( 🐹 )

278 27 20
                                    

“Lonely”
ft. Park Jisung

°•••••°
➝ request from AndiValent


"Zidan, makan ya?"

Seorang wanita paruh baya tengah membujuk putranya yang sedang terbaring tak berdaya disalah satu ruangan rumah sakit itu

"Gak" jawaban dari sang putra sembari memalingkan kepala, membuatnya menitikkan airmata

Sudah enam bulan sejak putrannya dirawat dirumah sakit tersebut, karena sebuah kecelakaan motor yang membuatnya mengalami kelumpuhan

Dan hingga saat ini, Zidan masih belum menerima apa yang telah terjadi padanya

🧳

"Dok apakah tidak ada cara lain lagi supaya anak saya bisa kembali normal?"

"Seperti yang pernah saya jelaskan sebelumnya bu.. ada harapan untuk Zidan bisa berjalan kembali namun sulit, ditambah lagi Zidan juga tidak memiliki semangat untuk kesembuhannya jadi, kita hanya bisa menyerahkan semua ini ke maha kuasa"

Penjelasan sang dokter membuatnya sedikit pesimis akan kesembuhan sang putra

Dilihatnya sikap putra semata wayangnya itu yang makin hari kian muram, layaknya raga yang telah ditinggalkan jiwanya, semangat dan keceriaan yang biasa sang ibu lihat dari matanya kini redup, terganti oleh kepasrahannya kepada takdir

Namun, sebuah pikiran mendatanginya dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang ada, juga harapan kesembuhan sang putra

"Dokter ada kenalan seorang psikolog?"

🧳

"Bagaimana, apakah anda bisa membantu anak saya?"

"Saya usahakan yang terbaik untuk anak ibu"

"Terimakasih atas bantuannya "

Setelah mengunjungi sang psikolog, wanita paruh baya itu kembali ke rumahnya untuk mengambil beberapa pakaian putranya

Saat sedang membereskan dan menata bajunya, selembar kertas jatuh dan ia mengambilnya

Dilihatnya, itu sebuah foto seorang wanita dengan senyum cantiknya dengan pakaian perawat

"Suster leona?!"

Bibirnya terucap menyebut sebuah nama yang di ingatannya

Begitu jelas baginya, dimana ingatan-ingatan beberapa bulan lalu mengenai suster dan pasien

Pasien itu putranya sendiri dan suster leona adalah satu-satunya suster yang dengan sabar selalu mengurus Zidan

Masih jelas diingatannya bagaimana keributan selalu terjadi di ruang rawat putranya, dengan suasana dramatis

Zidan— putranya selalu mengamuk saat ada orang asing yang memasuki ruang rawatnya, dan

Suster Leona— yang sudah biasa akan perlakuan Zidan

Rosé CrackshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang