Apakah cinta sejati hanya bisa diartikan dengan debaran pasti?
Apakah cinta sejati bahkan pernah ada?
Jika hati terpaut melintas masa
Dan kata-kata takkan pernah cukup
untuk melepas ragu berpadu rindu
Hadirmu dalam genggam hangat jemari
Sesederhana itu aku mencinta
pun sesulit itu kau menjadi nyata[Menghitung Hujan]—5
Ketika ponselnya berbunyi, Sunghoon mendesah melihat nama yang tertera di layar, dia mendesah. Tiba-tiba merasa lelah. Mamanya pasti akan membujuknya untuk pulang menengok Sunoo.
Dengan enggan diangkatnya ponsel itu, "Iya mama?"
"Mama sudah menelepon Jake."
Suara di seberang telepon itu membuat Sunghoon tertegun, "Apa?"
"Mama sudah menelepon Jake. Mama bilang ingin bertemu perihal Sunoo dan kamu."
Jemari Sunghoon yang memegang ponsel bergetar, "Mama tega melakukan itu pada Sunghoon?"
Sang mama mendesah penuh penyesalan di seberang sana. "Maafkan mama, Sunghoon. Mama harus melakukannya. Kalau tidak hatimu yang keras itu tak akan runtuh. Mama hanya ingin kau melembutkan hatimu, menengok Sunoo, kasihan dia."
"Apakah mama tidak kasihan kepadaku? melakukan kekejaman ini kepadaku? Kepada Jake? dia tidak tahu apa-apa!" Sunghoon menggeram, mulai marah.
"Maafkan mama Sunghoon, mama putus asa." sang mama menghela napas lagi, "Mama hanya ingin kau menemui Sunoo."
"Baiklah." Sunghoon bergumam tajam. "Sunghoon akan menemui Sunoo. Selamat, mama dan Sunoo mendapatkan apa yang kalian mau. Tapi Sunghoon minta mama tidak menemui Jake. Jangan pernah menemui Jake dan menyakitinya." Sunghoon memutuskan sambil memejamkan matanya dengan sedih.
Hening
Lalu sang mama bergumam dengan hati-hati, "Hanya karena Jake kau berubah seperti ini, Sunghoon, kau marah kepada mama, kau meninggalkan Sunoo, semuanya kau lakukan hanya karena Jake?"
"Bukan 'hanya'..." Sunghoon menyela. "Mama harus tahu, Jake adalah segalanya untukku. Dan dengan melakukan apa yang mama lakukan itu, mama telah menghancurkan hatiku, anakmu sendiri."
Dan Sunghoonpun menutup telepon dengan hati kalut.
·
·
·
·
·
Jake datang ke restoran yang dimaksud sore itu dengan jantung berdegup kencang. Oh betapa inginnya dia menelepon Sunghoon dan menanyakan semuanya, tetapi hatinya melawan, dia ingin mendengar penjelasan dari sisi orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah mama Sunghoon.Benarkah Sunghoon meninggalkan tunangannya yang sedang sakit di kota asalnya? Dan kenapa mama Sunghoon menganggap bahwa ini semua ada hubungannya dengannya?
Apakah...
Apakah Sunghoon meninggalkan tunangannya karena Jake? Sunghoon mengatakan bahwa dia mencintai Jake.
Perasaan bersalah langsung menggayuti hatinya, membuatnya berat. Seberat mendung hitam yang tampak tertatih-tatih membawa muatan uap air yang semakin menggelayut di langit.
Sebentar lagi hujan. Jake menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dan menghirup udara dengan nikmat. Hembusan udara sebelum hujan turun terasa menyenangkan, menyejukkan dan menguatkan. Jake butuh merasa kuat untuk menghadapi apa yang akan didengarnya nanti, penjelasan dari mama Sunghoon.
Dia berdiri di ambang pintu restoran itu dan memutar mata. Tidak ada yang dikenalinya di sana. Mama Sunghoon ditelepon mengatakan bahwa dia akan menunggu Jake di restoran itu jam empat sore. Dan bodohnya Jake lupa menanyakan nomor mama Sunghoon yang bisa dia hubungi. Sekarang dia beridiri bingung, tidak tahu harus berbuat apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/305843540-288-k324796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghitung Hujan | sungjake ver.
FanfictionBagaimana jika jantungmu hanya berdetak untuk satu pemuda? Bagaimana jika jantungmu tetap setia bahkan ketika raga berganti? Sunghoon tidak pernah menduga bahwa Jake akan hadir dalam kehidupannya, bahwa dia akan mencintai Jake sedalam itu, bahwa ja...