2 - Pepet aja ygy

127 18 9
                                    


Sejak kejadian kemarin, Ino jadi mau pergi ke kafe itu terus menerus, apalagi kalau baristanya ekhem--ganteng

"Inooo!!" seru Changbin dari ambang pintu menunggu Ino yang memakai ransel hitam di pundaknya

"Apa Bin?" tanya Ino sambil berjalan mendekatinya

"Mau jalan gak lu?" Ino menggeleng

"Gue mau ke kafe" Changbin menatap Ino dengan tatapan mengintrogasi karena curiga dengan Ino

"Gue ikut No" ucap Changbin sambil berjalan disamping Ino

"Yaudah ayo" kemudian keduanya berjalan keluar dari lingkungan kampus

- 🐰🐺

Keduanya sudah berada didalam kafe. Seperti biasa, Ino memesan kue red velvet, entah dia tidak pernah mual terus terusan memesan kue

Changbin hanya diam, memerhatikan Ino yang perlahan memotong kue nya dan memakannya sedikit demi sedikit

"Gak enek No? Makan kue terus, gue liatnya aja mual" Ino menggeleng lucu, poninya ikut bergoyang

"Nggak, soalnya kue ini kesukaaaaann gue! Gak ada kue yang bisa ngalahin rasa red velvet--eh tiramisu juga enak!!" Changbin hanya mendengar, tak menjawab sembari meminum kopi hitamnya

"Hmm.. gue kira suka baristanya" Ino tersedak ice leci nya, ia terkejut sekaligus malu dengan ucapan Changbin

"Apaansih, Bin gajelas!!" Changbin menyeringai, ia sudah tau kali. Berapa kali Ino bilang tak suka pada Bangchan, Changbin tak perlu berpikir dua kali. Ia sudah tahu semuanya

"Yaudah No, gue cabut duluan ya" Ino tampak agak tak senang dibanding tadi

"IHHH!! JANGAN DULU DONG BIN" Ino berteriak, membuat si barista keluar dari gudang, dikira dia menang arisan.NGGA

"Kenapa? Gue mau rebahan santuy asik kepala kambing" Ino menggeleng ribut

"HUMM.. PLISSS DISINI BENTAR LAGIII PLISS!! Gue juga mau selesai makan kok" Changbin menghela napas lalu mendudukan dirinya lagi dan menutup wajahnya dengan topi dan tertidur

Padahal yang diharapkan Changbin, jika ia pergi, Chan akan bilang pada Ino "Gak apa apa Ino, gue kan ada" jadi maksudnya romantis gitu..

Tapi, apa dayalah Changbin yang selalu gagal senengin sahabat sehidup sematinya

Tapi asal Changbin tau, jika Ino sudah bahagia memiliki sahabat sepertinya

EAKK 🤪🤙🙏🤙🤪😣😣

- 🐰🐺

Chan berjalan menuju meja yang tadi ditempati Ino dan Changbin. Ia menemukan surat kecil di bawah piring mini kue red velvet

HEYY CHAN! (mmf ngegas) KUENYA ENAK!! 🤙 eh salah 👍👍 besok aku mau dateng lagi ahkk!! Aku bawa temen temen aku yang lain yaaaa!! nanti aku kasih tip ;) oh iya btw dibalik kertas ini ada tip buat km. mmf bgt yh ngasihnya gak sopan tp apa daya aku yang malu samperin qm :( yudahh deh intinya besok bakal rame!! - Ino tampan acikiwir

Chan tertawa membaca surat tersebut. Ia pun mengangguk dan dan memasukkan surat itu pada kantong yang ada di apron baristanya. Jangan lupa, ia membalas surat itu dengan kata

Iya Ino! Glad to see u again. See u tmr :))

- 🐰🐺

"No, gue yakin lo demen sama si Chan Chan itu" Ino menghiraukan Changbin dan fokus pada tugas proposalnya

"No? Inoo?? Kirino" Ino masih diam, mengetik di keyboard laptopnya

"INO SAYANG" Changbin berteriak, membuat telinga Ino sakit sekaligus budeg

Ino menatap Changbin dan langsung memarahinya tanpa segan. Mencubit bisep dan menjewer telinga Changbin hingga memerah, karena terus mengganggu Ino seharian ini

Changbin meringis kesakitan, tetapi ia juga tak bisa melawan jika Ino berubah menjadi kucing garong

"Ampun No!! Sakit" Ino akhirnya melepas itu, dan kembali fokus pada tugasnya

"Galak" gumam Changbin yang tak dapat terdengar

.

.

.

.

HEYY gaiss, ntmu! tenang, masih chapt 2..

ygy

TP MMF BGT PENDEK HUEE!! 😭😭

btw.. vote boleh kali? atau komen, TYSM 🥰🥰

Senior [ BANGINHO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang