***
Perasaan gosokan di pahanya seolah menstimulasi nafasnya menjadi lebih cepat. Tubuhnya gemetar karena keinginan, dia duduk di atas lututnya, pinggulnya terangkat dengan pinggul seseorang di atas.
( 😳😳😳 )
"lebih cepat"
Erangan terdengar bersamaan dengan gerakan halus. Tapi sepertinya itu tidak cukup cepat seperti keinginannya.
Meliuk
Tubuhnya berbalik untuk berbaring di tempat tidur dan pemimpinnya mengangkang di atasnya. Dua pinggul saling bertabrakan, mengenai tempat terdalam. Dia menjilat bibir yang lain. Rambut mereka basah.
...
Tunggu, tato?
"ahhh ... tunggu!"
gerakan lambat yang tidak nyaman di pinggulnya sekarang mulai bergerak lebih cepat. Begitu cepat hingga matanya menjadi buram. Dia mengencangkan rahangnya, mengerang dengan suara buram.
"hia sialan * oyy jangan ... aahhh !!"
Pemandangan di depannya menjadi kabur sebelum ledakan datang dengan perasaan bahagia.
Memeluk!!
"cukup!!"
Team membuka matanya dan berteriak. Kakinya masih gemetar.
Dia sekilas melihat jam, baru jam 5
"shiaaa mimpi macam apa itu"
( astagaaaa.... aku dah kkut basah ini lhooo... lhakok ternyata mimpi.. hayolooohhh Team mimpi ma hia..ihiiiirrrrr.. ketagihan nih yeeee samperin deh buruannnn...)
dia membelai dirinya sendiri seolah menghibur bahwa itu hanya mimpi, tapi tiba-tiba merasa tertekan ketika dia menyentuh basah di celananya
Kamu memimpikan Ai Hia seperti ini tidak baik na woyy!
Pagi ini diawali dengan perasaan tidak cerah karena harus bangun pagi-pagi sekali untuk mencuci celananya sedangkan langit tidak cerah.
Teh menguap saat pergi ke toko serba ada di depan asramanya, ambil roti, susu dan keripik kentang ke dalam keranjangnya.
"makan junk food sepagi ini?"
Team terkejut dan mengutuk dengan lembut pada dirinya sendiri, mengapa dia harus bertemu orang dalam mimpinya sepagi ini juga?
"baiklah aku akan memakannya siang saja" jawabnya dengan cemas
"terlalu banyak natrium"
keluh Win sambil tangannya meraih dua bola nasi, dada ayam rebus dan susu botol sedang dan menunjukkan betapa sehatnya makanan di keranjangnya
"apa kamu pergi latihan hari ini?"
"ah umh"
jawab orang tersebut dengan suara lantang, karena awalnya dia berniat untuk berlatih seharian. Tapi setelah dia bermimpi tentang itu, siapa yang punya semangat, ja?
Siapa yang berani bertemu, la?Keduanya berdiri di depan konter. Karena masih sangat pagi, pelanggan di toko hanyalah mereka berdua.
Sambil menunggu staf yang ramah menghitung biaya makan mereka, tidak ada lagi percakapan di antara mereka. Masing-masing menatap tangan mereka sendiri seolah ingin membuat lubang di dalamnya.
Perasaan dan dilema yang aneh di hatinya membuat Team tidak mau melakukan kontak mata dengan lawan bicara.
Win berdiri, memegang ponselnya dan memutarnya di sampingnya. Dia mengerutkan kening memandang wajah juniornya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tali Rami (END)
Fanfictionkarya : Lazysheep engtrans : giapohonjati Sudah dapat ijin dari Gia selaku translator berijin dari phi Lazysheep Terimakasih juga pada Layslovers yang sudah banyak membantu