"Yak, Lisaya? Apa yang sedang terjadi? Wajahmu sangat pucat. Apa kau sedang sakit?"
Pertanyaan dari Jisoo yang merupakan salah satu member Blackpink itu membuat Lisa tersadar dari lamunannya. Buru-buru dia menoleh. "Mwo? Aniya, aku tidak sedang sakit. Semua baik-baik saja."
Bohong. Selama kurang lebih satu bulan Lisa terus mengurung dirinya didalam apartemen dengan dalih sedang tidak ingin diganggu dan sedang ingin tenang. Bahkan beberapa tawaran brand dia tolak. Dan beberapa jadwal tanda tangan kontrak brand yang sudah habis dia telantarkan begitu saja. Dia benar-benar tidak mau diganggu. Manajer-nim sampai kewalahan menghadapi sikap Lisa yang tak biasa ini. Bahkan untuk sekedar menemuinya Lisa menolak. Dia tidak mau ditemui siapa-siapa kecuali Bambam dan Jisoo.
Ya. Bambam dan Jisoo sudah seperti keluarganya disini. Perlu kalian ketahui, Lisa yang berasal dari Thailand memiliki masa-masa yang sulit saat training. Perjuangan yang keras dia lakukan untuk mendapatkan segala pencapaiannya saat ini. Dan Bambam merupakan teman masa kecilnya saat di Thailand hingga kini sama-sama menjadi idol Korea. Sedangkan Jisoo, dia sudah seperti kakak perempuan kandungnya sejak masa training. Dia kerap memperlakukan Lisa layaknya seorang kakak pada adik kandungnya. Lisa juga dekat dengan keluarga Jisoo.
Oh iya, Bambam menjadi orang pertama selain ibu dan ayahnya yang tahu akan kehamilan Lisa. Amarah Bambam benar-benar diujung tanduk saat mengetahui hal itu. Hampir saja dia membabi buta dengan mengancam akan menghabisi sang pelaku. Sayangnya Lisa tidak memberi tahu sama sekali siapa pelakunya. Lisa memang seperti itu. Kehidupannya kelewat pribadi sampai Bambam maupun siapapun itu tidak tahu kalau Lisa sudah memiliki kekasih. Hanya Lisa, ibu, dan ayahnya saja yang tahu. Sisanya tidak. Karena itu Bambam diam-diam terus mencari tahu tanpa sepengetahuan Lisa. Dan seperti layaknya seorang saudara laki-laki Bambam bertanggung jawab penuh dalam hal mencukupi kebutuhan kehamilan Lisa. Seperti susu, vitamin, buah, camilan, dan dokter kandungan pribadi tentunya.
Sebenarnya ibu dan ayah Lisa sudah berkali-kali mengatakan pada Lisa kalau mereka akan menyusul Lisa dan membawa Lisa kembali ke Thailand. Tapi Lisa yang merasa ini bukan waktu yang tepat memilih untuk meminta kedua orang tuanya tetap tinggal disana. Dia berusaha memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Apalagi saat mereka mengetahui bahwa ada Bambam yang mengawasinya, hal itu membuat hati kedua orangtuanya sedikit lega. Satu lagi, Lisa juga meminta kedua orangtuanya agar tidak ikut campur dalam urusan ini. Bukannya Lisa tidak mau, tapi kini umurnya sudah memasuki 25 tahun. Dia sudah dewasa dan harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Jujurlah padaku. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kau sedang berada di fase lelah? Kau lelah dengan kehidupan ini? Ayolah, ini seperti bukan dirimu yang biasanya. Aku dengar dari manajer-nim kau bahkan tidak mau menemuinya dan tidak mau tanda tangan kontrak BA yang ingin memperpanjang kontrak. Apa kau sudah lelah dengan semua ini? Kau sebenarnya kenapa?" tanya Jisoo untuk kesekian kalinya.
Tidak mungkin Lisa menjelaskannya. Lisa tidak bisa. Bahkan Bambam tahu kehamilannya saja karena kecerobohannya.
"Eonnie, aku baik-baik saja. Tak ada yang perlu kau khawatirkan. Semua berjalan baik-baik saja semestinya. Aku hanya... hanya sedang butuh waktu untuk diriku sendiri. Selama ini waktuku habis untuk pekerjaan. Aku sedang ingin rehat. Itu saja," jelasnya.
Jisoo yang mendengar itu hanya menghembuskan napas pasrah. Baiklah kalau Lisa tetap tidak mau bercerita. Itu haknya. Yang jelas Jisoo akan selalu ada kalau Lisa membutuhkannya.
****
"Apa yang kau lakukan? Matikan rokokmu! Yak! Paboya!" omel Renjun, anggota NCT lain, saat melihat Mark hampir menghabiskan satu kaleng rokok yang kini hanya tersisa satu batang lagi.
"Arrghh..." geram Mark sambil meraup wajahnya. Entah apa yang terjadi dengannya kini. Dia... dia merindukan gadis itu.
Gadis?
Mark terkekeh.
Wanita.
Wanitanya.
"Mark? Apa kau benar-benar sudah tak waras? Kau ini kenapa?" tanya Renjun khawatir kalau-kalau Mark memang sudah kehilangan kewarasannya.
"Apa yang akan kau lakukan saat kau tau kekasihmu berselingkuh?" tanya Mark melenceng dari jawaban yang Renjun ingin dengarkan.
Renjun mengernyit. "Apa maksudmu?"
Mark memutar bola matanya dan menatap jengah ke arah Renjun. "Jawab saja pertanyaanku."
"Aigo.. baiklah. Hm.. tentu saja aku akan meninggalkannya. Perselingkuhan adalah penyakit. Dan aku tidak mau diselingkuhi berkali-kali. Cinta? Boleh. Bodoh? Jangan," jawab Renjun pada akhirnya.
Mark pun terkekeh. "Tepat sekali. Itu jawaban yang kumau."
"Yak! Apa kau baru saja diselingkuhi? Jangan bilang rumor tentangmu dan Karina itu benar? Jadi... kau merahasiakan itu dari kami? Dan... Karina menyelingkuhimu? Dengan siapa?" tanya Rejun beruntun.
"Bukan urusanmu," jelas Mark dan segera beranjak pergi.
"Ya Gae Saekki!!!" umpat Renjun yang tak dipedulikan Mark.
####

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ( Mark × Lisa ) [End]
FanfictionHamil? Salah satu member dari Blackpink yang diketahui bernama Lisa dinyatakan hamil. Kabar itu belum tersebar kemana-mana. Hanya Lisa dan keluarganya yang tahu. Bahkan sosok yang menghamilinya tidak tahu menahu akan hal ini. Mark. Salah satu anggot...