1. A MUSEUM.

509 54 0
                                    

Hai, ini adalah karya pertamaku🙂🙂🙂🙂🙂. Lagi pengen aja, nulis kisah dari Ace yang legendaris ini.
Ethan Lee ft. Karina Yoo.

Jujur aja, kala pertama kali lihat enhypen langsung jatuh hati sama si heeseung ini. Suaranya kan bagus. Visualnya oke lah. Pokoknya suka dehh.

Semoga kalian suka sama my work yang terbilang masih amatir ini.

Happy reading.
Jangan lupa vote and comment.
❤️❤️❤️❤️❤️

Terik matahari disiang hari ini membuat kulit mulusnya terasa terbakar. Alhasil, harus mengangkat buku panduan yang dibawa ,diarahkan diatas kepala. Sedikit menggerutu karena taksi online yang sudah dipesannya tak kunjung datang.

"Maafkan kami nona. Tadi terjebak macet yang cukup lama",

Hendak melayangkan protes tapi urung, karena wajah sisopir yang terlihat lelah juga seperti dirinya.

Gadis yang ada di kursi penumpang menguncir rambut panjangnya tinggi-tinggi, lalu membuka kaca taksi dengan lebar,supaya terpaan angin mendinginkan kulit leher yang sudah dipanggang matahari sejak tadi.

"Tidak masalah. Bisakah kau mengantarku ke museum yang sedang viral di medsos itu?",

Kening sisupir taksi berkerut. Terlihat sedikit berpikir. Lalu menjetikkan jarinya.

"Maksud anda, Border carnival yang bernuansa Eropa itu nona?",

Gadis dibelakangnya mengangguk antusias. Dia memang sudah melihat di Instagram tentang museum yang baru dibuka seminggu lalu. Tempatnya sangat bagus. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Bisa mengemudi lebih cepat?", Agaknya sigadis sudah sangat penasaran, sampai nada bicaranya terdengar seperti anak kecil yang minta dibelikan boneka.

"Sesuai permintaan anda,nona".

***********

Suasana di museum yang masih baru diresmikan ini sangat ramai. Padahal ini sudah menjelang malam. Dia berharap museumnya sepi saja, agar dia bisa mengambil foto disetiap sudut ruangan simuseum klasik itu dengan tenang tanpa berdesakan dengan pengunjung lainnya.

"Oii, Karina-ssi!!!",

Si pemilik nama menggerakkan lehernya cepat. Tersenyum sumringah setelah tahu siapa yang berhasil mengenali dirinya diantara ribuan orang yang datang.

"Hei princess Jang, ternyata kau berkunjung juga",

"Tidak sia-sia perjalanan ku dari Cina kemari. Museumnya sungguh bagus, sesuai ekspektasiku", katanya dengan aksen Korea yang lancar.

"Iya, kau benar sekali", Silawan bicara meluruskan kakinya yang terasa kebas. Perjalanannya selama 6 jam membuatnya kelelahan bukan main.

"Hei, kau terlihat lelah sekali", ucap Wonyoung iba. Ia memberikan sebotol minuman soda yang masih dingin.

"Terimakasih. Kau sangat perhatian",

"Itu sudah pasti",

Keduanya meneguk minuman hingga kandas. Memandangi orang-orang yang berlalu lalang, sembari bercerita tentang kehidupan mereka yang cukup menyusahkan.

"Kulihat tadi, kau tumbuh dengan baik, Jang princess",

"Kau tahu berapa tinggi badanku sekarang?",

Karina menggeleng. Pasalnya, saat berdiri disamping Wonyoung, Karina merasa kepalanya hanya sebatas telinga Wonyoung.

"174 cm", bisiknya. Menyebabkan gadis yang duduk disampingnya ini memekik tertahan.

"Wah kau hidup dengan baik. Kau bahkan setara dengan idol laki laki yang sedang tenar saat ini",

"Itu masalah besar bagiku Yoo eonni. Aku harap cukup sampai disini saja. Ini buruk. Bagaimana aku bisa mencari pasangan hidupku nanti. Pasti sangat sulit", Wonyoung memasang wajah cemberutnya. Membayangkan siapa yang mau dengan gadis yang punya tinggi badan menyamai laki-laki sebayanya.

"Kau bisa kencan dengan Roowon oppa, Haruto atau siapapun itu yang diatas 180 cm",

"Masa depanku masih panjang,eonni", Wonyoung bangkit. Merasa tidak setuju dengan pendapat Karina

"Mau berkeliling sekarang. Aku rasa sudah mulai sepi, juga didalam sana pasti bagus karena lampunya sudah dinyalakan."

Itu ide bagus. Karina bisa memandangi karya seni sampai puas dan mengambil gambarnya hingga banyak.

"Aku sangat setuju dengan pendapatmu".

***********

Karina hampir saja berteriak kegirangan saking senangnya bisa memasuki museum impian yang sudah ditunggunya selama sepekan ini. Dia bahkan rela membeli ponsel baru yang dikhususkan untuk setiap gambar jepretannya dimuseum Border carnival.

Ini baru dua jam ia berkeliling dan mendapatkan kurang lebih 500 selfie dengan berbagai situs yang ada di dalam museum.

Sebut saja ia berlebihan. Tidak henti hentinya ia terus merapalkan kalimat kekaguman pada setiap sisi museum. Bahkan gadis dengan rambut sepinggang ini berani bertaruh kalau tempat ini lebih indah daripada museum Louvre di Paris.

Rasa kantuk sekaligus pegal nya hilang seketika. Dindingnya yang berwarna putih dihiasi ukiran warna emas memberikan kesan elegan tersendiri.

Para pengunjung perlahan-lahan menyusut. Mungkin sebagian dari mereka sudah terpenuhi keinginannya, ada yang mengantuk mungkin. Opsi yang paling tepat adalah pulang merebahkan tubuh. Begitu juga dengan Karina. Gadis itu segera memotret objek terakhir.

Sebuah lukisan seorang lelaki dengan baju khas Eropa yang misterius.

Karina ganti memandangi lukisan yang ada dihadapannya. Sempat terpana, karena visualnya yang bukan main.Dia bahkan mengira kalau objek keindahan ini sungguh hidup.

"Apa yang kau pikirkan Karina, sadarlah", Karina memukul pelan kepalanya.

Merapatkan sweater yang dikenakannya, karena suhu diruangan ini semakin dingin. Tersenyum sebentar kearah lukisan itu sebelum beranjak pergi dari sana.

"Tetaplah berada di sisiku. Kumohon",

*********

Maaf ya kalo chapternya dikit. Ini permulaan ..lain kali aku akan update yang lebih panjang.

Doain aku ya prennn......😘😘😘😘😘😘

Border CarnivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang