Part 2

1.6K 23 2
                                    

Aku kamu dan cahaya part 2

Kevin dan Vio tiba di rumah sakit lalu Kevin turun dari mobil
Bersama Vio dengan menggandeng tangan Vio tanpa di sengaja.
Lalu Kevin menarik Vio menuju sebuah ruang dokter tapi saat berada di depan pintu ruang dokter Kevin menghentikkan langkahnya otomatis begitu juga Vio yang menghentikkan langkahnya.
"Lo? Eh maksudnya kamu mau ikut ke dalam gak bareng aku?." Tanya Kevin.
"Kamu tinggalin aku di luar sendirian? Ini rumah sakit Serem tau!." Jawab Vio.
"Iyaya! Yaudah ayo ikut masuk." Ucap Kevin.
Kevin sebenarnya ingin merahasiakan tentang penyakitnya tapi sejujurnya di hatinya yang paling dalam Kevin ingin mencurahkan seluruh isi hatinya kepada seseorang dan menurut Kevin yang tepat untuk tempat ia mencurahkan isi hatinya adalah Vio walaupun Kevin baru hari ini dekat dengan Vio tapi Kevin merasa Vio adalah perempuan baik-baik sehingga Kevin ingin sekali mengenal Vio lebih jauh padahal niat awalnya hanya untuk membuat Vio jatuh hati tapi semua rencananya Kevin buang jauh-jauh.
Kevin dan Vio pun masuk kedalam
Ruang dokter dengan mengetuk pintu akhirnya saat pintu terbuka ternyata dokternya sedang ada di dalam tanpa menunggu waktu Kevin pun menarik Vio untuk masuk kedalam.
"Kevin." Panggil dokter kim(dokter jantung).
"Siang dok." Ucap Kevin.
Vio dan Kevin duduk di kursi yang telah tersedia
"Siang." Jawab dokter kim.
"Saya mau control kesehatan saya dok." Ucap Kevin.
"Oh baiklah kalau begitu silahkan kamu berbaring di brankas ini." Jawab dokter kim.
Kevin melepaskan genggaman tangannya pada Vio sedangkan Vio hanya melihat kegiatan Kevin karena ia tak mengerti mengapa Kevin harus control seperti orang yang memiliki penyakit.

'Kevin sakit apaan yah? Kok kayanya lumayan parah soalnya aku sering Liat dokter ini yang suka nangani pasien yang kena serangan jantung apa iya dokter ini dokter penyakit jantung? Berarti Kevin selama ini sakit jantung? Tapi aku gak boleh suudzon dulu ah kan belum ada buktinya.' Batin Vio.

Kevin berbaring di brankas rumah sakit sedangkan dokter kim sedang memeriksa jantung Kevin dengan stetoskop.
Setelah itu Kevin kembali duduk di kursi sebelah Vio duduk.
"Keadaannya semakin memburuk mungkin karena kamu masih belum merubah pola hidup kamu Vin? Ubah lah Vin agar kamu dapat sembuh walau kesempatannya sedikit." Ucap dokter kim.
Kevin meneteskan air matanya mendengar perkataan dokter kim, Vio yang mendengarnya seperti di tetap banyak pertanyaan di otaknya tentang penyakit apa yang Kevin derita.
"Untuk apa saya merubah pola hidup saya karena tetap saja saya akan mati dalam waktu dekat walaupun pola hidup saya diubah." Jawab Kevin.
"Kamu selalu saja keras kepala Vin! Oh ya siapa gadis cantik yang kamu bawa ini?." Tanya dokter kim.
"Hmmm... Teman saya." Jawab Kevin.
"Saya sering melihat kamu di rumah sakit ini sepertinya hampir setiap Minggu bukan?." Tanya dokter kim pada Vio.
Vio sudah tahu bahwa pasti dokter kim akan berbicara seperti itu karena bisa dibilang rumah sakit ini adalah rumah sakit yang setiap Minggu Vio kunjungi untuk melaksanakan cemotherapy. Vio ingin sekali bahwa Kevin tidak perlu tahu tentang penyakitnya tapi bagaimana lagi dokter kim seperti memberi kode dan harus di jelaskan oleh Vio.
Vio tersenyum ramah pada dokter kim.
"Ya tentu dokter sering melihat saya karena saya adalah pasien di rumah sakit ini hampir setiap Minggu saya datang kesini." Ucap Vio.
Kevin menatap Vio ia sudah duga bahwa Vio pasti memiliki penyakit yang mungkin bisa dibilang ganas atau parah karena buktinya Vio hampir setiap Minggu datang kesini sama seperti dirinya hanya beda waktu saja.
"Kamu ngapain datang kesini setiap Minggu?." Tanya Kevin.
"Sama halnya seperti kamu sekarang beda tipis lah." Jawab Vio.
"Kamu pasien dokter Allegra?." Tanya dokter kim.
"Benar dok." Jawab vio.
"Dokter Allegra sudah terlalu banyak menerima pasien ya hahaha sampai dia jarang sekali berkomunikasi dengan saya, sudah berapa lama kamu memakai pengobatan dokter Allegra?." Tanya dokter kim.
"Semenjak dua tahun yang lalu." Jawab Vio.
"Wow cukup lama kamu bertahan tapi masih saja tetap cantik." Ucap dokter kim.
"Hahaha dokter ini bisa saja." Jawab Vio.
Kevin semakin dibuat penasaran dengan percakapan antara Vio dan dokter kim dengan penyakit yang diderita oleh Vio.
"Vio kamu sakit apaan sih sebenarnya jangan buat aku kepo." Tanya Kevin.
"Adalah kamu belum boleh mengetahui karena aku juga belum tahu tentang penyakitmu." Jawab Vio.
"Wah ternyata Vio belum tahu penyakit Kevin? Penyakit Kevin itu penyakit jantung bawaan dari papanya sekaligus jantung koroner tapi dia selalu saja keras kepala untuk tidak merubah pola hidupnya." Ucap dokter kim.
"Akhirnya Vio tahu juga tentang privasiku padahal sudah dari kecil aku menutupinya dan akhirnya terbongkar hari ini." Ucap Kevin sambil menatap dokter kim sedangkan dokter Kim terkekeh melihat ekspresi Kevin.
Vio terkejut bukan main-main ia kira Kevin adalah cowok yang kuat,Play boy,tangguh, dan suka keluar malam padahal di dalam dirinya Kevin adalah orang yang lemah akibat penyakitnya yaitu jantung koroner.
"Sekarang kamu tahu apa penyakit aku sekarang giliran aku harus tau penyakit kamu apaan?." Tanya Kevin.
"Penyakit aku itu kanker darah atau leukemia stadium 2b makanya tadi pas aku telat minum obat langsung pingsan." Jawab Vio.
"Gadis leukemia? Gadis secantik mu menderita penyakit menyebalkan yang bahkan dokter Allegra benci maka dari itu dokter Allegra menjadi dokter spesialist dalam bidang kanker." Ucap dokter.
"Iya dok, inilah takdir saya menjadi penderita gadis leukemia yang menyebalkan bukan?." Jawab Vio.
Kevin sedikit terkejut tapi sedikit senang karena ternyata sekarang ia tak sendiri untuk berjuang melawan penyakitnya tetapi ada teman yang sangat baik juga berjuang untuk melawan penyakitnya, selama ini Kevin pikir hanya dirinyalah yang menderita akibat penyakit ternyata tidak ada seseorang yang juga berjuang untuk melawan kankernya.
"Dokter kim mana obat yang akan Anda berikan pada saya? Kebetulan obat saya habis dan jika saya tidak membeli obat saya Akan mati konyol akibat tidak membeli obat." Ucap Kevin.
"Saya hampir lupa Kevin, ini obatnya jangan lupa di minum dengan teratur." Jawab dokter kim.
"Baik dok kalau begitu kami permisi dulu." Ucap Kevin.
"Jagalah gadis leukemia ini Kevin dia seperti gadis yang baik dan kuat dan tidak boleh ada yang menyakitinya dia adalah anugerah dari Tuhan bagi orang di sekelilingnya." Ucap dokter kim.
Kevin sedikit terkejut dengan ucapan dokter kim akhirnya ia hanya memberi senyuman kepada dokter kim lalu pergi dari ruangan dokter kim dengan menarik tangan Vio.

Aku,Kamu Dan CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang