Chapter 3.

72 14 2
                                    


----

Setelah diguyur hujan semalam.pagi ini cuaca Seoul menjadi tambah dingin dibandingkan biasa nya hingga orang orang yang akan melakukan kegiatan pagi mereka memilih merapatkan matel dan jaket mereka untuk menghalau tubuh mereka dari angin yang terus berhembus cukup kencang.

Pukul 07.00 KST.

Disebuah ruangan yang cukup sunyi tampak seorang wanita yang sudah terbangun dari tidur nya cukup lama dan hanya bisa melamun diatas ranjang nya sambil memperhatikan tetesan air hujan yang terjatuh dari pohon melalui kaca jendela yang berada disebelah kanan nya dengan pandangan Kosong.

Tok Tok.

" Waktu nya untuk makan " ucap Seorang perawat wanita yang baru masuk sambil mendorong trolli.

Tapi wanita itu hanya terdiam tanpa berniat menjawab dan hanya fokus dengan pemandangan diluar sana.

" Kalau begitu saya izin keluar,permisi ."

" Selamat menikmari sarapan anda ."

Blamm.

Suara pintu tertutup.

Wendy yang masih asyik melamun dan hanya fokus melihat keluar tanpa berniat sekali pun menyentuh makanan tersebut.

----

Diruangan yang didominasi warna hitam dan putih tampak seorang pria yang sangat fokus dengan komputer dihadapan nya dan berkas berkas yang berceceran di atas meja.

" Kenapa kau berangkat pagi sekali Hyung ?" Tanya Jungkook.

" Sepertinya kau tidak cukup istirahat kantong mata mu sungguh mengerikan ."

" Diamlah dan segera periksa berkas itu sekali lagi ."

" Ya ."

" Suruh mereka untuk bekerja lebih teliti ." Ucap Chanyeol dengan dingin.

" Baik ."

Setelah seharian dirinya harus meninggalkan semua pekerjaan nya membuat dirinya harus bekerja seperti orang gila untuk hari ini.

Hingga melupakan dirinya yang belum sama sekali istirahat sejak semalam karena menjaga wanita itu.

Chanyeol yang pergi dari rumah sakit itu saat dini hari agar wanita itu tak menyadari kehadiran nya dengan kondisi mata yang sangat lelah.

" Hyung baik baik saja ."

" Hemm ."

" Pergi istirahatlah Hyung lagipula client yanh harus kita temui hari ini tidak banyak dan itu berlangsung saat jam makan siang ."

" Berhentilah mengkhawatirkan diriku ."

" Hyung sungguh keras kepala ."

" Aku akan pergi buatkan kopi untuk Hyung ."

" Huff ."

Pekerjaan nya yang sebagai seorang Direktur di perusahaan besar  membuat dirinya tidak bisa untuk bersantai sejenak saja.

Beban yang harus dirinya tanggung sunggulah berat semenjak kedua orang tua nya meninggal.

----

Wendy yang akan turun dari ranjang nya dengan tangan kiri sebagai penopang nya tiba tiba merasakan kesakitan yang cukup kuat pada tangan nya.

" Arghhh !

" Ada apa dengan tangan ku ? Ini sangat sakit ." Gumam nya sambil memegang tangan nya itu.

Wendy yang merasakan tangan kiri nya sangat berbeda dari biasa nya membuat dirinya merasa aneh.

Dengah penuh keyakinanWendy mendatangi Dokter yang merawat nya.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang