Seolah baru saja Kalani mengikuti LDKS, tiba-tiba saja sudah tiba saatnya pelantikan. Kegiatan hari kedua LDKS cenderung santai. Hanya berisi permainan dan presentasi tugas yang dibagi dalam beberapa kelompok.
Pelantikan pengurus OSIS batal dilaksanakan pada malam hari. Sebagai gantinya, acara dilaksanakan pada sore hari usai rangkaian kegiatan LDKS. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah, guru penanggung jawab, hingga siswa-siswi SMA Sarasvati di aula sekolah.
Kalani terharu ketika namanya disebut sebagai salah satu anggota Sekbid*) 6 yang berhubungan dengan kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan. Dia satu tim dengan Rara dan seorang siswa kelas sepuluh lain bernama Justin.
Usai pelantikan, Reva dan Ambar menyambut Kalani dengan heboh. Mereka memberikan sebatang cokelat merek Swiss kesukaan Kalani dengan kemasan ungu khasnya sebagai ucapan selamat. Tak lupa ketiganya melakukan swafoto untuk merayakan pelantikan Kalani.
"Akhirnya di antara kita bertiga, ada yang setidaknya jadi pejabat sekolah." Ucapan Ambar seketika memantik tawa kedua sahabatnya.
"Berasa terhormat banget gitu ya, jadi pengurus OSIS?" timpal Reva.
"Ih, emberan, Sis. Ya paling nggak kita bertiga nggak dianggap geng cupu lah, ya," ujar Ambar.
"Please lah. Kita bukan geng, tapi sahabat selamanya," tukas Kalani seraya merangkul kedua temannya.
"Duh. Terharunya aku. Berasa kita lagi syuting film AADC nggak, sih?" ujar Ambar yang lagi-lagi membuat kedua temannya tertawa.
Ketiga sahabat tersebut masih saling melempar canda sambil berlalu dari aula yang belum akan menunjukkan tanda-tanda sepi meski senja telah menjelang.
Di kejauhan, sepasang mata tajam tak melepas pandangannya dari Kalani. Ketika cewek tersebut melontarkan lelucon hingga tertawa terbahak-bahak bersama kedua temannya. Tanpa sadar, pemilik mata tajam tersebut menyunggingkan senyum hangatnya.
***
Kalani membaca pesan terbaru yang dikirimkan ke grup khusus anggota OSIS sebelum membuka tas dan mengambil sebuah buku catatan serta kotak pensilnya. Hari ini akan diadakan rapat perdana pengurus OSIS periode terbaru.
"Sibuk amat Bu Pejabat kita," sindir Ambar ketika melihat kesibukan Kalani yang duduk di belakangnya.
"'Kan harus kasih kesan yang baik sama Bapak Waketos kita, Mbar," timpal Reva.
"Eh. Harusnya 'kan Bapak Ketos, ya? Ini kenapa wakilnya?" tanya Ambar.
"Karena wakilnya lebih berkharisma," jawab Reva yang segera ditanggapi tawa renyah oleh Ambar.
Sementara Kalani hanya memandang malas kepada kedua temannya yang duduk di bangku yang sama tersebut. Di saat seperti ini, Ambar dan Reva sama-sama menyebalkan. Cewek itu tak terlalu menanggapi. Dia memastikan peralatan yang diperlukan untuk rapat cukup lengkap.
"Aku duluan ya, teman-teman," pamit Kalani sambil bangkit dari duduknya.
"Salam buat Kak Ibas ya, Lan," ucap Ambar.
"Sama Kak Awan sekalian. Biar adil," timpal Reva yang sekali lagi membuat Ambar terkekeh-kekeh.
Kalani hanya menggelengkan kepala dan memutar malas kedua bola matanya. Kemudian beranjak dari kelasnya. Tanda istirahat baru berbunyi lima menit yang lalu. Menurut instruksi dari Awan, rapat kali ini hanya sebagai koordinasi awal.
Sebentar lagi SMA Sarasvati akan menyelenggarakan pekan seni. Acara tahunan sekolah yang digagas oleh Sekbid 4. Setidaknya pada rapat awal ini, para anggota OSIS akan menentukan tema acara dan konsep awalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADMIRER (SELESAI)
Teen FictionSejak menjadi murid di SMA Sarasvati, Kalani sudah mengagumi Baskara, kakak kelas satu tingkat di atasnya. Rasa kagumnya bertambah bahkan berubah menjadi suka saat Baskara menolong Kalani yang terpeleset di tangga sekolah. Sayangnya Baskara sedang...