Ritual Mengulang Kesepian

0 0 0
                                    

Teruntuk sepi yang dulu pernah menghantui;

Selamat datang kembali sepi, aku sudah menyambutmu dengan arak-arakan kesedihan, kekalutan, dan kehampaan. Entah sudah yang keberapa kali aku merayakan kesepian tanpa hadirmu. Detak jam makin sombong mengisi runguku. Gigil malam makin berani memelukku. Dan krital beningku makin deras merutuki kepergianmu.

Sudahlah, aku lelah berdebat dengan takdir yang makin rumit. Memang paling baik adalah menanggalkan cerita rumpang paling timpang yang kuberi tangisan paling panjang. Tak apa, pada mulanya aku memang sudah terbiasa berkelakar dengan kesepian. Cukupkanlah hal-hal yang mengusik kisah yang sudah lama dibiarkan terbengkalai.




Rintihan, 29 April 2022

Parade Ujung TualangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang