( 🐅 )

276 29 13
                                    

" Obsessed "

part of "teror"
2/2


Suara monitor dengan bau obat - obatan menyeruak masuk indra penciuman Sean

"Akh" ringisnya kala rasa sakit yang begitu hebat menjalar di kepalanya

Perlahan, Sean membuka matanya, ruangan serba putih dengan dirinya yang sedang terinfus, terbaring diranjang rumah sakit

"Kok bisa disini" gumamnya heran






Cklek

Dirasa ada yang masuk, segera Sean menutup kembali kelopak matanya

Langkah demi langkah yang mendekat begitu perlahan, namun suasana yang Sean rasakan cukup tegang

"Sayang, belum bangun yaa? Masih sakit? Yahhhh kelewatan aku main - mainnya nih"

Nada bicaranya begitu lembut dan perlahan, namun itu semakin membuatnya terdengar menyeramkan di pendengaran Sean

Untunglah, Sean dapat mengontrol degup jantungnya agar lebih tenang, saat sebuah tangan menyentuh dan mengelus wajahnya dengan lembut










"Janji deh, abis ini aku bales mereka semua... Enaknya di siksa dulu atau langsung di kirim ke neraka?"

Kalimat itu diucapkan tepat disebelah telinga Sean, menyebabkan sang pendengar merinding dan bulu kuduknya berdiri

"Mama.. tolong!" Batin Sean meminta pertolongan sang ibu

Tok.. tok!

"Permisi tuan, pak direktur ingin berbicara dengan anda" setelah mengatakan itu, sang perawat segera keluar meninggalkan seseorang yang dipanggilnya tuan bersama seorang pasien

"Sean, aku pamit sebentar ya... Jangan kemana - mana, ayah panggil aku nih"

"Istirahat ya sayang" sebuah ciuman mendarat di dahi Sean, setelahnya Sean membuka matanya yang terpejam dengan deru nafas memburu setelah orang itu keluar dari ruangannya

Dengan segera, Sean beranjak dari ranjangnya dengan tubuhnya yang sempoyongan dan sempat ambruk sedetik setelah menapakkan kaki dilantai

"Gue harus kabur!"

Pikiran dan tujuan Sean hanya satu saat ini, pergi sejauh-jauhnya terutama dari orang itu

🔺🔻🔺


"Aww!" Ringis Sean saat dirinya terjatuh untuk kesekian kalinya

Dijalanan yang mulai sepi, firasatnya menjadi tidak enak, apalagi hanya di dominasi mobil yang berlalu lalang, tidak ramai hanya jarang - jarang saja














"Gotcha, Ketemu!"















Sebuah mobil mulai menurunkan kecepatannya disekitar Sean, dan firasat gadis itu semakin gelisah

Benar saja, dikala seorang pengemudinya menuruni mobil itu, Sean mengambil langkah untuk berlari
















Baru beberapa meter saja, dua orang pria dengan tubuh kekar muncul secara tiba-tiba dihadapan Sean

Membuatnya dengan sigap menghentikan laju larinya, dan sedikit menoleh kebelakang

Dari arah belakangnya, seorang pemuda dengan kacamata hitamnya berjalan santai menghampiri Sean





Tentu saja Sean takut bahkan sangat takut!

Rosé CrackshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang