The Reunited SnowFall

301 21 0
                                    

Bisakah aku kembali bertemu orang yang sama lagi saat kamu adalah versi terbaiknya?

Kamu adalah kamu

Tidak akan pernah bisa tergantikan..

Musim berubah,aku hidup disetiap perubahan itu. Aku bertahan dengan angin panas lalu menginjak dedaunan kering hingga batasku habis saat salju mulai turun. Kita bertemu saat bunga sakura mekar dengan indahnya,aku ingin mengulang semua itu kembali.

***

"Kopi dimalam dingin seperti ini memang yang terbaik."

Young so menggangguk,benar cuaca saat musim dingin berhasil membuat orang enggan untuk keluar apalagi dimalam hari. Musim dingin datang tanpa salju, akhir dari musim gugur dapat terlihat.

Soo Young asyik menyeruput kopinya. Mereka duduk di taman yang sudah sepi, entah kaki mereka enggan untuk melangkah pulang.

"Salju turun!"

"Kalo begitu ucapkan permintaan"

Soo Young menutup mata bibirnya diam tidak mengucapkan apapun tapi hatinya bicara. Dia tidak peduli dengan salju yang kian datang yang bisa saja membuatnya flu,dia hanya butuh kehangatan dari secangkir kopi juga harapan yang harusnya terwujud itu.

Hangat. Terasa pahit tapi manis. Sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Terasa canggung,ada perasaan yang ia tahu tentang ini sebelumnya. Young so tahu ini sangat lancang,dia mengecup bibir Soo Young dengan menatapnya ragu. Soo Young tampak terkejut matanya sedikit memberikan tanda.

"A-apa harapan mu?"

"Kau."

Tangan Young so mengusap bibir Soo Young seolah meminta persetujuan.Soo Young hanya bisa tersipu. Salju jatuh mengenai keduanya, bibir mereka kembali bertaut. Dua mata yang saling tatap memilih satu tujuan sekarang, berharap takdir berpihak lagi kali ini.

Young so melepas kalungnya perlahan dan memasangnya dileher Soo Young. Kalung berliontin merpati incaran semua orang dikota.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Aku akan melindungi harapan entah itu tentang kita yang dulu atau sekarang,aku akan selalu ada"

•••••••

"PEMBOHONG!"

Yura meredam amarahnya. Dia kesal melihat Ji na malah bersama tamunya dan Soo Young yang mulai berani melanggar aturan.

"Akan ku pastikan dia mendapat ganjaran. Berani beraninya dia! Bocah sialan!"

Cinta itu sebenarnya egois. Dia tumbuh dengan sendirinya lalu menyakiti sang empu hati. Persoalan cinta cinta sialan itu Yura tahu bagaimana semuanya berakhir. Di zaman manusia krisis kepercayaan juga kemanusiaan,cinta sejati sudah tidak berlaku.

Soo Young dan Young so berada didepan bar,hanya tinggal beberapa langkah. Langkah soo young terhenti dia melihat Yura sedang menunggunya.

"Kau, pergilah sebentar seperti nya Yura sudah tahu. Jika sudah aman aku akan memberikan informasi dengan menerbangkan pesawat kertas,kau tahu kan?"

Young so mengangguk sambil tersenyum. Pengecut. Young so tahu dia lelaki pengecut. Dia hanya bisa bersembunyi dan dilindungi oleh seorang wanita. Soo Young melangkah maju,dia datang dengan tekad kuat menghadapi bosnya itu.

"Kau membawa seorang pria dikamar,juga malam ini kau tidak melayani tamu sekarangpun kau keluar dari bar hingga tengah malam"

"Aku salah."

"EUN SOOYOUNG SIALAN! KAU BISA SADAR DAN TAHU RUPANYA?!"

Yura terdiam saat melihat kalung yang melingkari leher Soo Young.

Apakah kamu mau menjualnya untukku?

Tidak,aku tidak bisa kalung ini sudah seperti nyawaku sendiri.

Kepalanya terasa begitu pusing mengulang memori asing itu berulang ulang. Yura menyerah, perasaan nya berubah agar tidak menghukum Soo Young. Yang ia tahu pasti Soo Young membawa keberuntungan dengan membawa kalung berliontin merpati itu walaupun Yura harus menebas lehernya sekalipun.

Salju turun semakin lebat,Soo Young memandang lama ke arah jendela. Tangannya sudah penat melipat lipat kertas,ia yakin pasti sudah banyak pesawat kertas yang ia terbangkan melalui jendela. Tapi satu hal yang pasti,Young so sudah ingkar janji.

Lagu one way ticket itu mengalun. Suara penyiar yang asyik menceritakan kisah dibalik lagu itu,nadanya menyenangkan membuat orang seolah ingin menari dan bernyanyi.

"One way Ticket - lagu itu sendiri mewakili hidup sampai mati. Pada barisnya yang berarti"tiket sekali jalan" bermakna satu tiket yang berlaku untuk satu perjalanan (tidak ada jalan kembali/tidak kembali), "ke biru" berarti kesedihan, kematian, atau mungkin surga. Arti sebenarnya dari lagu itu:
"Kekasihnya meninggalkannya selamanya. Dia pergi dengan kereta api, dan dia mengatakan bahwa dia juga memiliki tiket sekali jalan ke blues; itu berarti dia juga memulai perjalanan tanpa kembali, pergi ke tanah kesedihan selamanya (tidak kembali)."

Dan kau lagi lagi meninggalkan ku,entah sebagai Sooho ataupun Youngso. Kamu ingkar janji lagi
- Sooyoung.

Saat bunga mati dimusim salju saat pertama kali. Dia tidak bisa bertahan lama.

••••

MEMORIES ABOUT OUR PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang