XIII

27 5 0
                                    

Rencana yang disusun kemarin akan dijalankan mulai hari ini. Kebetulan, selama seminggu ke depan Mr. D dan Mrs. T akan pergi ke Cina, jadi empat gadis itu bisa leluasa bermain dengan Lee Jeno.

Jangan tanyakan di mana Zero, sudah pasti dia diboyong ke Cina bersama sang raja dan ratu. Anak kesayangan itu perlu diistimewakan, meski awalnya Mr. D tidak setuju, tapi bukan Mrs. T namanya kalau tidak berhasil membuat suaminya luluh.

"Baiklah, seminggu ini akan menjadi pengalaman baru untukmu Lee Jeno," gumam Karina sembari mengawasi adiknya di bawah sana.

Jeno sedang asyik menonton televisi yang menampilkan acara sepak bola. Ia pun dibuat kesal saat detik-detik menjelang gol, televisi 50' itu justru mati secara tiba-tiba.

"ARGH! KENAPA MATI SIIIH!" geram Jeno pada benda itu.

Bukan, bukan karena sambungan kabel yang terputus, tapi memang listrik sedang mati hari ini.

"Cih, rumah saja besar, kenyataannya nggak pernah bayar pajak listrik," gerutu Jeno lagi.

Setelah itu ia memutuskan untuk bermain handphone, tapi karena listrik mati, WiFi rumah pun mati.

"Aish! Lebih baik aku tinggal di apartemen mommy saja."

Sedari tadi, hanya gerutu dan umpatan yang keluar dari mulut Jeno.

"Kenapa? Bingung gara-gara mati listrik?" tanya Irene sedikit menyindir.

Irene melenggang begitu saja menuju lantai dua.

Ia sudah tahu kalau hari ini ada jadwal pemadaman listrik. Hal ini memang terjadi setiap tiga bulan sekali di mansion Mr. D, jadi Irene dan adik-adiknya, juga para ART di mansion ini sudah terbiasa.

"Kan dia nggak pernah tinggal di mansion ayah, Kak," sahut Soodam yang baru saja turun dari lantai dua.

Dengan santainya ia pergi ke arah dapur meletakkan piring kotor yang sedari tadi ia bawa.

"Jichu pulang!" teriak Jisoo dari ruang tamu.

"Tumben udah pulang?" tanya Soodam yang ingin kembali ke kamarnya.

"Ya kan hari ini aku mau ketemuan sama Haein, ya udah pasti pulang lebih awal dong," jawab Soodam santai.

Sementara Soodam hanya ber-oh ria.

"Eh, ini tanggal 27 kan ya? Jadwal mati listrik dong?" tanya Jisoo lagi.

Soodam hanya berdehem.

"Wah, jadi kasihan sama tamu kita deh. Baru pertama nginep di mansion, eh malah mati listrik. Mana semua hal di sini kudu banget pake listrik lagi," sindir Jisoo.

Ia mengatakan itu sembari naik ke lantai dua menyusul Soodam.

"Ya maklum lah Kak, namanya juga tamu!" sahut Soodam sedikit berteriak.

Jeno hanya bisa pura-pura tuli saat ketiga kakaknya menyerangnya dengan telak.

"Kenapa mereka jadi kompak sih?" gerutu Jeno dalam hati.

Jeno sudah muak dengan kondisinya sekarang. Ia pun pergi menuju kediaman sang ibu kandung.

Queen 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang