Mengerti diri dalam artian luas adalah memungut sisa sisa ingatan sadar, ikhlas dan syukur yang setelah itu ia menguap seperti embun menempel di pojok-pojok isi kepala lalu uap yang berbahan cita itu menghilang seperti daun kering yang terbakar matahari lalu ketika senja ia terbenam yang sebetulnya itu adalah bayangan dari kehidupan ini sendiri.
Lalu diri sendiri berlagak menjadi sengkuni yang amat menderita, lalu perpecahan dan saling sikut kepada sesama ia perbuat.
Wahai jiwa yang pernah merasa, ketololan selalu terjadi di muka bumi, di muka bumi pula kumandang adzan selalu terdengar sebangai pengingat sadar semata mata hidup adalah untuk saling mengingatkan saja tak ada yang lain, dan bertindak mengamalkan sisa ingatan itu merupakan kemuliaan untuk diri sendiri.
220821
