Part 4 (DESTINY)

611 86 15
                                    

⚠️WARNING!!!!
JIKA SUDAH MEMBACA WAJIB VOTE & KOMEN, AGAR SAYA SEMAKIN SEMANGAT MENULISNYA. MOHON KERJASAMA YANG BAIK.

*****

Kini dua hari lagi pernikahan sinb dan jin. Keluarga hwang dan jeon kalang kabut memikirkan apa yang harus dilakukan, karena undangan, WO dan bahkan katering pun sudah dibayar atau pun disebar.

Kini mereka melakukan pertemuan keluarga di rumah keluarga hwang.

"bagaimana ini, apalagi pernikahan mereka sudah dekat. Apa yang harus kita lakukan? " tanya ny. Jeon.

" kita tidak mungkin menikahkan sinb dan jin disaat dia sedang koma seperti ini" ucap ny. Hwang.

"kita batalkan saja, tidak apa-apa masalah biaya yang kita keluarkan"ucap tn. Jeon.

Sinb hanya diam saja tidak bersuara mendengar percakapan orang tuanya dan calon mertuanya itu.

"tapi bagaimana dengan rekan bisnis kita?, pernikahan mereka tidak hanya penyatuan keluarga tapi juga penyatuan para investor"ucap tn. Hwang.

Sinb tiba-tiba mengalami sakit kepala dan perutnya terasa mual.

Dia berlari ke kamar mandi.

Keempat orang tua itu terdiam melihat sinb yang berlari ke toilet.

"sinb kenapa? " tanya ny. Jeon.

"apa dia salah makan" ucap ny. Hwang.

Sinb pun keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat dan membuat keempat orang tua itu khawatir.

Dengan cepat ny. Jeon dan ny. Hwang menghampirinya.

"nak kamu harus istirahat"

Keduanya membawa sinb ke kamar.

Ny. Jeon memperhatikan sinb dan dia merasa ada yang janggal dengan keadaan sinb, karena dua hari yeoja itu terlihat tidak sehat dan muntah-muntah.

"sinb ya jujurlah pada eommonim, apa kamu dan jin pernah berhubungan suami istri? " tanya ny. Jeon.

" yakk... jangan menuduh anakku begitu"ucap ny. Hwang mulai emosi.

Sinb menundukkan kepalanya.

"nde eommonim, saat jin oppa tidak pulang ke rumah dan ketika aku juga tidak pulang ke rumah, kami berbohong."

Suara sinb bergetar dia takut jika apa yang dia takuti beberapa hari ini benar terjadi.

Ny. Hwang memegang dadanya yang terasa sesak, dia menghampiri sinb dan memukul anak semata wayangnya itu.

"dasar anak nakal, eomma sudah katakan jika pacaran jangan diluar batas, Bagaimana jika kamu hamil hah?, jin sekarang sedang koma, lalu anak itu siapa yang akan bertanggung jawab" ucap ny. Hwang sambil menangis dan terus memukul sinb.

Ny. Jeon mencoba menghalangi pukulan ny. Hwang.

"besan kumohon jangan memarahi sinb, mereka melakukan itu karena mereka berpikir sebentar lagi akan menikah, dan tidak tau hal ini akan terjadi. Tenangkan dirimu, kita panggil dokter dulu untuk memastikan"

Ny. Hwang pun berhenti memukul putrinya lalu berjalan keluar kamar dan menyuruh suaminya menelepon dokter keluarga.

Tn.jeon dan tn. Hwang pun mengetahui semuanya karena ny. Hwang bercerita dan marah-marah, sementara ny. Jeon memilih untuk diam, apalagi sinb.

Setelah menunggu setengah jam dokter pun datang, lalu dia memeriksa sinb.

"apa yang terjadi pada sinb dok? "

DESTINY [SINKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang