Xiao Zhan terus fokus memasak, sedangkan Jili membantu membereskan piring-piring yang kotor.
Yibo beranjak memantau bagian depan karena Xiao Zhan mengusirnya dari dapur."Akh.. dasar, kakinya itu terbuat dari besi ya... sakit.." gerutu Yibo sambil memegang kakinya yang di injak oleh Xiao Zhan.
Namun, walau sedang kesakitan, tapi bibirnya tersenyum seolah dia merasa senang karena Xiao Zhan sedikit memberi respon padanya. Karena selama ini dia hampir tidak punya waktu untuk bicara dengan pria manis itu.
Banyak pelanggan tentunya mengunjungi stand mereka. Selain untuk mencoba masakan, mereka juga ingin melihat Yibo disana.
"Hei, katanya semua masakan ini di masak oleh Zhan, kalian mengenalnya kan?" Kata salah seorang gadis.
"Tentu saja. Namanya kan sering di sebut sebagai anak yang pintar. Lalu, dimana dia? Aku ingin berfoto dengannya." Sahut salah satunya lagi.
"Maaf, nona-nona, tapi master chef kami tidak bisa di ganggu sekarang." Tegur Yibo menghalangi para gadis tersebut.
Mereka melirik ke arah Yibo. Walaupun sedikit kesal, tapi mereka tidak menunjukkannya melainkan memasang senyum di bibir mereka.
"Ah.. begitu ya. Kalau Yibo sudah bilang begitu, ya apa boleh buat." Kata gadis berambut ikal dan di angguki oleh teman-temannya yang lain.
Mereka kemudian berjalan mundur dan mengambil tempat duduk di dalam stan tersebut.
Bertemu dengan Zhanzhan? Jangan mimpi..
Yibo menatap mereka dengan tatapan tajam, membuat para gadis merasa merinding seolah sedang di tatap oleh seorang pemburu.
"Ah, hawa yang sangat dingin, aku merinding.." komentar salah satu gadis dan di angguki oleh gadis lainnya.
Mereka menoleh ke belakang, tetapi tidak mendapati siapapun di belakang dan tidak melihat hal yang mencurigakan, sebab yang mereka lihat adalah Yibo yanh sedang berbicara dengan ramah pada para pelanggan disana.
Sementara itu di dapur, Xiao zhan selesai dengan masakannya dan tinggal menunggu untuk di sajikan.
Dia berjalan ke arah meja sebelah dan mengambil ponselnya dari dalam tas.Baru saja dia hendak membukanya, sebuah panggilan masuk membuatnya tersentak kaget.
"Astaga.." pria manis itu mengusap dadanya, lalu menghela nafas panjang dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo.." sapanya dengan lembut.
Dan beberapa saat kemudian, matanya membulat sempura, tangannya gemetar membuat ponsel yang di pegangnya tak dapat tertahan dengan baik hingga menyebabkan ponsel tersebut jatuh dari tangannya dan bergelenting di bawah lantai.
Tanpa menunggu lagi, pria manis itu meraih tasnya dan berlari keluar melupakan ponselnya yang masih tergelatak di bawah lantai.
Seolah semua hal di depannya tidak ada, dia berlari melewati orang-orang begitu saja. Mengabaikan semua panggilan yang memanggil namanya sampai tangannya tiba-tiba di cekal oleh seseorang dari belakangnya.
"Zhanzhan, ada apa?" Tanya suara itu dengan nafas yang tak teratur. Rupanya orang itu mengejarnya dan Xiao Zhan baru menyadari bahwa dia sudah sedikit jauh dari standnya.
"Lepas!" Titahnya dengan suara yang bergetar. Dia tampak tidak fokus dengan keadaan di sekitarnya seolah pikirannya melayang jauh.
"Ada apa? Katakan padaku.." tanya orang itu dengan penuh harap, berharap Xiao Zhan memberitahunya.
"Bukan urusanmu!!" Xiao Zhan menepis tangan pria itu dengan kasar dan berbalik hendak berlari sebelum pria itu berteriak padanya.
"XIAO ZHAN!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (YIZHAN/END)
FanfictionKenangan masa lalu yang buruk membuat Xiao Zhan mengabaikan setiap orang yang ingin mengulurkan tangan membantunya. Dia tidak banyak berinteraksi dengan orang-orang karena dalam pikirannya dia hanya terus berpikir. "Aku akan membuktikan bahwa aku b...