IV. H-1

196 38 3
                                    

Part of
let's go to school!

Part oflet's go to school!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zea.."

Tanpa ada pantulan cahaya dari jendela lebar disana, Zea alias bocah nakal pencuri roti pada kehidupan sebelumnya, terbangun, bahkan walau Olesa menyapu alisnya pelan, Zea akan terbangun dengan cepat. Karena dia tidak suka jatah makan nya diambil anak lain. Ini tentang Zoe yang berada ditubuh barunya.

Dan di mulai dari semenjak ia bangun menjadi Zea, mari jadikan hal baik terbawa sampai saat ini.

"Pagi Mami." Semesta Olesa tersenyum hangat dengan mata hazel yang menyipit.

"First day of school at the new school, let's wake up baby!" Olesa mencium seluruh wajah putrinya gemas.

Zea bangkit dan dengan gesitnya menyelip diantara tubuh ramping sang Mami, berlari keluar kamar. Olesa menggelengkan kepalanya. Memang tidak dapat disangkal, Olesa tetap menjadikan Zea, putri kandung nya sebagai pemilik mahkota kerajaan, se-manja dan se nakal apapun, Hazealnut tetap putrinya yang ia lahirkan sendiri. Tapi Zoefi khael yang pasti berbeda dengan putri nya, membuat Olesa nampak memiliki dua putri, dia teguhkan itu dalam hatinya. Hazealnut ya Hazealnut, dan Zeofi tidak akan pernah menjadi Hazealnut. Karena mereka berdua kebahagiaan Olesa yang memiliki sisi berbeda.

"Pagi papi!" Zea loncat ingin kepangkuan Ligo- namun naas, perkiraan itu melesat jauh hingga kepalanya terhantuk kaki meja dan kaki nya keseleo.

Ligo langsung mengangkat putrinya dengan panik. "OLESA TELEPON DOKTER!" Teriak Ligo yang membuat Olesa di anak tangga melotot kaget.

"KENAPA ZEA?!"

"Jatoh, nakal." Sahut Ligo sembari menatap Zea datar.

Ligo heran, dia yang sudah panik luar biasa dihadapkan dengan mimik muka Zea sang tersangka yang malah anteng anteng saja ketika dahi dan kakinya membiru lebam.

Olesa menghampiri keduanya setelah menelpon dokter. Sikap keibuannya keluar. Mulai mengomeli Zea.

"Jangan pecicilan gitu heh! Anak perempuan gak boleh bertingkah kaya anak monyet! Kalo udah gini gimana, sakit kan? Yang panik siapa? Mami sama papi, yang sedih siapa kalo liat Zea luka? Mam-"

"Mami sama Papi.."

"Tuh Zea tahu."

"Zea, jangan memotong pembicaraan orang lain." Tegur Ligo. Zea nyengir lalu mengangguk.

"Iya, maaf Papi, maaf Mami."

Tak lama kemudian salah satu maid memberitahukan bahwa dokter sudah datang, Ligo dan Olesa berjalan menuju ruang keluarga.

HazealnutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang