"Lo abis dari mana? Ini hujan Ra!"
Cleora nyengir saat Nasha bertanya dengan nada kesal kepadanya. "Keluar bentar elah! Bosen di rumah mulu," ujar nya dengan sedikit nada candaan.
Nasha berdecak jengkel. "Kebiasaan! Kalo pergi tuh pintu rumah di kunci! Nanti kalo ada maling gimana?" Cecar Nasha.
Cleora meringis pelan saat mendengar cecaran Nasha, sahabatnya yang satu ini sudah mulai tumbuh sifat ibu-ibu kayanya.
"Udah-udah! Ngapa malah ribut sih? Ayo masuk! Dingin ini!" Ujar Fela menengahi.
Cleora tersenyum, matanya menatap berbinar ke Fela. Dari pada Nasha yang bar-bar, Fela lebih ke kalem tapi menghanyutkan.
Mereka pun masuk ke dalam rumah.
"Mandi gih! Lo kotor, bau lagi."
Cleora menatap tidak percaya ke Fela. Bibir nya sedikit terbuka ingin mengatakan sesuatu, tetapi tersangkut di tenggorokan. Kan, Fela ini kalem-kalem menghanyutkan. Mulut nya pedes banget, melebihi mulut tetangga.
Cleora mencibikan bibirnya, lalu melangkah dengan menghentakkan kakinya kesal.
Fela terkekeh saat melihat sahabatnya, lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Leora dari mana ya?" Tanya Nasha.
Fela melihat Nasha, lalu mengendikan bahu. "Kenapa nanya ke gue? Gue kan bukan peramal," ujar nya.
Nasha menatap kesal ke Fela, entah kenapa dia kesal. Padahalkan apa yang di katakan oleh Fela ada benarnya.
-
Cleora berjalan ke sofa ruang tamu.
"Ra, lo habis dari mana?" Tanya Nasha.
Cleora melemparkan tubuhnya di sofa, lalu menghembuskan nafas panjang. "Di bilang habis jalan-jalan, kenapa sih?" Kedua mata nya menatap kesal Nasha.
"Terus, kenapa pulang-pulang udah kek gembel?" Nah kalau yang bertanya ini, Fela.
Cleora memelototi Fela, dan hanya di balas tatapan datar oleh Fela. "Tadi tuh ada anak kucing nyemplung got! Jadi gue tolong!" Jelas nya dengan nada kesal.
Nasha memakan camilan yang ada di meja, lalu bertanya. "Terus, kucing nya mana?"
Cleora menatap Nasha dengan senyum manis nya. "Di luar," jawab nya santai.
Nasha dan Fela membulatkan matanya terkejut, dengan terburu mereka berdua berlari menuju pintu keluar rumah.
Nasha membuka pintu, dan benar saja. Terdapat anak kucing berwarna putih dan abu-abu sedang meringkuk kedinginan.
Fela mengambil anak kucing itu, tangannya bergerak untuk mengelus kepala si anak kucing.
Mereka berdua saling menatap, lalu memutuskan untuk kembali masuk dan membawa anak kucing itu.
"Kok lo tega banget sih?" Tanya Nasha dengan nada kesal, matanya menatap memicing pada Cleora yang malah duduk santai dengan memakan camilan.
Cleora memberengut. "Kata Leon ga boleh!" Ujarnya.
Fela duduk di samping Cleora dengan anak kucing di pangkuan nya. "Kenapa?" Tanya nya dengan suara yang tenang.
Cleora menatap Fela, lalu pandangannya turun ke kucing yang sedang meringkuk nyaman di pelukan Fela.
"Nanti di bunuh, kasian," Cleora menatap sedih ke anak kucing, tangannya bergerak untuk mengelus lembut si anak kucing.
Fela mengernyitkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Percaya!
RandomJangan Percaya! Semua orang menganggap nya baik. Benarkah? Jangan percaya. Jangan percaya pada siapapun! Orang yang kau anggap baik belum tentu baik. Jangan percaya dengan apa yang kau lihat dan kau baca...... Ikuti saja alur nya!!!