Daring

83 7 0
                                    

Seperti biasa pagi ku diawali dengan membuka laptop dan membuka zoom meeting dari sekolah untuk belajar, yaps kelas 9 semester 1 ku ini masi daring karna pandemi yang tak kunjung reda.

Hari hariku ini sangatlah membosankan, aku hanya bisa bermain hp sambil mendengarkan guru menjelaskan materi yang disampaikan. Sampai tiba tiba "Ketua kelas 9B siapa ya? Nanti tolong bikin list temanmu yang tidak mengikuti zoom hari ini ya nak"
Dengan panik aku dengan cepat menaruh hp ku lalu membuka mic zoom ku dan berkata "saya bu Natasha, baik bu akan segera saya buatkan listnya"

Yaps benar, Kenalkan aku Natasha ketua kelas 9B. Aku tergolong sebagai ketua kelas yang friendly dan bisa membaur teman temanku. Bisa dibilang aku ketua kelas yang bisa diajak kerjasama dengan murid lainya. Setiap ada temanku yang alpha slalu kutulis izin dan aku slalu memulai topik chat di grup kelas agar teman teman bisa saling mengenal satu sama lain.

Suatu hari aku merasa sangat bosan, aku membuka grup chat 9B dan bertanya "eh disini ada yang main PUBG gasi? Mabar yok bareng gw, yang gapunya download lah hayu"
Seketika banyak yang menyaut
"Ayo aja, add nickname gw ya"
"Gas sebentar gw download dlu"
"Ada si tpi gw noob"

Akhirnya aku dan teman temanku mabar PUBG bersama sama. Hampir setiap hari setelah selesai zoom kelasku slalu mabar bersama, entah apapun itu game.

Kelasku sangatlah solid, saat ada 1 murid terkena masalah karna membela teman sekelasnya agar tidak dimarahi guru, satu kelas ikut membela dan ikut mengaku salah. Circle? Tetap ada circle dikelasku tapi kamu tetep berbaur satu sama lain jadi dikelasku seperti tidak ada circle sama sekali, semua orang bisa bergabung dengan siapa saja.

Aku yang senang melihat keadaan kelasku seperti ini karna teman temanku mudah diatur, solid dan ya seru, kalau kita meminta contekan pun mereka tidak pelit sama sekali. Tetapi ada 1 anak yang terkenal sangat ambis disekolah, dia bernama Virgin. Seingatku dia urutan ke-2 zonasi saat mendaftar ke sekolah ini, NEM dia lumayan tinggi saat mendaftar tidak heran dia terkenal sangat ambis, tapi keambisanya itulah yang membuat sekelas bahkan satu angkatan tidak suka padanya. Selain terlalu ambis, pelit jawaban, dan juga merasa paling pintar, dia slalu caper ke guru agar bisa mendapat perhatian lebih. Sampai sekarang akupun tidak tahu apa maksud dan tujuanya caper ke guru seperti itu.

Karna teman sekelas yakin bahwa dia tidak bisa menjaga rahasia seperti kita nyontek sekelas, aku mengizinkan temanku yang alpha, dll
Maka kita membuat grub chat sendiri yang isinya tanpa dia. Aku tidak bisa membayangkan apa reaksinya jika mengetahui bahwa ada grup lain tanpa dia. Pasti dia akan sangat marah dan syok. Tapi ya biarkan sajalah aku tidak peduli.

Seiring berjalanya waktu kegiatan mabar game ini sudah menjadi kebiasaan bahkan rutinitas bagi kelas 9B, setiap selesai pelajaran ataupun di malam hari setelah isya kami slalu main bersama. Sampai suatu hari ada 1 anak bernama Haikal nge chat aku, Haikal anaknya terkenal dingin, cuek, dan kudengar dia sangat jago bermain PUBG

• Haikal : Assalamualaikum nat gua boleh main pubg bareng ga
• Natasha : Waalaikumsalam bolehh ko
• Natasha : Kmrn kmrn aslinya gw mau ajak lo tpi ga enak, tkutnya lo ngerasa kebebanan mabar ama kita
• Haikal : Udh gua add pubg lu

Reaksi pertamaku yaitu "oh ini cwo yg terkenal dingin itu, dih ga banget deh cwo macam dia? Tcih bukan tipe gw banget gabakal gw suka sama modelan kek gini"

Akhirnya keesokan harinya aku mabar dengan teman sekelasku dan juga Haikal, Haikal cenderung diam saat mabar. Hanya berbicara saat ada musuh saja, sekedar menginfokan letak musuh dan jumlahnya. Sedangkan bertolak belakang denganku dan teman teman sekelasku yang slalu bercanda saat bermain bahkan tidak pernah srius di setiap match nya.
Aku tidak mengerti apa yang membuat Haikal ingin mabar dengan anak 9B padahal kita bermain slalu bercanda dan tidak pernah serius sedangkan dia, dia slalu srius mengejar kill dan point. Tapi ntahlah mungkin ada alasan tersendiri baginya ingin mabar dengan kita.

GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang