Teruntuk memori dalam memoar yang menyimpan memar;
Dengan segenap kecewa dan jajaran luka menganganya. Aku memproklamirkan diri untuk mengubur hidup-hidup kenangan yang kupaksa mengabur. Meski ruang rungu menjadi dungu-- untuk tidak mengingat rekam suara kisah kita-- ketika mendengar kidung mendung. Akan kupastikan dengung kisah kita takkan kuberi hangat dari kasih-- yang telah terbuang berserakan.
Dari seluruh rencana yang kurancang, bagian paling mudah dilakukan adalah mempura-purakan rupa hilang ingatan. Sebab, seberapa keras usahaku melupakanmu, detak namamu tak mudah padam usai kubiarkan detik membereskan sisa kenangan bersamamu.
Mari, kugelarkan perhelatan mendung untuk menyamarkan bayangmu dalam lantunan doa panjang pada saban malam yang meradang.
Batas sadar melupakan, 14 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Parade Ujung Tualang
PoetrySeiraAsa Anniversary's Challenge SeiraAsa 20 Hari Menulis Senandika Start: 11 April 2022 #AnniversarySeiraAsa #EventMenulisSeiraAsa #20DSAWC #KamarFiksi #Senandika #Perayaan #Kehilangan #Perasaan