( ☕ )

496 40 29
                                        

Wind
ft. Dew Jirawat Sutivanichsak

°•••••°
➜ request from AndiValent


Semilir angin begitu candu bagi Rosie yang sudah dua tahun ini menjadi penikmat ketenangan alam.

Rosie mengusap lengannya yang terasa kian dingin karena angin malam, mengingat sudah sekitar dua jam dirinya hanya berdiri termenung di balkon apartemennya.

"Gue bilang juga apa cii.. jangan sering-sering gini lahhh ga baik buat kesehatan lo, apalagi angin malam gini" seru seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam apartemen Rosie.

"Hhhhh" helaan nafas terdengar berat dari Rosie.

"Yukk masuk, gue gamau ya jadi korban abang lo"

"Iyaa"

Sepersekian menit kemudian, mereka berdua duduk termenung setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Lo masih mikirin dia?" Entah apa yang ada dipikiran Joyi sehingga gadis itu kembali membawa Rosie pada masa lalunya yang abstrak.

Tidak, bukan Joyi yang membawa kembali masa lalu itu pada Rosie, nyatanya Rosie lah yang terjebak dengan masa lalunya itu.

"Inget cii, dunia ini terus jalan dan lo ga boleh stuck sama dunia kalian yang udah ga ada tempat di dunia ini! Lupain Dewa dan jalani hidup lo layaknya sebelum lo kenal Dewa! Gue gak akan bosen-bosen buat ingetin sahabat gue sendiri supaya hidupnya tuh maju gak gitu-gitu amat!"

"Iya oyiii makasih wejangannya, ntar oci coba ya" hanya itu kalimat langganan yang selalu Joyi terima dari Rosie.

"Dewa dan dunianya udah lepas dari lo dan dunia lo ci.. lupain dia ya, lo berhak bahagia dan mungkin Dewa udah bahagia juga.. jangan stuck di satu kebahagiaan sementara selagi banyak kebahagiaan diluaran sana yang nunggu lo ci"

"Gue pamit yaa.. sorry gabisa nginep, ada janji gue besok"

"Satu lagi, jangan terlalu suka sama angin! angin juga bisa buat kita terancam, gak semua yang biasanya tenang bakal selamanya tenang, ada saatnya buat berontak dan bikin hancur sekitarnya "

"Okei gue pulang yaaa.. jaga diri, langsung tidur gausah mikirin tuh cowo ga jelas!"

Rosie hanya memberi senyum manis andalannya pada sang sahabat yang beranjak pergi meninggalkannya.

Detik berikutnya, pikirannya kembali membawanya pada masa-masa itu, masa-masa manisnya bersama sang angin.

flashback*

Angin adalah sebuah perumpamaan yang Rosie buat untuk pemuda dihadapannya ini, pemuda yang sibuk berkutat dengan pena dan bukunya.

Kenapa harus angin? Dari yang Rosie lihat, sang pemuda sangat amat menggambarkan angin yang begitu tenang nan sejuk.

Namun kadang kala, hanya sekali dua kali angin tenang itu berubah menjadi angin topan yang mampu meluluh lantakkan sekitarnya, dan Rosie masih tidak dapat mencerna bagian itu, bagian dimana sang angin topan yang kembali muncul.

"Gimana?" Tanya sang pemuda sembari menunjukkan goresan-goresan dibukunya pada Rosie.

Rosie tersenyum akan hasil gambar itu, gambar yang dimana dirinya lah objek utama itu.

"Dewa!"

"Kenapa?"

"Engga hehe"

Rosé CrackshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang