PART 16 (DESTINY)

322 60 16
                                    

HUH... rasanya berat sekali melanjutkan FF ini karena kurangnya dukungan dan antusias pembaca, tolong di vote dan komen yah support penulis kecil seperti saya ini. Syarat Next Part Vote 50 & komen 15.

*Saya tetap melanjutkan cerita ini karena saya merasa bertanggung jawab sampai END.

****

"tunggu kita sampai di rumah saja hyung" tenang Jungkook.

Jin memalingkan tubuhnya menghadap ke jendela, sinb juga merasakan nyeri di dadanya karena pasokan oksigen yang kurang akibat rasa gugupnya.

Perjalanan ke rumah keluarga jeon rasanya sangat lama untuk Jungkook dan sinb.

Setengah jam kemudian barulah ketiganya sampai di rumah.

Pelayan di rumah Jungkook dengan cepat mengambil barang-barang jin.

Ketiganya keluar dari mobil.

Nyonya dan tuan Hwang berdiri di teras menunggu anak-anaknya.

"Ayo nak cepat masuk"

Nyonya hwang memegang lengan jin, sementara Jungkook dan sinb menyusul di belakang.

Sesampainya di ruang tengah.

"Eomma aku ingin penjelasan ada hubungan apa Jungkook dan sinb?"

Nyonya dan tuan jeon saling menatap.

"Kami akan menjelaskannya nak tapi besok saja, apalagi kamu baru keluar dari rumah sakit"

"Baiklah aku setuju asalkan sinb malam ini bersamaku"

"Tapi sinb sedang hamil nak"

"Karena itu eomma, apalagi anak yang dikandung sinb itu anakku. Aku harus menjaga mereka"

"Deg..." Hati Jungkook mencelos berkali-kali mendengar penuturan hyungnya.

"Hyung, appa, eomma, sinb aku permisi ke kamar dulu" Jungkook berdiri dan meninggalkan mereka.

Tatapan sinb tak lepas, dia yakin jika Jungkook sedang merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

"Sinb ya bawa jin ke kamar agar dia istirahat dulu"

"Baik omeonim"

Jin menggenggam tangan sinb dan keduanya ke kamar jin.

"Oppa mandilah dulu, aku akan ke bawah membuat teh hangat untukmu"

"Hm..."

Jin ke kamar mandi, lalu sinb keluar.

Dia melihat pintu kamar Jungkook dan berdiri didepannya.

"Tok..tok.." suara ketukan.

"Kriet..." Pintu terbuka dan memperlihatkan Jungkook yang baru selesai mandi.

Sinb masuk lalu menutup pintu.

"Oppa mian" dengan kepala tertunduk.

"Grep.." Jungkook memeluk sinb.

Detak jantung keduanya saling beradu.

"Semua pilihan kuserahkan padamu sinb, jujur saja aku ingin menahanmu disisiku tapi aku juga tidak bisa memaksamu karena orang ketiga disini adalah aku"

Sinb tak menjawab, dia memeluk Jungkook lebih erat.

Tak lama keduanya saling melepaskan pelukan.

Sinb menangkup wajah Jungkook.

"Cup..." Ciuman manis pertama yang sinb berikan untuk Jungkook.

Jungkook membalasnya tak kalah manis dan lembut.

DESTINY [SINKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang