CH 20. SELANGKAH LEBIH MAJU

1K 63 21
                                    



T/N: judul frau (gaao dern) secara harfiah berarti "jalan langkah" sedangkan dalam istilah itu berarti langkah/(untuk) berjalan/langkah/utas, dalam kalimat itu bisa berarti maju ke depan, berjalan ke atas (bukit dll), berjalan melalui (hujan dll), melangkah menuju (suatu arah), pawai (parade/drumband), berjalan di atas (bumi dll) dan masih banyak lagi arti berdasarkan kalimat tersebut.





***


Suasana di dalam ruangan menjadi hening tak nyaman, seolah tenggelam dalam-dalam ke dasar kolam yang dingin.

Di ranjang empuk hari ini tidak sehangat dulu.

Sosok tinggi dan besar menatap kepada wajah orang di sebelahnya yang kini dipenuhi dengan air mata.

Team duduk menatap foto di tangannya. Ujung jarinya menyentuh wajah kakak laki-lakinya yang tadi tidak pernah hilang dari ingatannya.

"Sudah terlambat ketika kami tiba di rumah sakit"

Kakaknya yang sangat baik

"Orang yang datang membantu adalah petugas yang datang untuk membersihkan kolam. Mereka mengatakan aku sedang bersandar di tangga kolam tetapi kakak laki-lakiku berada di dasar kolam"

Anak laki-laki yang lebih tua mengangkat tangannya untuk menghapus air mata yang mengalir dari yang lebih muda yang terengah-engah agar dia bisa melanjutkan.

"dari CCTV aku melihat bahwa saudara laki-lakiku telah mencapai tepi kolam tetapi dengan cepat berenang kembali untuk membantuku, hia Kekuatan anak berusia Sepuluh hingga dua Belas tahun untuk menarikku ke atas dan menyeretku ke tangga. Dia kelelahan dan tenggelam begitu saja"

Tapi semakin dia berbicara, semakin banyak air matanya mengalir. Team mengangkat kepalanya berharap air matanya akan mengalir kembali entah bagaimana.

"Aku sudah memikirkannya selama ini, seharusnya aku yang mati, bukan kakakku."

"Team!!"

Anak laki-laki yang lebih tua mengangkat alisnya. Dia meraih wajahnya yang basah dan menyeka air matanya.

"Jangan katakan seperti itu. tidak ada yang pantas mati sama sekali."

"Tapi karena aku bodoh dan keras kepala hal itu terjadi. Jika aku percaya kakakku dari awal...mungkin..."

Anak laki-laki itu menangis sampai dia merasa kepalanya hampir meledak.

Tubuhnya yang lelah bersandar karena tarikan yang lebih tua. Kembali bersandar di bahu lebar lagi.

"Kita tidak bisa memperbaiki masa lalu."

Phawin menggosok punggung gemetar menepuknya dengan ringan, seolah menidurkan anak yang ketakutan

"Tapi kita bisa melakukan yang terbaik saat ini."

Menekan ciuman yang menenangkan di pelipis.

"Ehm."

"Jadi selama ini kamu tidak bisa tidur sebelum balapan karena ini?"

Team mengangguk dan membalas dengan suara teredam.

"Ini mengingatkanku pada saat aku berkompetisi dengan saudara laki-lakiku, dan mengingatkanku ketika aku tenggelam."

Untuk perenang seperti dia, ini adalah masalah terbesar.

"Butuh waktu setahun sebelum aku bisa kembali berenang. Awalnya aku tidak berani masuk kolam sama sekali,"

karena gejalanya saat itu, hal itu membuatnya ketinggalan baik kompetisi remaja maupun program lainnya.

Tali Rami (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang