22:00 GMT-KOREAN AIR
Rea duduk di kursi VIP yang ada disana, membuka sebuah buku yang terlihat seperti sebuah album lama, jemarinya menyentuh foto yang ada disana, senyuman tipis terukir di bibir gadis itu, namun lain halnya dengan perasaanya yang tengah campur aduk saat ini, setitik air menetes dari kelopak matanya, jatuh diatas foto album itu, jarinya bergerak mengusap foto itu.
"Pada akhirnya, janji hanyalah sebuah kata untuk menenangkan seseorang" gumamnya dengan lirih.
****
Raga-mu memang tak lagi bersamaku, namun atma-mu masih terasa mendekapku.
Dunia-ku seakan hancur setelah kepergian-mu, renjana yang hanya bisa ku-ungkapkan melalui airmata, kini mulai menyiksa hati dan jiwaku.
Jika aku bisa memilih, lebih baik aku menyusulmu daripada menjalani seluruh hidupku tanpamu.
I really miss you Mom...
Alrea putri_
****
Setelah 11 jam menempuh perjalanan..
04:00 KORSEL
Rea berjalan menyusuri lorong bandara setelah mengambil kopernya, ia berjalan menuju pintu keluar, di luar sana sudah ada sebuah mobil yang menunggunya dengan dua pria yang tengah menatapnya dengan senyuman.
Dengan senyuman manisnya Rea berjalan mendekati kedua pria itu.
"Hai baby" salah satu pria itu memeluk Rea "I really miss you"
"I Miss you more Oppa" ucap Rea dengan membalas pelukan pria itu.
"Ekhm.." dehem satu pria yang masih tetap berdiri di tempatnya "jadi cuma Dika doang yang di peluk? Ingat, Oppa mu ada dua, bukan cuma satu." ucapnya dengan cemberut.
Rea terkekeh melepaskan pelukan Dika "ah ayolah Oppa, kau selalu saja cemburu" Rea memeluk pria itu.
"Ga cemburuan bukan Ardan namanya dek" celetuk Dika sambil terkekeh.
Ardan masih memeluk Rea, selang beberapa menit ia melepaskan pelukannya dan menatap wajah adik perempuannya itu "mata kamu sembab, kenapa hm?" Tangannya dengan mengusap pipi mulus Rea.
Rea hanya menggeleng pelan "nothing, aku cuma baru bangun aja, habis ketiduran di pesawat" jawabnya.
"You can't lie to me baby" ucap Ardan "are you okay?" Tanya Dika.
Rea tersenyum tipis "i'm okay...but... i'm miss someone"
"Your mom?" Tanya Dika dengan nada lembut.
Rea mengangguk kecil "yes, i miss him" jawab Rea "Oppa, bisakah kita ke makam sebelum kita pulang?" Tanya Rea.
"Tapi ini masih terlalu pagi sayang, sekarang masih pukul 04:35" jawab Ardan.
"Come on Oppa, please" Rea memohon dengan tatapan melasnya.
"Okey fine" pasrah Dika dan Ardan, mereka tak akan bisa menolak jika adik perempuannya sudah memohon seperti itu.
***
Di pemakamanRea bersimpuh di samping gundukan tanah, senyuman terukir di bibir indahnya "hai ma, maaf Rea baru bisa kesini, Rea butuh waktu lama untuk sembuh ma, rasanya sakit tanpa mama, semua terasa berat." ucap nya di dalam hati, ia memejamkan mata dan berdoa, tak terasa pipinya mulai basah oleh air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN
FantasyGadis pendiam dan lugu kini bisa berubah menjadi sosok yang kejam dan menakutkan. Ia berubah juga karena sebab dan akibat dari apa yang ia alami di masa lalu. Kini ia memiliki keluarga baru dan ia di asingkan oleh keluarga barunya. Namun kini ia kem...