PART 17 END

370 56 5
                                    

Banyak yang siders tapi gak sadar ketahuan 😅, please lah ini 2022 loh. Hargai karya orang.

Part ini super duper panjang, tolong penuhi syarat vote dan komen yah, Vote 50 & Komen 15.

****

Tuan jeon dengan segera menelepon dokter keluarga dan jin kini di kamarnya.

Jungkook merasa bersalah dan sinb memegang jin.

Nyonya jeon memijat-mijat jin.

"Besan jin kenapa?" tanya nyonya hwang yang baru tiba.

"Dia tiba-tiba pingsan dan sekarang kami sedang menunggu dokter"

Tibalah dokter keluarga yang mereka tunggu-tunggu.

"Cepat dok periksa jin, ada apa dengannya?"

"Baik tuan, anda sekeluarga bisa keluar sebentar"

Mereka pun keluar dan dokter memeriksa jin.

Setengah jam akhirnya dokter pun keluar.

"Dok hyung kenapa tiba-tiba pingsan?" Khawatir Jungkook.

"Tuan jin sepertinya punya banyak pikiran, saran saya jangan banyak berikan tekanan untuk berpikir banyak"

"Baik dok, lalu apa yang bisa kami lakukan untuk hyung?"

"Sebentar lagi dia akan sadar, biarkan dia istirahat. Jika ada yang menjadi sumber pemikirannya tolong jauhi hal itu dulu"

"Baik dok"

"Kalau begitu saya permisi tuan dan nyonya"

"Silakan dok, mari saya antar"

Tuan jeon mengantar dokter ke depan.

"Nak apa yang kamu katakan tadi pada hyungmu?"

"Maafkan aku eomma..., Aku mengatakan jika aku dan sinb sudah menikah"

"Mwo... kenapa kamu mengatakan hal itu oppa" ucap sinb.

"Hyung memaksaku yeobo, dia bahkan berkata yang tidak-tidak tentang kita. Lagipula suatu saat dia akan tau"

"Sinb jangan marah pada suamimu yang dia katakan itu benar, kita tidak bisa terus menerus merahasiakannya" ucap eomma sinb.

"Kita ke ruang tengah saja membahasnya" saran ny.jeon.

Kelimanya berjalan ke ruang tengah.

Sinb dan Jungkook duduk bersebelahan menghadap orang tua mereka.

Tuan jeon mempersilakan tuan Hwang berbicara.

"Baik besan kita ambil jalan tengahnya saja, sinb...appa dan mertuamu menyerahkan semuanya padamu seperti kesepakatan awal"

Mendengar penuturan mertuanya bahu Jungkook merosot, hal ini yang dia takutkan.

Tangannya memegang erat jemari sinb.

Sinb merasakan jemarinya diremas, lalu menatap suaminya.

"Aku membutuhkan waktu untuk berpikir appa, aku dan Jungkook akan tetap tinggal disini merawat jin oppa sampai aku melahirkan nanti"

"Baik nak jika itu pilihan mu, lalu Jungkook bagaimana dengan mu nak?"

"Aku merasa bersalah pada hyung tapi jujur jika aku tidak ingin kehilangan sinb"

"Semoga jawaban suamimu menjadi bahanmu berpikir nak"

"Iya eomma"

"Tuan dan nyonya...tuan jin sudah sadar"

DESTINY [SINKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang