Keramaian pelabuhan pagi hari ini sangatlah tak asing, para awak kapal bersiap untuk turun menuju ibu kota. Penampilan mereka yang membaur terkesan tidak begitu mencolok. Ditambah lagi Estella yang berjalan dengan anggunnya menuruni kapal dengan dibantu oleh kapten Roger.
Ia bernafas lega melihat daratan dan merasa bersyukur masih dapat melihat semuanya. Untuk sesaat ia menoleh kepada kapten Roger, sebuah senyuman terukir diantara keduanya ketika mata mereka bertemu. Dengan langkah pasti merekapun berjalan menuju pemberhentian kereta kuda untuk menaikinya.
Sekali lagi kapten Roger membantunya untuk menaiki kereta kuda. Estella melihat kearah jendela pada perjalanan mereka, yang ikut bersamanya untuk pergi ke ibukota adalag kapten Roger, Tim, dan August. Jujur saja ia merasa cukup canggung karena mereka tak seumuran dengannya.Tak ingin menghiraukan itu Estella memilih tetap diam sembari menikmati perjalanan.
.
.
.Perjalanan mereka tak berasa hampir berakhir. Gerbang yang tinggi menjulang terlihat dari jendela. Estella merasa lega karena mereka hampir sampai. Tetapi entah kenapa ia masih sedikit bingung karena yang mereka tuju tak lain adalah istana Leoness yang megah.
Manik biru Estella melihat beberapa prajurit yang menjecat kereta mereka. Dengan tenang, kapten Roger keluar dari kereta dan menyapa mereka, Estella tak begitu mendegar apa yang mereka bicarakan dari dalam kereta namun yang pasti para prajurit itu lalu membungkuk padanya. 'Ah.. Mungkin ini yang Dean maksud mereka aktor yang buruk.' Batin Estella dalam hatinya. Tak lama setelah itu merekapun memasuki halaman kerajaan. Disana para prajurit penjaga namapak berdatangan.
Keretapun berhenti dan Estella turun dengan hati hati karena lengannya yang masih sakit. Dari kejauhan paman dari Estella nampak berlari untuk menemuinya, Estella tak bisa menahan tangisnya dan berlalri kearahnya. Mereka berpelukan dengan rasa syukur karena mereka masih dapat bertemu. "Ini pasti berat untukmu..." Lirihnya yang lalu melanjutkan, "Mari kita kedalam dan memeriksa keadaanmu, lalu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepadamu." Estella mengangguk lalu menoleh kearah kapten Roger,
"Terimakasih.." Ucap Estella , sang paman juga berterimakasih padanya, "Kami mohon pamit terlebih dahulu." Mereka lalu beranjak pergi.Disisi lain seseorang dengan pakaian rapi datang bersama dengan beberapa bawahan bersamanya, dia adalah sang pahlawan, kesatria suci yang datang bersama elf bulan. Dia adalah Junna Raedwulf. Junna merupakan pemuda seumuran Dexter yang datang dari dunia lain. Dia nampak begitu berwibawa dengan penampilannya sekarang, kaptern Roger tersenyum padanya.
"Kapten." Ucap Junna. Kapten Roger mengangguk, "Aku ragu jika Dexter bisa menyaingi mu sekarang." Balasnya bergurau.
Junna tertawa kecil dibuatnya, "Dexter memiliki kelebihan yang tak kumiliki juga. Aku bersyukur bertemu orang orang hebat seperti kalian." Ia melanjutkan, "Aku sudah membaca surat yang Dexter berikan. Bagimana jika kita bicarakan ini lebih lanjut didalam? Putra mahkota juga sudah menunggu kalian."
"Benar, kami juga tak memiliki banyak waktu." Sahut August. Junna menikkan satu alisnya kearah Tim menanyakan apa artinya itu. Tim lalu berkata, "Kami sudah menumukan anak itu.""Ah.. Begitu." Balas Junna mengerti.
Mereka berjalan menuju ruangan kerja milik putra mahkota Leoness. Disepanjang jalan banyak orang yang memperhatikan mereka. Itu karena mereka hanya mengetahui identitas kapten Roger, mereka jadi mempertanyakan 2 orang yang bersamanya.
"Mata yang menyebalkan." Gerutu August.
Tim menyahutinya untuk membuatnya tenang, "Kita akan terbiasa."
Perjalanan mereka terhenti ketika seorang pelayan mengetuk pintu dan mengumumkan kedatangan Junna beserta kapten Roger. Dengan lantang putra mahkota mempersilahkan mereka masuk. Ketika pintu putih yang elegan itu terbuka, sang putra mahkota segera berdiri dan menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Battlefield : Ending Story
AventureDean merupakan anak malang di jual oleh ayahnya sendiri, siapa sangka orang yang membelinya adalah seorang bajak laut yang bernama Roger Nicholas Efraim. Kapten Roger memiliki ambisi untuk mengalahkan ke 7 raja bajak laut yang menguasai lautan Avalo...