Pelacur Kak Igo

1.4K 37 1
                                    

“Bangun Sey.” Seorang wanita berpawakan bak model, dengan baju kurang bahannya itu mengguncang bahu Seyla pelan.

Wanita cantik bernama Geya Farista itu mendengus saat Seyla tidak mempan dibangunkan olehnya. “Cepet mandi atau gua suruh Figo yang bangunin lo!” teriak wanita itu tepat di telinga Seyla.

Seyla menutup telinganya yang terasa pengang. “Suara lu lebih cocok ngedesah di bawah kakak gue dari pada teriak, bangsat!”

Geya menatap malas gadis yang kini sudah duduk itu. “Duh jigong, cepet-cepet mandi deh sebelum penghuni rumah ini pingsan nyium bau jigong lo.”

“Sialan,” umpat Seyla.

“Cepet mandi! Sekolah, bego!”

Seyla bergumam malas, lalu merebahkan kembali tubuhnya. “Lima menit lagi.”

“Oke gue panggil Figo, biar sekalian lo diewe sama dia pagi ini,” ancam Geya. Wanita itu ingin beranjak, tapi tangan Seyla menghentikannya.

“Cepu banget si anjing. Iya iya gua mandi.” Seyla menatap sinis Geya yang tertawa menang.

“Diem!” teriak Seyla kesal.

“Cepet! Sepuluh menit gak siap, gua tinggal.”

“Iya bawel.” Dengan malas, Seyla berjalan ke arah kamar mandi dan segera menyelesaikan ritual paginya.

🎭🎭

“Kak Igo mana?” tanya Seyla saat menduduki kursi makan.

Geya ikut duduk di samping gadis itu. “Katanya ada urusan.”

“Ck! Tau gini mending turu.” Seyla mulai memakan sarapannya dengan ogah-ogahan. Ia kadang heran, kakaknya itu bukan orang baik, tapi sok sokan ingin membuatnya jadi anak baik.

Harusnya ia tidak sekolah dan hidupnya jadi lebih bebas. Orang kira menjadi adik seorang Figo adalah hal yang menyenangkan karena bisa bermain dengan pria mana saja yang akan menyewa pelacur dari kakaknya itu. Tapi, mereka salah. Seyla malah seakan terkurung di dalam penjara mewah yang menjijikkan ini.

“Lo ngapain pagi-pagi kesini? Disewa kak Igo?” tanya Seyla menatap Geya datar.

“Mulut lo ya Sey.” Geya balik menatap Seyla sinis. “Lo kan tau, gue cewe kesayangan kakak lo, ya wajar dong gue di sini.”

Seyla mencibir, “Jadi pelacur aja bangga.”

“Gini gini ya, cuma ada beberapa cewek yang Figo tidurin, dan gue salah satunya. Ya banggalah, berarti gue istimewa.”

“Kakak gua nidurin Lo itu karena lo nya maksa, gak usah ngerasa penting deh.”

“Bodo amat, buktinya udah dua tahun kan gua belum dibuang. Jadi ada kesempatan dong gue jadi kakak ipar lo?” goda Geya yang membuat Seyla mendengus.

“Najis!” Geya tertawa, suka sekali ia jika harus menggoda gadis yang umurnya tidak jauh beda di bawahnya itu. Ia juga tahu diri jika dirinya hanya salah satu pelacur Figo, dan tidak berharap banyak untuk diseriusi. Selagi lelaki itu memberikan uang dan apapun yang ia mau, maka itu sudah aman.

🎭🎭

Saat sudah di depan gerbang SMA Samudra, SMA tempat ia dipaksa menuntut ilmu, Seyla cepat-cepat keluar dari mobil Geya.

Thanks,” ucapnya saat hendak menutup pintu mobil Geya. Wanita itu menatap Seyla sampai benar-benar hilang di depan sana.

Dengan cepat ia menelpon Figo, untuk melaporkan apa yang ia lakukan pagi ini. “Halo go,” siapanya.

Dunia SeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang