Chapter -10

302 21 8
                                    

Killua POV

"Ya kau sudah menjadi kuat Alluka!"

"Hontou?"

Aku hanya tersenyum pada Alluka.

"Awas!"

ucap seseorang memperingati. Siapa?

"Apa kalian baik-baik saja?"
"Namaku adalah Eren"

Siapa coba yang nanya namanya.

"Bercanda, namaku adalah ray, yoroshiku, aku adalah salah satu pemain di game ini"

"Gw gak nanya"

"Dingin bet lu"

Brakkk

"Hahahah Mampus penyot kan lu"

Brakkk

"Um kenapa kalian berbaring seperti itu?"

Ini kenapa malah jadi bercanda ck, harusnya kan bertarung. Ni lagi satu bocah siapa coba hadueh.

"Hey gadis kecil apakah kau anaknya dia?"

Aku pun terkejut mendengarnya "Woy! Gw kakaknya bukan bapaqnya!" ucap gw ngegas

"Lah yang bilang lu bapaqnya siapa?"

Pen gw penggal palanya. Tiba-tiba Ray jongkok dan mengulurkan tangannya pada Alluka.

"Wahai gadis imut, loli, cakep maukah kau menjadi pacarku?"

Ray membuatku kaget setengah mati plus ngakak. Padahal Alluka itu cowo, eh Gon kan juga cowo._.

"Gak"

Aku lihat Ray yang ditolak mentah-mentah pun menangis sambil tersenyum hambar. Mampus lu.

"Uh, sakit sih, tapi tidak memudarkan rasa sukaku padamu"

Tiba-tiba wajah Ray menjadi sangat serius. Aku pun mengerti dengan wajah Ray tersebut. Bahwa seseorang akan datang. Kita pun memilih untuk diam sementara.

"Kita pergi?"

"Boleh"

Lalu aku menggendong Alluka dan berlari secepatnya, diikuti oleh Ray dibelakangku.

"Btw, napa kita lari?"

"Um gapapa olga aja"

Aku memutar bola mataku dan meneruskan berlari ke tempat Gon, apa dia baik-baik saja?

————————————————

Aku..





Sebenarnya...





Sudah...

































Mati.


























































Apa? Tidak percaya?













































































Ya, lebih baik tidak usah percaya.



































Karena aku hanya bercanda:v

~ ~ ~
"Killua!"
"Syukurlah kau baik-baik saja!"

Aku hanya mengangguk, dan aku mencari keberadaan seseorang. Tetapi...kemana dia? Kemana? Kenapa tidak ada? Akari.

"Akari dimana?"

"Eh kukira Ia bersamamu"

"Hah?"

"Tadi dia berkata ingin menyusulmu dan Alluka, aku berniat mengikutinya tetapi sebuah monster menyerangku"

"Kau tidak apa-apa kan?" tanyaku dengan cemas

"Tidak, kau tidak perlu cemas, Killua!"

Aku mengalihkan pandanganku

"Ah benar juga, dia Gon sahabatku"

Rasanya salah kalo dibilang sahabat. Harusnya pasangan gitu, kek:v. Halu kamu Kill.

"Ah, salam kenal namaku Ray"

"Salam kenal juga, Ray"

Mereka saling berjabat tangan, kenapa coba kenalan doang isi jabat tangan. Risih gw lihatnya.

"Udah, jabat tangannya jangan lama-lama, ga baik."

Tiba-tiba sesaat Ray menyipitkan matanya dan menatapku. "Kau cemburu?" tanyanya bisik-bisik.

"Mana ada!"
"Eh, Alluka?"

Aku lihat Alluka sudah tertidur di bangku yang terbuat dari kayu. Aku pun mengangkat Alluka dan memindahkannya ke dalam tenda.

Aku mengecup dahinya

"Oyasumi, mimpi indah"

Ia pun tersenyum, sepertinya dia belum tertidur pulas. Lebih baik sekarang aku akan mencari Akari, bagaimanapun dia sekarang sudah menjadi adikku, bukan? Maka dari itu aku memiliki kewajiban untuk menjaganya juga.

Aku berdiri dan keluar dari dalam tenda. Kira-kira aku harus mencari Akari dimana? Kenapa dia pake hilang sih.

~ ~ ~

"Oy, Akari ima doko!!"

Aku sudah mencarinya cukup lama. Sekitar 18 menitan aku mencari Akari, tetapi aku tidak menemukannya.

Aku masih belum menyerah, aku berjalan sambil melihat ke sekeliling. Lalu aku menemukan sebercak darah. Darah siapa ini?

Aku mengikuti jejak darah tersebut, hingga...









































Aku menemukan Akari. Tetapi, Ia  berlumuran darah. Dengan pisau yang menanjap di dada kirinya.

"AKARI!"

Teriakku, aku berlari kemudian mendekatkan tubuhnya padaku.

"Akari, ada apa denganmu?!! Kenapa kau begini?!?"

Aku terus bertanya-tanya pada Akari tetapi. Ia tidak menjawabku. Apa. Dia sudah menyusul Leon?

Aku menangis, aku gagal sebagai seorang kakak. Maaf Leon. Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu.


































Dan kuharap, aku tidak akan kehilangan adikku lagi. Aku berjanji akan selalu melindungi Alluka, adikku.























Walapun aku harus kehilangan nyawaku, aku akan tetap melindungi, adikku.



———————————

Aku mengeluarkan binderku, dan membeli kartu keluar menggunakan poinku. Kurasa kematian Akari akan kurahasiakan terlebih dahulu.

~ ~ ~

Setelah ke pemakaman Akari dan Leon, aku masuk ke dalam game lagi. Kalau dipikir-pikir, ini sudah hari ke 3 semenjak Alluka tidak bisa memanggil Nanika .

Sudah tengah malam, aku kembali ke tendaku dan beristirahat untuk hari ini. Semoga kalian tenang disana.

Aku memejamkan mataku.
















Hingga aku tertidur.










【Bersambung】
See you next chapterシ

『Jαηji?』《 HxH 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang