H A P P Y
R E A D I N G*****
"Bos, ini kita udah dapat mangsanya," ujar seseorang di telfon.
"Cewek cowok?" tanya orang yang di panggil Bos tersebut.
"Ceweknya dua, cowoknya dua Bos!" sahut orang tersebut.
"Good! Gue otw," ujar sang Bos kemudian mematikan telfon secara sepihak.
"Akhirnya dia kembali." Setelahnya, Regan tertawa kecil.
Muhammad Regan Andersson. Ketua geng yang dikenal dengan sebutan kejam dan dingin. The Brave adalah geng motor yang berada dibawah naungan Regan. Geng motor yang terkenal dengan kebaikannya. Geng ini bukanlah geng yang suka mencari masalah atau memperbesar masalah, mereka adalah kumpulan remaja yang ingin menjalin hubungan baik dengan siapapun.
"Mau kemana, Re?" tanya Gea yang sedang bermain PS ditemani Alfin.
Regan berjalan menghampiri gadis cantik itu. "Keluar bentar, Ge," jawabnya seraya mengacak rambut panjang milik Gea.
"Ih, jadi berantakan rambut gue Regan..! Ngeselin lo Re!" gerutu Gea kesal yang malah terlihat menggemaskan di mata Regan.
Setelah pamit dengan Gea, Regan langsung bergegas menuju pintu keluar. "Jaga basecamp, gue ada urusan!" titahnya tegas sembari berjalan.
"Tumben gak ajak Gea, Re?" tanya Gio tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.
"Urusan pribadi, Yo."
Regan menjalankan motornya dengan kecepatan maksimal, dengan sesekali melirik ke atas. Sepertinya, bumi sedang bersedih karena awan hitam bergelantungan bebas dilangit. Regan segera melajukan motornya lebih cepat supaya tidak terjebak hujan.
Setelah beberapa menit, akhirnya motor Regan berhenti di salah satu tempat yang sepi. Hanya pohon yang mengelilingi tempat tersebut. Ya, Regan sedang di hutan. Tempat ia menyiksa dan melampiaskan emosinya.
BRAK!
Regan membuka pintu dengan sekali tendangan, setelah pintu terbuka terlihat kedua orang berbadan besar yang menghampirinya lalu memberi kunci ruangan atau gudang yang ada di gubuk tua tersebut.
Setelah menerima kunci, Regan mempersilahkan kedua orang suruhannya pergi meninggalkannya sendiri.
Ceklek!
Pintu terbuka yang membuat empat orang yang diikat itu mengalihkan pandangannya ke arah Regan.
"Lo dalang dari penculikan ini?" tanya Zura menyapa kedatangan Regan.
Regan diam.
"Makasih, ya!" seru Zura yang membuat trio o menganga lebar.
Kening Regan mengerut. "Untuk?" tanyanya bingung.
"Lo udah ngeringanin tugas gue," sahut Zura tersenyum remeh. "Orang suruhan lo kurang erat ngikatnya nih," cibirnya seraya mengangkat kedua tangannya yang sudah lepas dari ikatan tali.
Regan tersenyum tipis lalu menyodorkan tangan kanannya yang langsung disambut oleh Zura dengan senang hati. Hal itu membuat Cleo menganga dan merinding ketakutan. Berbeda dengan reaksi Cleo, Dio malah diam-diam tersenyum puas. Jangan tanyakan bagaimana keadaan Julio, bocah itu sudah tidur sebelum Regan datang ke tempat itu.
Saat keadaan hening dan canggung, tiba-tiba..
PLAK!
Kepala Zura menoleh ke samping dengan cepat, pelaku penamparan itu sudah pasti Regan yang kini menatap Zura jijik. "Cewe munafik lo!" desis Regan yang membuat Zura menaikkan satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZU(I)RA [revisi]
Teen Fiction[ ALUR BERUBAH. MOHON BACA ULANG AGAR TIDAK BINGUNG ] *** Ketika seorang remaja bar-bar dan tengil bertransmigrasi ke dalam tubuh putri bungsu keluarga kaya raya. Zira harus menyelesaikan semua masalah yang terjadi di kehidupan Zura tanpa tahu apa a...