Kirino Aksara, atau yang lebih sering dipanggil Ino berjalan menyusuri lorong gedung kampusnya. Ino melirik ponselnya. Jam menunjukkan pukul enam sore"Anjir gue telat!" Ino berlari sampai di kelasnya, ia memelankan langkahnya ketika sampai di depan pintu kelas
tok tok tok
Ino membuka pintu lalu menatap sang dosen. Dosen sedang mengajar dan tidak menggubris kedatangan Ino sehingga ia langsung duduk di kursinya
"Tumben telat" ucap teman sebangkunya, Changbin
"Baru bangun" mereka berbisik, tetapi bisikan mereka terdengar seperti kantong plastik yang digesek
"Heh kalian! Bukannya mendengar malah ngobrol! Saya sedang menjelaskan lho. Kalian mau ngulang semester?!" bentak sang dosen sambil memukul tongkat pendeknya ke meja, membuat semua orang disana terkejut
"Enggak pak, maaf pak" ucap keduanya sambil mengalihkan pandangannya pada papan tulis, daripada harus mengulang semester
- 🐰🐺
"No, gua pengen cepet-cepet lulus dah" ucap Changbin pada Ino yang sedang memakan makaroni balado
"Mau cepet-cepet kerja lu?" balas Ino, Changbin menatap Ino sinis
"Hmm.. pengen cepet-cepet nikah hahaha" Ino tersenyum lebar dan tertawa, membuat temannya ini bingung
"Lawak lu, pacar aja kagak ada" balas Ino sambil tertawa puas
"Nyeh... makannya bantuin gua No.." ucap Changbin lalu menatap Ino yang sepertinya menghiraukannya, ia sedang memikirkan apa sih?
"Oh iya Bin, gue kemaren ke kafe terus ngeliat ngobrol sama baristanya, sumpah cakep!" Manik Changbin terbuka lebar, ia pun tertarik dengan cerita Ino
"SERIUS?!! ORANG MANA??" Changbin berteriak, menjadikannya dan Ino pusat perhatian namun mereka tak memperdulikannya
"Ya mana gue tau, dari luar negeri kali, terus yaa dia ototnya gede bangeettt" Ino semakin semangat untuk menceritakannya
"Cakep amat Bin, suerrrr dah guaaa!" manik Changbin terbuka lebar
"Pepet No, siapa tau gue juga bisa dapet" Ino berpikir sejenak, lalu mengiyakan ucapan Changbin.
"Tapi lu tau gak sih Bin?" pertanyaan Ino membuat Changbin menatap kearahnya
"Apa?" jawabnya
"Gua kaget ternyata dia bukan cuma barista tapi dia owner cafenya, jadi karena karyawannya pada cuti jadinya dia bantu bantu dikit. Oh iya dia kasih gue bonus pancake, woahhh enak banget demi apapun!" jelas Ino dengan semangatnya, menceritakan semuanya pada Changbin
"Lu beruntung banget No!
Jadi laper.." *yee malah ngelawak si abang*flashback
Ino berjalan menuju kafe di dekat kost nya. Ia benar benar sedang mabuk kue sekarang
Ino terus membayangkan bagaimana ia memotong sepotong kue berwarna merah dengan rasa red velvet dan dimakannya
Brak!
"ADUHHHGRRR!!" Ino menggeram kesal ketika ia tertabrak sesuatu didepannnya, seorang pria berotot dan kelihatan lebih pendek satu sentimeter darinya
"Aduh--eh, maaf ya gue lagi buru buru nih! Maaf banget!" pria itu lalu lari terbirit birit menuju kafe yang mau Ino datangi.. juga?
"Siapa sih?" Ino sebenarnya tak perduli dengan siapa yang menabraknya, Ino hanya memerhatikan hilangnya pria asing itu karena kaca kafe yang menggelap
Ino pun mempercepat langkahnya hingga memasuki kafe dan memesan
"Em.. ha...loo??" Ino berbicara dengan pelan tetapi dapat didengar barista. Barista itu keluar dari gudang
"Iya halo" Ino terkejut, namun tetap menahan wajah datarnya. Ternyata benar dugaannya..
"Ehh kamu yang tadi nabrak ya??" barista itu tertawa renyah menghiasi kafe di sore hari ini
"Ahh.. iyaa.. emm aku.. mau rv cake, sepotong, kalo bisa semuanya juga boleh" Ino menahan tawanya tapi tak bisa, ia tertawa juga padahal tak ada yang lucu dari kalimatnya barusan. Barista didepannya hanya menatap Ino sambil tersenyum
"Oke, sepotong yaa.. kamu bisa tunggu dulu di meja" Ino mengangguk kemudian memilih di meja nomor tiga. Sudah lama ia tak mengunjungi kafe langganannya dulu. Dan tak ada yang berubah. Hanya baristanya yang berubah
Ino membuka ponselnya untuk sekedar membuka aplikasi bertukar pesannya, takut jika tiba tiba diadakan kelas di hari libur dan ternyata tak ada. Ia segera mematikan ponselnya dan menikmati musik kafe yang bergenre jazz
"Ino" barista itu datang menemui Ino, membuat jantung Ino hampir copot, tetapi seperti biasa.. ia masih menahan wajah datarnya
"Pancake??" Ino bingung mengapa ada pancake di sebelah kue red velvet nya. Padahal ia hanya memesan satu jenis kue
"Oh ituu.. itu sebagai tanda terimakasih karena kamu sudah datang ke kafe saya.. apalagi di hari libur seperti ini, biasanya sepi, dan hanya kamu yang datang ke sini"
"S-SAYAA?!! DIA OWNERNYAA?!!" - Ino
"Kalau kamu mau pesan lagi boleh kok, panggil saya aja, saya ada di gudang" Ino mengangguk paham
"Iya, terimakasih banyak ya..??" Ino tak tahu mau berterimakasih dengan siapa
"Ah iya kita belum berkenalan, kenalkan nama saya Bangchan pemilik sekaligus barista di kafe ini
"Nama aku Ino" Ino bingung. Padahal tadi pas dijalan barista ini gue-lo tapi disini malah formal
"Nama kamu lucu" Ino tersipu hanya dengan pujian yang diberikan si barista
"Ehmm.. iya.. makasih yaa.. ngomong ngomong, gak usah terlalu formal, tadi kamu dijalan aja gue-lo an" barista itu tertawa
"Maaf ya, tapi saya memang harus sopan kepada pengunjung" Ino mengangguk sambil mulutnya membentuk huruf O
"Umur berapa memang Ino?" Ino langsung kicep, takut jika ia lebih tua dari si barista
"23 tahun" ucap Ino membuat si barista kaget
"Muda banget.. saya saja sudah 24 tahun" Ino menatap barista ini dengan tatapan sinis
"Beda satu tahun doang kok, kak"
"Gak usah panggil saya kak kalo gitu hahah, panggil saya Chan aja" Ino mengangguk
"Oke Chan"
flashback end.
.
.
.
.
🐰🐺
HALOO!! SELAMAT DATANG di book baru aku! Makasih ya semua yang nyempetin baca ini book.
Btw aku bikin book ini special 10K cerita aku yang Benci atau Naksir? Kalau mau baca boleh HIHIHII!! ngomong ngomong book ini gak ada sangkut pautnya alias beda alur cerita sama benci atau naksir jadi kalo gak mau baca gapapa, tapi kalo mau baca YA SOK ATUH MANGGA DEK KAK OM TANTE MAS MBA 🤗
Jgn hiraukan cara nulis aku yang beda yah HEHEHE soalnya pas nulis benci atau naksir itu aku AWALNYA ISENGGGG tapi keterusan jadi yaudah 🤭
TMI
Thanks a bunch readerr!! Love yuuyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior [ BANGINHO ]
Mystery / ThrillerKirino Aksara, seorang mahasiswa manis yang sering bermain ke kafe yang ternyata pemiliknya adalah seniornya sendiri. Namun ada suatu misteri lain yang ternyata ia temukan setelah bertemu dengan Chan. ON GOING - Minchan Chan dom! Ino sub! ⚠️ warning...