Part 12

745 12 0
                                    

AKDC PART 12

Vio tertidur dengan lelap di tenda bersama moni,iko dan ghina karena hari memang sudah malam.
Keesokan harinya Vio terbangun mendapati ghina,moni dan iko yang tidak ada di sisinya ia pun melihat jam tangan miliknya ternyata masih jam 5 subuh hari.
"Pada kemana? Kok sepi banget?." Tanya Vio.
Vio pun berniat untuk keluar tenda ia pun mengenakan sepatu dan mantel tebal yang ia bawa setelah itu ia keluar dari tendanya.
Vio melihat seluruh murid berkumpul membentuk suatu lingkaran yang berpusat pada titik api unggun yang berada di tengah lingkaran.
Vio sedikit bingung mengapa semuanya berkumpul pagi hari seperti ini dan kenapa juga ia tidak diajak untuk berkumpul disini.
"Ada apa ini?." Tanya Vio.
"Mari bergabung Vio, ini acara dimana kita harus berdoa agar Tuhan selalu memberi kesehatan pada kita semua." Jawab ghina.
"Oh hanya itu? Baiklah,"ucap Vio.
Vio duduk di antara moni dan ghina lalu Vio mulai berdoa, sebenarnya doa Vio bukan untuk diberi kesehatan karena kanker itu sulit untuk dihilangkan dari tubuhnya ia hanya berdoa agar hidupnya selalu bahagia bersama orang yang ia sayang.

"Kevin mana bu?." Tanya Ginanjar.
"Oh ya benar Kevin mana yah? Ibu belum melihat dia." Jawab Bu ilma.
Vio yang awalnya memejamkan matanya menjadi membuka matanya lebar-lebar ketika Ginanjar menanyakan dimana Kevin berada.
"Bukannya Kevin itu satu tenda sama kamu, Ginanjar?." Tanya Vio.
"Iya bener tapi dari tadi gue gak Liat si Kevin." Jawab Ginanjar.
Vio yang mendengar jawaban dari Ginanjar pun semakin khawatir dengan keberadaan Kevin ia pun berlari ke tenda untuk mengambil telepon genggamnya lalu menghubungi Kevin dan akhirnya Kevin pun mengangkat telepon dari Vio.

Calling Kevin
"Kevin, kamu dimana?." Tanya Vio to The point.
"Sayang, kamu gak perlu khawatir aku cuman lagi Liat suasana Bromo kok." Jawab Kevin.
"Ya tapi dimana? Jangan jauh-jauh kamu buat aku khawatir tau ngak!." Bentak Vio.
"Jangan marah dong sayang, aku emang lama perginya tapi kamu tenang aja nanti aku balik lagi kok dengan selamat lagian aku sama Pa Asep jadi Gapapa." Jawab Kevin.
"Syukurlah kalau kamu sama Pa Asep yaudah hati-hati jangan macem-macem!." Ucap Vio.
"Iya sayang kamu tenang aja aku baik-baik aja kok, bye sayang." Jawab Kevin.
Calling Ended.

"Kevin selalu bikin aku khawatir!." Ucap Vio.
Vio pun mengambil kamera yang ia bawa lalu ia keluar dari tenda.
"Vio kamu tidak apa-apa?." Tanya Bu ilma.
"Gapapa kok Bu." Jawab Vio.
"Lalu kamu tau dimana sekarang Kevin? Secara kan kamu pacarnya." Tanya Bu ilma.
"Kevin baik-baik saja sekarang dia sedang bersama Pa Asep menikmati indahnya Gunung Bromo sebelum kembali ke bandung." Jawab Vio.
"Syukurlah, kamu mau kemana?." Tanya Bu ilma.
"Saya mau foto-foto Bu kebetulan kan sebentar lagi matahari bakalan terbit jadi pas banget buat objek foto." Jawab Vio.
"Oh baiklah kalau begitu kamu hati-hati yah vi." Ucap Bu ilma.
"Baik Bu." Jawab Vio.
Vio berjalan-jalan sambil membawa kamera kesayangan miliknya ia juga tak lupa mengambil foto berbagai objek yang indah Disana mulai dari Gunung dan rumah warga yang ada di kaki Gunung.
"Inilah Indonesia tanah air kita semua yang luar biasa indah." Ucap Vio.
Matahari sudah muncul dengan sempurna dan itu akan menjadi objek yang baik untuk ia ambil.
"Hari terakhir aku berada di sini." Ucap Vio sambil menghela nafas berat.
"Sendiri aja?." Tanya seseorang.
Vio pun segera mencari sumber suara tersebut ternyata itu adalah Ryan.
"Eh Ryan?." Tanya Vio.
"Hai vi." Ucap Ryan.
"Gimana tour kita yang sekarang?." Tanya Ryan.
"Hmmm... Seru banget dan aku bisa berpetualang sendirian." Jawab Vio.
"Oh ya kamu waktu itu ketemu manusia kanibal?." Tanya Ryan.
"Semua yang terjadi kemarin itu karena manusia kanibal, aku ketemu sama manusia kanibal
Itu." Jawab Vio.
"Bagaimana rupanya?."
"Sangat menyeramkan dari yang kamu tahu yan."
"Woww, sebenarnya aku ingin lihat manusia kanibal hanya saja aku tidak sekuat kamu untuk melawan manusia kanibal."
"Percaya diri dan rasa berani itu yang ngebuat kamu bisa melawan mereka semua."
Vio tersenyum pada Ryan begitu juga dengan Ryan sehingga mereka sedikit tatap-tatapan.
Tiba-tiba telepon genggam Vio
Berbunyi menandakkan ada yang mengirim pesan untuknya Vio
Pun mengambil telepon genggamnya dari sakunya dan melihat siapa yang mengirim pesan, ternyata yang mengirim pesan adalah Kevin.

Aku,Kamu Dan CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang