Part 9

1.1K 12 0
                                    

AKDC PART 9

Vio berusaha menenangkan diri ia takut jika ia tidak di terima dalam seleksi ia menatap dan menggenggam tangan Ryan, Ryan tahu Vio sedang panik maka dari itu ia berusaha menenangkan Vio.
"Kamu tidak perlu khawatir kamu tidak di terima, kamu di terima seleksi dan kamu yang mewakili sekoh dalam lomba bermain piano." Ucap Pa Yudi.
"Serius Pa? Aaaa...(berteriak) makasih banyak Pa, jadi kapan saya latihan?." Tanya Vio.
"Secepatnya mulai pulang sekolah besok kamu ikut dengan Ryan untuk latihan." Jawab Pa Yudi.
"Baik Pa terima kasih banyak pa."
"Ya sama-sama sekarang kamu dan Ryan balik ke kelas lagi tadi bapak sudah izinkan kepada Pa Asep kalau kalian sedang ikut seleksi."
"Baik Pa kalau begitu kamu permisi dulu."
"Iya silahkan."
Vio dan Ryan keluar lalu Vio dengan senang berlari-lari lalu berputar-putar di lorong sekolah sambil berteriak sedangkan Ryan hanya tersenyum melihat tingkah Vio yang seperti anak kecil.

Vio membalikkan tubuhnya lalu ia memeluk Ryan dengan erat dengan senyum yang ia pancarkan dari bibirnya lalu Ryan pun membalas pelukkan Vio.
"Ryan! Kalau gak ada kamu mungkin sekarang aku gak akan ikut lomba, makasih banyak yah." Ucap Vio.
"Kamu gak perlu bilang makasih aku tuh cuman kasih tau kamu aja sedangkan kau yang bisa ikut seleksi dan membuat hati Pa yudi menilih kamu untuk jadi peserta lomba." Jawab Ryan.
"Ya sih tapi tetep aja! Pokoknya kamu itu udah paling The best!." Ucap Vio.
"Ahhh.., kamu bisa aja yaudah sekarang kita ke kelas yuk." Jawab Ryan dengan anggukan setuju dari Vio.
Dari jauh ada yang memandang Ryan dan Vio siapa lagi kalau bukan Kevin. Kevin merasa iri dengan Ryan karena ia merasa Ryan lebih sempurna darinya Ryan itu memiliki tubuh yang sehat,tampan,pintar, baik dan jago bermain alat musik bisa dibilang jauh sekali dengan Kevin yang suka datang ke club malam dan Playboy. Kevin menjadi merasa bahwa ia tidak pantas menjadi milik Vio ia seketika merasa jadi minder dan Kevin pun berniat untuk mengubur rasa cintanya untuk Vio biarlah waktu yang menjalankan kehidupannya termasuk dalam hal cinta.

'Gue gak pantes buat Lo vi! Lo lebih pantes sama Ryan, Ryan lebih sempurna daripada gue lagian gue gak yakin kalau Lo itu udah gak ada perasaan sama Ryan bagaimana pun Ryan adalah mantan pacar Vio walau hanya dua Minggu pacaran tetap saja mereka masih punya perasaan masing-masing buktinya sekarang mereka masih dekat. Cinta pertama itu sakit!.' Batin Kevin.

Vio dan Ryan kembali ke kelas dan mengikuti kegiatan belajar di kelas.
"Vio, Ryan." Panggil Pa Asep yang sedang duduk di kursi guru.
"Ya Pa?." Tanya Vio dan Ryan bersamaan.
"Bagaimana kalian jadi mengikuti lomba mewakili sekolah kita?." Tanya Pa asep.
"Iya Pa kita mengikutinya beruntung saja Pa Yudi memilih kita dan memberi kesempatan bagi kita untuk membanggakan sekolah ini." Jawab Ryan.
"Syukurlah kalau begitu semangat." Ucap pa Yudi.
"Oh ya anak-anak ada pemberitahuan sebentar. Sekitar dua Minggu lagi kita akan melaksanakan tour ke Malang kita akan naik kereta ke Malang dan kita akan menikmati indahnya suasana pegunungan bromo dan Mahameru, bagi yang ingin berdaftar segera hubungi bapak. Seluruh siswa kelas 11 di harapkan ikut termasuk kelas IPS dan IPA." Sambung Pa Asep.
"Seriusan Kita bakalan ke Bromo Pa?." Tanya Vio.
"Ya Vio kamu mau ikut? Bisa langsung daftar ke saya besok, ini surat pendaftarannya bagi yang mau ikut ambil kertasnya." Jawab Pa Asep.

Dengan cepat Vio mengambil kertas pendaftaran untuk tour ke Malang. Vio sangat senang bisa datang ke Gunung di Indonesia apalagi Gunung tersebut adalah Gunung yang memiliki keindahan alam yang berbeda dari Gunung lainnya.
"Vio kayanya kamu seneng banget kita tour ke Malang?." Tanya Ryan.
"Aku dulu termasuk orang pencinta alam dulu waktu SMP kan aku suka ikut tuh kaya komunitas pencinta alam dan sekarang berhenti karena ya aku gak sehat." Jawab Vio.
"Hmmm... Yaudah gimana kalau nanti di kereta kita duduk berdua?." Tanya Ryan.
"Nanti di kereta satu gerbong satu kelas?." Tanya Vio balik.
"Iya jadi nanti aku duduk sama kamu yah?." Tanya Ryan.
"Okey kalau gitu." Jawab Vio.

......
Bel istirahat pun telah berbunyi semua murid berhamburan keluar menuju kantin lalu dengan cepat Vio keluar dan berlari menuju ruang Pak Yudi untuk melakukan latihan karena Vio ingin lancar dalam berlomba nanti.
Sesampainya disana Vio segera berbincang tentang lomba dam strategi agar bisa menang.
Setelah menyusun strategi Vio mulai bermain piano sambil bernyanyi dengan suara merdunya tersebut yang selalu Pa Yudi tunggu.
"Good job Vio! Kamu memang murid yang berprestasi!," ucap Pa Yudi.
"Ha? Terima kasih Pa, lalu apa lagi yang harus saya lakukan?." Tanya Vio.
"Hmm... Oh ya kamu dan Ryan saya tugaskan untuk datang ke setiap kelas untuk mempromosikan lomba ini karena baru ada band sekolah dan kamu saja yang mengikuti lomba dan saya ingin setiap lomba seni musik yang di adakan ada satu orang perwakilan untuk masing-masing lomba. Ini brosur nya, sekarang kamu makan dulu saja ke kantin pasti lelah kan?." Jelas Pa Yudi.
"Baik Pak saya permisi dulu." Jawab Vio.
Vio pun keluar dari ruangan Pa Yudi yang juga sebagai ruangan seni musik.

Aku,Kamu Dan CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang