Hari dimulainya kelas pun berlangsung. Kini Ino tengah membaringkan kepalanya di atas meja seperti biasanya karena ia agak malas mendengar penjelasan panjang lebar, salahkan dirinya sendiri jika tidak mengerjakan tugas"Sampai jumpa minggu depan" teman teman Ino berhamburan keluar kelas sedangkan dirinya kini malah tertidur lelap diatas meja belajarnya, dengan Changbin yang memotrenya seraya tertawa puas
"Ino bangun" Changbin membangunkan Ino dengan sentilan, membuat si manis mengerutkan keningnya dan bersiap untuk menabok Changbin
"Ampun Nooo!" bagaimana Ino tidak kesal, sentilan Changbin tidak main main untuknya, mungkin karena Changbin yang terlalu kuat atau ia yang terlalu lembek
-
"Bikin kesel aja!" Ino masih kesal dengan perbuatan Changbin tadi, ia melipat kedua lengannya didepan dada dengan raut wajah yang seram
Mereka tengah menyebrangi zebra cross. Walaupun Ino kesal tetapi ia tetap masih bergantung pada Changbin yang terus ada di sisinya, bahkan yang kini sedang melambaikan tangan sembari membawa Ino berjalan di lintasan
"Mau ke mana No?" tanya Changbin ketika mereka berada di trotoar
"Pulang" jawab Ino dengan ketus lalu meninggalkan Changbin, namun Changbin mengikutinya dari belakang
"Mau pulang kok arahnya ke sini?" benar apa yang diucapkan Changbin, Ino malah berbelok masuk ke dalam kafe kesayangannya membuat temannya menggeleng gelengkan kepalanya
Tanpa pikir panjang Ino langsung duduk di salah satu kursi yang ada di sana kemudian membiarkan sang pemilik kafe berjalan kearah mereka
"Mau pe-"
"Red velvet satu kejunya yang banyak" ucap Ino dengan cepat membuat Chan menatap kearah Changbin, Changbin hanya mengedikkan bahu tanda tak tahu padahal ialah biang keroknya
"Ookay..." Chan lalu berbalik kearah bar
-
Ino makan kue nya dengan lahap, sepertinya ia lapar karena emosi tadi
"Laper?" tanya Changbin sambil terkekeh ketika melihat pipi Ino yang melembung karena dipenuhi kue
Ino menghiraukan pertanyaan dari Changbin, ia tetap makan dengan lahap tanpa memerdulikan orang didepannya
"Lu bayarin ya bin" ucap Ino sambil tersenyum lebar sedangkan orang didepannya malah memasang wajah datar dan malasnya
"Ogah, mau cabut gue!" Changbin pergi keluar kafe dengan cepat, membuat si manis tiba-tiba cemberut. Namun si pemilik kafe mendatanginya
"Hey? Kamu gak apa apa? Kenapa tadi- lagi kesel?" tanya Chan dengan lembut tanpa ada gangguan. Ino menatap Chan dengan perlahan kemudian membuat bibir merah mudanya itu melengkung kebawah
"Gak apa apa,
Chan. Aku kok lemah banget ya? Padahal cuma diisengin doang tapi ngambek nya bisa sampe dua hari" jelas Ino walau agak sedikit malu, yang lebih tua hanya terkekeh dan duduk di sebelahnya
"Gak apa apa kali, kamu emang ditakdirkan kayak gini No" Chan tersenyum lagi dan membuat Ino menghela nafasnya
"Tapi aku lembek banget Chaaaaaaan... Huhuhu.. Aku dah kayak cewek tau"
"Emang"
"Ihh! Terus gimana dong?" tanya Ino yang masih cemberut itu
"Cari pacar aja No" ucap Chan memberikan saran yang efektif
"Pacar? Emang pacar bisa ngapain sih?" tanya Ino lagi
"Mungkin,, bisa ngelakuin apa yang kamu mau selama itu gak ngeberatin dia sih" jelas Chan, si manis mengangguk patah-patah dan menatap kearah Chan
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior [ BANGINHO ]
Misteri / ThrillerKirino Aksara, seorang mahasiswa manis yang sering bermain ke kafe yang ternyata pemiliknya adalah seniornya sendiri. Namun ada suatu misteri lain yang ternyata ia temukan setelah bertemu dengan Chan. ON GOING - Minchan Chan dom! Ino sub! ⚠️ warning...