Weekend
.
Hari sederhana bagi yang apa-apa selalu istimewa. Hazealnut kabur dari jangkauan bodyguard sebanyak tumpukan perjamuan di hari pekan, gadis nakal itu Memang sulit diatur karena pribadinya hiperaktif.
Surai hitam legam gadis yang sering di panggil Zea melambung tinggi dengan senyuman lebar. Angin yang kencang membawa helaian rambutnya berterbangan.
"Indah."
Kelopak matanya menemukan pemandangan asri di depan sana, sembari tangan mungil sesekali menghalau helai rambut yang hendak menutupi pandangan.
"Hai nona manis."
Zea menahan nafas seketika. Ia tahu sekarang sedang dalam situasi apa. Bahaya.
Sapaan ala om-om jahat yang akan menculik anak kecil. Zea mencoba menampilkan raut polos tidak tahu apa-apa, ia tersenyum hingga matanya menyipit. "Halo om," didepannya seorang lelaki berjas merah maroon membungkuk ke arahnya.
"Sedang apa sendiri disini? Dimana orang tua kamu?" Zea sedikit kaget karena pertanyaan itu tidak seperti biasanya. Bagaimana setiap sapaan sama selalu berakhir percakapan sama pula yang ingin menjadikannya tumbal agar sang ayah datang memberi imbalan, namun kali ini pertanyaan asing baru ia dengar dari seseorang yang jelas hendak menculiknya.
"Zea kabur, mami sama papi dirumah, mereka pasti lagi cari zea, tapi zea bosan di dalam mansion terus" bibir zea mengerucut tanpa sadar, dia hanya mengekspresikan diri mengingat ucapannya yang terdengar kesal.
"Mau jalan-jalan? Disini banyak penjual kaki lima dengan makanan mereka yang lucu-lucu." Walau bocah itu jelas tau apa yang nanti akan terjadi. Zea tetaplah gadis kecil yang suka di sogok dengan makanan.
Mata berbinar nya tak mampu berbohong lebih jauh.
"Mau! Zea suka makan!" Ujar nya polos.
Zea menggandeng tangan paman ber-jas maroon dengan riang, mata bulat nya berbinar bersama senyum manis terpatri tak kala paman ber-jas maroon juga ikut tersenyum.
Sudah cukup jauh mereka berjalan dan Zea mulai lupa apa yang tadi dia khawatirkan. Permen kapas dan eskrim banyak topping telah menghipnotis nya. Gadis kecil penyuka kodok itu sampai tak sadar dirinya sudah di racuni oleh makanan-makanan menarik tersebut.
Malangnya, paman ber-jas maroon yang mula baik hati dan lemah lembut kini berubah menjadi pria flat dengan tatapan psycho yang tajam.
"Zea ya? Pesan terakhir?" Tanya pria itu sambil berjongkok didepan Zea.
Zea mulai merasakan sensasi berbeda pada suapan ke-lima eskrim nya, racun itu mulai bereaksi. Zea terbatuk-batuk sebelum bisa membalas ucapan paman psycho. Cup eskrim nya terjatuh ke tahan dengan dirinya yang mulai mengeluarkan darah dari mulut dan hidung, pandangan Zea memburam- nyaris tak melihat apa-apa, akan tetapi sebelum menutup mata, Zea merasa dia tidak sendirian kesakitan, iris meredup nya juga melihat darah keluar dari orang di depannya, tapi Zea tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, hingga dia benar-benar hilang kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hazealnut
Fantasy#Transmigrasiseries Gadis pemanis di setiap titik temu. Hazealnut venkatswaran. Anak tunggal yang dinanti-nanti kehadirannya. Manis, terlampau indah di pandang menjadikan gadis kecil yang sering di panggil zea itu selalu dalam bahaya, di tambah pemi...