Bagian VI

880 101 16
                                    

"Aku tidak suka berbicara bagaimana keadaanku, karena aku tau jika aku bicara aku akan menangis"

~Halilintar~

-

-

-

Jarum jam baru menunjukkan pukul Enam namun keributan sudah terdengar di kediaman Boboiboy bersaudara. Ya siapa lagi yang membuat keributan kalau bukan Taufan, Blaze dan Thorn. Dan ditambah mereka mendapat sasaran empuk yaitu Ice yang paling tidak suka jika tidurnya diganggu

Melihat sang saudara tercinta masih tertidur di kamarnya, muncul ide jahil di otak mereka. Mereka tidak tahan jika tidak menjahilinya apalagi saat melihat wajah pulasnya

Dengan rencana dari otak pas-pasan Taufan miliki dibantu dengan eksekusi skill kemampuan jahil Blaze ditambah dengan senyum Pepsodent Thorn yang tidak pernah luntur:) rencana berjalan dengan lancar.

Pertama-tama AC ruangan dimatikan lalu menutup kedua lubang hidung Ice dan kemudian mereka memasang headset di telinganya lalu menyalakannya dengan volume tinggi. Tentu sontak saja Ice kebangun dari tidurnya dan terjadilah kejar kejaran karena boneka kesayangannya ikut dibawa trio TTM.

"TUNGGU KALIAN!"

"Huaaa ada beruang kutub ngamuk" jerit Blaze

"Eh ada apa ni?" Bingung Gempa saat melihat saudara-saudaranya berlarian memutari meja makan dan dirinya

"Lihat adik kakak tuh mau mukulin kita!"

"Eh, kompor gas lo ya yang udah gangguin tidur gua!" ujarnya tak terima "Dah sekarang cepet balikin boneka gua!" Titah Ice

Gempa mendengar ucapan dari Ice, membalikkan badan menatap tajam ke arah trio pembuat onat itu.

"Kak Taufan, Blaze, Thorn bener kata Ice?" Ujarnya lembut. Eit! jangan tertipu, dibalik nada lembut itu ada aura suram yang mampu membuat siapa saja menelan ludah dengan susah payah

Dengan takut-takut mereka mengangguk pelan. Gempa menghela nafas lelah. "Sekarang minta maaf dan kembaliin bonekanya ice!" Mereka saling bertatapan, bingung

"Huaaa gak mau nanti Thorn dimakan kak Ice gimana?" Rengek Thorn tentu karena dikomporin oleh kedua abangnya dan dengan bodohnya Thorn percaya lebih tepatnya terlalu percaya. Dan mereka tau itu

"Nah bener kata thorn..." Sahut Taufan

"Eh lo jan ...." Ucapan Ice terhenti ketika Gempa mengangkat satu tangannya

Gempa menghela nafas, mencoba sabar menghadapi adiknya yang satu ini "Thorn, lihat sini! Thorn kan tahu boneka ini milik siapa?" Thorn mengangguk "terus kenapa gak Thorn kembalikan?"

"Tapi..."

"Coba deh kalo barang Thorn diambil sama orang lain terus gak dikembalikan, Thorn mau?"

Thorn menggelengkan kepalanya dengan cepat "enggak, nanti Thorn sedih"

"Kalau gitu kembaliin ya barang kak Ice? Nanti kak ice sedih gimana?" Bujuknya

Kini thorn mulai bimbang. Ia bisa melihat kakak-kakaknya dibelakang tubuh Gempa, Taufan dan Blaze sedang memberikan gerakan isyarat tidak tapi sayangnya ia tidak mengerti.

Gempa menoleh dan seketika membuat mereka blak-blakan.

"Gimana?"

Thorn menggangguk tanpa memperdulikan Taufan maupun Blaze "yaudah deh, tapi janji ya kak gempa sama kak ice gak akan marahi Thorn?" Tanyanya dianggukin keduanya lalu membalikkan boneka itu pada Ice. Setelah menerimanya, Ice langsung beranjak pergi ingin melanjutkan tidurnya. Toh hari ini hari Minggu kenapa tidak dimanfaatkan untuk bermalas-malasan?

Remaining Time [Halilintar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang