Lily mengerjap menatap kamarnya yang tampak berbeda, kamarnya ini merupakan kamar milik Lily saat masih tinggal bersama orangtuanya. Semua perabotan tertata persis sekali seperti kamarnya saat ia masih bersekolah di menangah atas. Gadis itu mendesah keras, mungkin setelah pertengkarannya dengan Ares malam tadi memuatnya bermimpi karena terlalu rindu pada hidupnya masih tertata dan menyenangkan.
Lalu gebrakan keras pintu kamar yang dibuka dengan kasar ditambah dorongan pada tubuhnya terasa sangat nyata membuat Lily tersadar sepenuhnya.
"Ya Ampun liat ini udah jam berapa? Perempuan tapi susah banget bangun, ayo buru mandi terus sekolah, telat tau rasa kamu."
Matanya pun terbuka dengan bukaan maksimal ketika ia melihat sang ibu mengomel menyuruhnya sekolah.
Kalau ini mimpi Lily tidak keberatan untuk tidur lebih lama.
"Malah bengong, ayo sekolah!!" Setelah itu sang ibu keluar kamar, pukulan tadi terasa sakit seakan ini nyata. Dengan segera Lily bangkit dari itu dan berkaca lalu menampilkan mukanya yang lebih muda.
Loh?????
.
Selama perjalanan menuju sekolah Lily terus berfikir dimana pelukan ibu terasa sangat nyata. Pelukan yang sudah hampir 5 tahun tidak lagi Lily dapatkan karena ibu meninggal. Tapi wajahnya yang tampak sehat dan lebih muda membuat Lily mendunga apakah ia kembali ke 20 tahun lalu?
Karena pemikirannya sendiri membuat langkah Lily tidak stabil hingga tubuhnya menabrak tubuh lain yang lebih tinggi, dari badannya saja Lily dapat menebak kalau tubuh yang ia tabrak ini adalah lelaki.
Dan tenyata orang itu adalah Ares, dengan postur tubuh dan muka yang kembali muda, ternyata lelaki itu juga berada disini.
Dia tidak sendiri melainkan bersama Chandra.
Sorot mata lelaki itu tampak tekejut lalu tanpa berkata apapun, Ares hanya melangkah menjauh tanpa memberi kesempatan untuk Lily minta maaf.
Ini si Ares juga gak inget dia?
Waduh dari kelakuan dinginnya emang mirip banget waktu mereka masih SMA.
..
Malam sebelum Lily bangun di tahun 2002.
Tahun 2022
"Aku udah bilang aku gak suka pake jangung!" Bentak Ares pada Lily yang baru duduk.
"Aku lupa, maaf. Sini aku pinggirin dul-" Tangan Lily yang mau ambil mangkuk sayur milik Ares ditepis.
"Gak usah. Kelamaan." Katanya sinis sambil memotong pembicaraan Lily.
Hati Lily sakit diperlakukan seperti itu, matanya berkaca tapi dia tidak melakukan apapun.
Perempuan melanjutkan makannya dengan menahan tangis yang pada akhirnya tidak bisa dibendung, satu persatu tetesan air mata itu menyentuh meja karena posisinya yang nunduk.
Bahunya secara berkala juga bergetar, membuat Ares sadar bahwa dia cukup keterlaluan tadi.
"Li-"
"Aku tau aku gak bisa jadi istri yang baik buat kamu, aku belum bisa ngasih keturunan di 10 tahun pernikahan kita, tapi bukannya perlakuan kamu ke aku keterlaluan akhir-akhir ini?"
Hati Ares begitu nyeri melihat mata istrinya merah karena tangisnya, dia juga sadar akhir-akhir ini pernikahan mereka memang tidak baik-baik saja.
Dan dia yang memulai.. Ares juga gak tau kenapa dirinya sampai begitu.
"Kenapa? Karena aku belum bisa hamil atau kamu sudah menemukan perempuan lain diluar sana?!" Emosi Lily nampaknya sudah tidak bisa dibendung dilihat dari caranya yang membentak Ares.
Ares yang tadi mulai melembut langsung terbawa emosi begitu mendengar tuduhan tak berdasar Lily.
"Pikiran cetek banget ya sampe nuduh aku selingkuh? Aku hanya lagi bosan sama kamu." Ucap Ares tanpa berfikir.
Luka di hati Lily semakin lebar, "Bosan?"
Lily gak bisa berkata apapun lalu langsung menuju kamar dan menutup pintunya sekeras yang ia bisa.
Sedangkan Ares berteriak kencang di kursi meja makan.
Kenapa pernikahan mereka jadi kacau?
.Kalau aku bisa kembali ke masa sebelum kenal kamu, sebisa mungkin aku bakal berusaha untuk menghindar dan gak akan jatuh cinta sama kamu, Res. - Lily, 2022
Menikah sama kamu ternyata gak seindah yang aku bayangkan, rasanya aku mau balik ke masa lalu dan gak jatuh cinta sama kamu, Ly .- Ares, 2022.
.
Hmm let's see Lily & Ares..
Aku republish, aku usahan tulisannya lebih rapi dan minim typo dan selamat ketemu sama Ares dan Lily lagiiii