Kantin

277 40 4
                                    

Happy Reading~~

Kringgg (Bel istirahat)

Brak

"Bangsat!"

"Lo ngapain sih nyet, bikin kaget aja," protes Malik pada Jefrey yang tiba-tiba menggebrak meja.

"Hehe, yok kantin Lik," Jefrey berkata pada Malik.

Malik hanya diam lalu menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangannya.

Jefrey yang melihat Malik, segera menggoyangkan badan Malik agar bangun kembali, "Ayo Lik, gue gak mau ke kantin sendirian."

"Biasa sendiri aje, baru ngeluh Lo?"

"Bodo, ayo cepetan."

"Lo harus nyobain mie ayamnya Mang Yudi, beuhh," lanjut Jefrey.

"Terus ditambah bakso, belom cekernya, beuhh."

Malik yang mendengar itu sebenarnya ingin,tapi rasa malasnya lebih besar daripada rasa inginnya, Malik hanya menatap Jefrey dengan tatapan malas.

"Sumpah?, jadi pengen gue," bukan, bukan Malik yang berbicara tapi Jeremy yang berbicara, setelah mendengarkan perbincangan Malik dan Jefrey, Jeremy jadi ngiler.

"Ayok kekantin!" Jefrey berbicara dengan senang.

Malik yang mendengar itu sebenarnya iri, tapi lagi dan lagi rasa malasnya lebih tinggi daripada rasa irinya.

"Yok Lik."

"Udah Lo sama dia aja, gue mau lanjut tidur," ucap Malik sambil kembali menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangannya.

"Ayo Lik biar rame," ucap Jefrey.

Malik membalas, "Bakar nih sekolah, rame nanti."

Jefrey yang jengkel segera menarik Malik agar bangun, "Bangun gak Lo? Lo kalau gak dipaksa ya ndekem disini ae."

Dengan sangat terpaksa Malik bangun dari tidurnya, dan mengikuti kemauan Jefrey untuk pergi kekantin.

Jeremy yang melihat Jefrey mengajak Malik, segera menarik tangan Evano juga untuk pergi kekantin, cukup langka ya untuk mereka berempat pergi bersama, setelah sekian lama berseteru, saling sapa pun jarang.

Seperti ini lah gambaran mereka tarik-menarik.

(Maaf jelek, pokoknya seperti itu gambaran mereka saat ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Maaf jelek, pokoknya seperti itu gambaran mereka saat ini)

Hampir seluruh siswa-siswi SMA Nusantara menatap kearah mereka, karena ini adalah sebuah momen langka,mereka berjalan beriringan.

Skip

Sampailah mereka di kantin yang cukup ramai, mereka pun mencari bangku setelah menemukan bangku,mereka segera berjalan kearah bangku tersebut.

4 SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang