Kemarin Ino berjanji membawa teman-temannya ke kafe itu, dan benar saja. Suasana kafe kini lumayan ramai karena teman-teman Ino itu
Chan ditempatnya hanya tersenyum melihat Ino dan teman temannya berbincang dengan ceria, musik di kafe pun mendukung aktivitas mereka kini
"Chan, sini!" seru Ino pada Chan yang sedang mengelap gelas dan yang dipanggil pun datang
"Kenapa No? Ada masalah?" Chan bertanya sambil menatap Ino lekat
"Nggak.. kamu disini aja sama aku, sama temen temen aku juga.. jangan di sana terus.." ucap Ino sambil menunjuk tempat Chan berada tadi
"Ah.. aku gak pandai bergaul Ino. Aku kesana dulu ya" namun langkah Chan terhenti dikala Ino menahan lengannya
"Ino-"
"Disini aja" ucap Ino dengan penuh penekanan
"Mm.. oke" Chan menghela nafasnya. Sebenarnya ia canggung ketika berdekatan dengan si manis, ia takut kalau tiba tiba ia kaku dan Ino tak mau datang ke kafe ini lagi
Sungguh pemikiran yang diluar dunia
"Chan aku ke kamar mandi dulu ya"
"Ah Ino! Aku ikut" Ino menoleh kearah Chan dengan bingung, lalu kembali berjalan ke kamar mandi dengan Chan yang mengekorinya
-
"Kamu ngapain ngikutin aku?" tanya Ino sambil mencuci tangannya
"Gak apa apa" mendengar jawaban Chan, Ino menatap tajam kearah Chan
"Apa? Kenapa kamu? Aku salah?" Ino menggeleng.
"Enggak" Ino ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa malu dan salahnya nya karena sudah memaksa Chan untuk duduk bersamanya
"Ino?" Chan menggenggam lengan Ino. Ino terpecah dari lamunannya
"Eh eh iya kenapa?" Ino melepas lengannya dari Chan kemudian pergi dari sana
-
"Kenapa jadi gini sih.." gumam Chan yang menunduk itu
"Gue kenapa.." Ino menggumam kecil, ia melamun
"Ino!" teman Ino, Hyunjin, memecah lamunan Ino itu
"Lu ngapain bengong? Mikirin apa sih? Tadi di kamar mandi ngapain hayo.. lama banget.." otaknya Hyunjin memang sudah kotor pemirsa..
"Ih, apaansih! Cuma pipis terus cuci tangan" balas Ino dengan kesal namun Hyunjin menertawainya
"Ihh kok ketawa?!"
"Hahaha gak apa apa"
-
"Dah Hyun.. dah kak Chan makasih" kini semua teman teman Ino sudah pulang dari cafe namun ada tersisa Hyunjin, Ino dan Chan. Suasana sepi karena keadaan sudah menjelang malam
"Chan, Hyun, aku pulang duluan ya hehe mau rebahan dah!" setelah melambai, keadaan menjadi canggung karena hanya tersisa Hyunjin dan Chan di dalam cafe tersebut
"Ah.. lo gak pulang?" tanya Hyunjin
"Mm nggak, gue mau beresin kafe dulu baru balik" jelas Chan
"Ouh, mau gue bantu gak?" yang ditanya menggeleng tanda tak perlu
"Serius? Gue bantu ya, gue bantu beresin meja dan lo di pantry aja"
"Eh. Maaf Hyun tapi ini tugas gue, lo pulang aja ya sana"
"Kok ngusir sih? Udahlah gue bantu. Lo sana sana ke pantry" ucap Hyunjin sambil mendorong tubuh Chan yang sedikit lebih pendek darinya
-
Bruk!!
Suara yang berasal dari meja depan membuat Chan menuju sumber suara
"Hyun!?" Chan terkejut begitu melihat Hyunjin yang jatuh di lantai
"Kenapa?"
"Maaf.. tadi aku mau angkat wine nya tapi jatuh soalnya berat terus pecah dan aku kepeleset huhu" jelas Hyunjin sambil terus memegangi kakinya yang sakit. Kemudian Chan membawa Hyunjin untuk duduk di sofa dan membereskan kekacauan di kafe nya
-
"Hyun, lo pulang aja ya gue masih lama, kaki lo juga masih sakit kan? Mending pulang dari pada kaki lo makin parah" suruh Chan
"Maaf ya Chan gue jadi bikin kacau.. hiks"
"Gak apa apa Hyun, lagian lo juga gak sengaja kok"
"Tapi gara gara gue, lo harus kerja lagi padahal tadi udah mau gue bantu.. maaf ya"
"Hyun. Udah, gak apa apa gak baik lo nangis di kafe gue, gue anterin ya?" tanya Chan sambil menyisir poni Hyunjin ke belakang
Hyunjin mengangguk dan mendongak menatap wajah Chan
-
Meow!
"Hah!"
Ino terbangun dari tidurnya, ia mengecek ponselnya dan jam menunjukkan pukul enam pagi. Tersisa 1 jam untuknya bersiap ke kampus
Ino mandi, berganti baju dan melihat sekitarnya, padangannya menuju komputer yang menyala
"Eh. TUGAS GUE BELOM SELESAI!! SIAL SIAL!"
"Mana tugasnya pak Kim lagi, aduhh kerjain dulu gak ya?" kini Ino bingung harus apa
"Apa gue gak usah kuliah.. BINGUNG GUEEE AHKK" Ino pun memutuskan untuk pergi kuliah dengan perasaan yang mengganjal, dengan perasaan tak enak dan pasrah akan di hukum dosennya
-
"Baik matkul selanjutnya akan dilanjut oleh pak Kim"
Jantung Ino berdebar debar, bukan karena baper melihat cogan lewat tetapi karena adalah jam dimana ia belum mengerjakan tugasnya, tepatnya belum lengkap
"Selamat pagi menjelang siang, baik, minggu kemarin saya memberikan kalian tugas dan saya sudah melihat tadi malam banyak yang mengumpulkan dan sepertinya hanya dua yang belum"
"Huftt" untung bukan hanya Ino yang belum mengumpulkan
"Bin!" Ino berbicara pelan pada Changbin disebelahnya
"Apaan?" tanya Changbin yang menaruh kepalanya dan kedua lengannya yang dilipat diatas meja
"Minta.." jawab Ino dengan suara selembut mungkin dan manik yang berbinar kepada temannya itu
"Hidihhhh.. tumben aje lu kagak ngerjain No?"
"Hehe, lagi banyak pikiran Bin"
"Sok banget dah lu" balas Changbin sambil menyenggol lengan Ino
"Biasa aja kali Bin!"
-
Hyunie 😽
|Inooonoo!!
|Lu mau nomer hp nya Chan gak??Haa?|
Nomer hp? ||Iyaaa nomer hp, gue kmrn minta
Hehe, mau gak? Katanya lu
Sering ke kafe diaOhh iya iya|
Boleh||Okeeyy
+62---Sementara itu–di kamarnya, Ino sangat senang karena mendapat nomor senior nya itu. Namun, ia tak tahu bagaimana temannya bisa dekat dengan seniornya
"Bisa langsung akrab gitu, ternyata dia orangnya gampang gaul ya, padahal kemaren dia bilangnya gak gampang gaul. Apa karena Hyunie cakep gitu?"
Hmmm..
.
.
.
Author pun tak tempe🐰🐺
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior [ BANGINHO ]
Misterio / SuspensoKirino Aksara, seorang mahasiswa manis yang sering bermain ke kafe yang ternyata pemiliknya adalah seniornya sendiri. Namun ada suatu misteri lain yang ternyata ia temukan setelah bertemu dengan Chan. ON GOING - Minchan Chan dom! Ino sub! ⚠️ warning...