Pemilihan Perangkat Kelas

359 37 0
                                    

Happy Reading~

At SMA Nusantara

Dikelas XII MIPA 2 saat ini sudah terdapat beberapa murid jam pun masih pukul 06.15, salah satunya ialah Aidan Jeremy Kalandra, ketua tim futsal putra, sedang menelungkupkan wajahnya dilipatkan tangannya yang menandakan bahwa dia sedang tidur, itulah Jeremy dia bisa dibilang murid rajin karena selalu berangkat pagi tapi juga murid malas karena selalu tidur dikelas, dia suka keheningan yang membuat dia bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman itulah mengapa dia duduk bersama Evano murid kalem katanya, tapi memang selama kelas 10 Jeremy dan Evano duduk satu bangku jadi tak heran jika kelas 12 mereka juga duduk bersama, dia paling anti dengan keberisikan.

Tap tap

Suara langkah kaki mendekati bangku Jeremy siapa lagi kalau bukan teman sebangkunya yaitu Lian Evano Abrisam, dia menaruh tas dalam diam.

"Baru dateng lo?" tanya Jeremy pada Evano yang baru saja membuka buku

"Hm," Evano menjawab hanya dengan deheman singkat

Jeremy menatap malas pada Evano gimana gak kesel udah ditanyain dijawab gitu, "Lo kalau ngomong panjangan dikit kek, gak pegel tuh lambe mengkem Mulu."

Evano menatap singkat pada Jeremy dan berkata, "Diam adalah emas."

Jeremy hanya menatap cengo pada Evano,"Tai lo tuh emas."

Satu persatu murid kelas XII MIPA 2 mulai berdatangan, jam menunjukan pukul 06.55 yang artinya pelajaran pertama akan dimulai 5 menit lagi, Jeremy yang awalnya menelungkupkan wajahnya dalam lipatan tangannya sekarang mengangkat kepalanya saat mendengar kursi bangku dibelakangnya ditarik oleh seseorang.

"Baru dateng lo?" tanya Jeremy pada Jefrey

"Menurut penglihatan Lo gimana?," Jefrey menjawab dengan malas

"Sewot amat, itu namanya basa-basi Jep, gak asik lo mah."

Jefrey hanya menatap Jeremy malas dan menjawab, "Basa-basi lo udah basi."

"Udahlah males gue, gak lo gak Evano gak ada yang bener jawabnya, mending tidur ae lah gue," Jeremy akhirnya menelungkupkan kepalanya kembali pada lipatan tangannya setelah mendapat jawaban yang tidak seperti harapannya.

Jefrey pun mengedikkan bahunya tanda tak peduli lalu mengeluarkan handphone nya,suasana hening beberapa saat sampai Pak Haedar memasuki kelas karena sudah masuk pelajaran pertama.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Haedar pada para murid

"Selamat pagi pak."

"Silahkan dipimpin doa."

Jefrey pun memimpin doa tersebut

"Menurut kepercayaan masing-masing berdoa mulai."

Para murid dikelas XII MIPA 2 menundukkan kepalanya sejenak menandakan mereka sedang berdoa

"Berdoa selesai."

"Baik, karena kemarin bapak sedang terburu-buru jadi tidak sempat pemilihan perangkat kelas ,jadi sekarang aja, kita pilih berdasarkan vote biar adil, ada yang mau mengajukan diri?"

Hening

"Kalau gak ada biar bapak tunjuk," Pak Haedar berkata sambil menatap para murid dikelas itu

Para murid dikelas XII MIPA 2, mengalihkan tatapan mereka dari Pak Haedar agar tidak ditunjuk.

"Jeremy..."

Jeremy yang awalnya tidur dengan segera menegakkan kepalanya, "Bapak jangan ngadi-ngadi ya pak, gak mau pokoknya saya gak mau pakk."

4 SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang