Dissen: ...... Haahh.Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi denganmu ......
Novem: Aku pulang-.
Novem: Dissen-san, ada apa? Mengapa Kamu berbaring di atas meja?
Dissen: Aah, Novem. Selamat Datang di rumah.
Novem: Aku sudah pulang.
Novem: Kamu terlihat sangat tertekan.
Dissen: Aku tidak mengerti apa yang gadis ini pikirkan ......
Novem: Gadis...? Aah, tanaman yang selalu kamu bawa kemana-mana?
Novem: Yang kamu bilang kamu tahu metode berkembang biaknya ......
Dissen: Ya. Ini dia.
Novem: Tidak berjalan dengan baik?
Dissen: Ya. Aku telah melalui banyak percobaan dan kesalahan, dan ketika Aku akhirnya berpikir bahwa ini adalah metode yang tepat, ternyata tidak berhasil.
Dissen: Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi... Aku menyerah ......
Dissen: Aku ingin bepergian. Tidak, Aku ingin mengunci diri ......
Novem: Kamu sudah mengunci diri Kamu sekarang.
Novem: Tidak, bukan itu. Tolong jangan katakan itu.
Novem: Pokoknya, kamu harus tidur dulu.
Novem: Dissen-san, kamu telah meneliti tanpa tidur, kan?
Dissen: ...... Oke. Malam.
Novem: Eh !? Itu tadi cepat!
Novem: Setidaknya tidurlah di tempat tidurmu, tolong-!
Tolak: ...... Mm ....... Hh.
Novem: Ya ampun, kamu benar-benar ......
Dissen: Pagi, Novem.
Novem: Selamat pagi, Dissen-san.
Novem: Tunggu, eh? Apakah kamu akan keluar?
Dissen: Ya. Aku akan pergi ke tempat Fabra. Aku punya ide.
Novem: Kenapa kamu tersenyum seperti itu...?
Dissen: Aku akan tinggal di sana sebentar.
Novem: Tidak mungkin.
Dissen: Aku berckamu. Aku hanya akan belajar. Lalu, Aku pergi.
Novem: Hati-hati―.
Novem: Dia mengatakan beberapa hal aneh tapi Aku senang dia terlihat segar!
Novem: Baiklah, Aku harus melanjutkan proyek Aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Translation Mechanical Lullaby || ✅✅
Short StoryTerjemahan dari event Mechanical Lullaby