Adakah yg lebih tabah dari seorang pedagang kaki lima yg tidak putus asa dengan dagangannya ketika hujan deras menerpa lapaknya?
Atau adakah yg lebih kuat dari seorang kakek yg berjalan disepanjang jalanan macet memikul kayu, sapu, teraje, dan beban lainnya sedangkan ia menanggung beban cemas akan arti kehidupan dikepalanya?
Tapi adakah yg lebih malang? Dari seorang pemuda membakar dirinya dengan kemarahan, kerakusan, asmara, dan kebencian? Sedangkan ia tidak sadar bagaimana cara memadamkan dirinya hingga ia menendang apapun yg ada didepannya
Tapi siapa yang lebih kesepian daripada seorang bapak yang rela melupakan teman2nya dan bergelut dengan jalan raya sebagai supir angkot yang selalu sepi penumpang?
Oo kasih...
Betapa nyaringnya bunyi ini, ketika jasmani dan rohani ini kosong isinya kecuali diri-Nya, seperti gitar yang kalau ruang didalamnya itu tidak kosong ia tidak lagi nyaring bunyinya, begitulah arti dari menahan segala nafsu atau puasa090422