CHAPTER 23 : PERPISAHAN

811 52 2
                                    

Wajib follow akun ini dulu
Setelah itu vote dan spam comentnya;)

Maaf, tadi sempat un publish karena hampir nyerah lanjutinnya. Tapi ada beberapa readers yg nungguin:( gk tega jadinya, takut kecewa. Jadi yaudahlah, publish ulang.

Thanks.

Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Senang sekali jika kita sudah tidak ada beban kewajiban untuk sekolah lagi. Tapi, tetap saja seperti apapun itu pasti akan ada rasa sedihnya.

Sama seperti Kanza sekarang. Ia sudah selesai melaksanakan ujian kelulusan. Dan mereka hanya menunggu ijazah saja lagi. Mereka akan terpisah dan tidak akan bisa seperti dulu lagi. Kanza sangat menyayangkan hal tersebut.

Apalagi yang katanya Andre akan kuliah ke luar negeri. Bagaimana ia nanti bisa bertemu cowok itu jik ia rindu? Kanza memang tidak bisa melupakan perasaannya pada Andre meskipun mereka berbeda.

"Za, Lo dipanggil Andre tuh di lapangan," ucap Elisa sambil menunjuk ke arah Andre yang sedang melambaikan tangannya pada Kanza.

"Ngapain ya?" tanya Kanza sedangkan Elisa hanya mengangkat bahunya acuh pertanda tidak tahu.

"Samperin dulu sana."

Dengan malas Kanza terpaksa harus menghampiri Andre. Dirinya tidak mungkin kan? Mengabaikan cowok itu begitu saja?

"Kenapa, Ndre?" tanya Kanza saat ia sudah berada di depan Andre.

"Za, kalau kita udah lulus nanti, berarti kita gak bakal ketemu lagi dong?" kekeh Andre.

"Harus ketemu lah, Lo masa mau ninggalin gue sih?" ucap Kanza.

"Tapi, gue harus pergi gimana dong?"

"Gak bisa ya Lo tolak aja?"

"Gue ada rencana lain, Za di luar sana," ucap Andre yang membuat Kanza penasaran.

Rencana apa? pikirnya sambil menatap lawan bicara.

"Gue harap Lo gak berubah nantinya," ucap Andre.

"Ck, gue pasti berubah lah," ucap Kanza yang membuat Andre terkekeh.

"Iya, tapi jangan terlalu banyak."

"Dih, ngatur dia," ucap Kanza.

"Za, gue cinta sama Lo," tutur Andre yang membuat Kanza langsung terdiam. Ya, perasaan diantara keduanya memang sudah tak asing lagi. Walaupun Kanza sudah sedikit berubah, hak tersebut bukan jadi penyebab perasaannya juga berubah kan?

"Gue harap nanti kita bisa bersatu tanpa ada penghalang lagi," lanjut Andre.

"Tapi, Ndre—"

"Gue tau kita beda," ucap Andre sembari tersenyum lembut pada Kanza. "Gak salah kan kalau gue berharap? Kata Lo Tuhan maha membolak-balikkan hati kan?"

"Tapi, kalau seandainya hati gue berubah gimana?" ucap Kanza yang membuat Andre terdiam sejenak.

"Gue tau Lo gak bakal lupain gue."

ZAIN HAMIZAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang