Bab II

174 15 4
                                    

Lily tergugu di kursi taman rumah sakit. Seragam sekolah masih setia melekat di tubuh mungilnya.

Wajahnya masih basah oleh jejak-jejak air mata. Masih terbayang jelas perkataan ibu Neandra saat Lily menemui menemuinya.

"Semalam Neandra kecelakaan. Kata dokter, ada pecahan kaca mobil yang menggores mata Neandra, yang menyebabkan Neandra tidak akan dapat melihat sampai mendapat donor kornea yang tepat."

"Lily?"

Lily terperanjat. Lantas dengan cepat menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Hiks, Mawar!"

Itu Mawar, sahabatnya. Ia tidak tahu ada hubungan apa antara Lily dan Neandra. Yang jelas, saat melihat reaksi Lily tepat saat ia mengabarkan berita itu tadi pagi, cukup untuk Mawar buat mengambil kesimpulan.

"Kenapa nggak cerita, hm?" ujar Mawar.

Lily tidak menjawab. Dirinya masih tersedu-sedu di pundak Mawar yang membawa keranjang buah.

"Heh! Udah, ah! Malu, nih, diliatin orang!" kata Mawar akhirnya. Gadis Sunda itu mulai tidak nyaman akan tatapan orang-orang yang lewat.

Selang beberapa menit, Lily akhirnya tenang. Sambil menarik ingus, gadis itu menatap buah yang dibawa Mawar.

"Apaan, tuh?" ujarnya.

"Apa? Ini?" Mawar mengangkat keranjang buahnya, lantas memberikan keranjang itu pada Lily.

"Menurut jiwa dukun gue, nih, ya. Lo sama sekali belum bicara ama si Nathan. Ngaku lo!" cengir Mawar.

Jika saja keadaannya berbeda, Lily benar-benar akan menjitak kepala Mawar karena masih saja tidak menyebut nama Neandra dengan benar.

Namun karena tak ingin merusak suasana ... baiklah.

Tapi, apa yang tadi ia katakan? Menemui Neandra?

"G ... gue yang nemuin Neandra?" kata Lily ragu.

Mawar meramaikan bola mata malas.

"Yaiyalah, Dugong! Masa gue? Kan, Lo yang pacarnya!"

Pipi Lily merona. "Ish, siapa yang pacaran, sih?" ujarnya.

Dengan cepat, Mawar kembali membalikkan tubuh Lily, lantas mendorongnya menuju lobi rumah sakit.

"Gue cuma bisa nganter Lo sampai sini. Sekarang, temuin cowok lo. Sekarang," ujar Mawar.

"T ... tapi."

"Ck, nggak usah tapi-tapi. Sip, gue pergi dulu, ya! Good luck for you!" seru Mawar akhirnya hingga menghilang di belokan tempat parkir.

Lily menelan ludah. Jantungnya mulai berdisko tanpa seizinnya.

Dengan ragu, gadis itu akhirnya melangkahkan kakinya ke ruang tempat Neandra dirawat.

Sesampainya di depan kamar Neandra, Lily tak menjumpai seorang pun. Mungkin ibu Neandra keluar untuk membeli makanan.

Dengan hati-hati, gadis itu membuka pintu. Dilihatnya Neandra yang sedang duduk di ranjang. Melamun. Entah melamunkan apa.

Lily menarik napas berkali-kali sebelum akhirnya berani melangkahkan kakinya menuju brankar Neandra.

Rupanya Neandra menyadarinya. Lelaki itu menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.

"Ma?" tebaknya.

Lily tersedak. Ingin menangis namun tak ingin membuat Neandra khawatir. Gadis itu tetap melangkah ke samping brankar Neandra lalu meletakkan keranjang buah ke meja kecil di samping brankar itu.

"Mama ... ini Mama, 'kan?" panggil Neandra lagi.

"Na ...," bisik Lily lirih.

Neandra terperanjat. "Li ... Lily?!"

Lily mengangguk, berusaha menormalkan getaran pada suaranya.

"Mm, iya. Ini gue, Lily. Gimana keadaan lo?" ujarnya.

Namun, Neandra nampak tidak nyaman. Matanya bergerak-gerak gelisah.

"Sebaiknya lo pergi," katanya.

"T ... tapi gue baru datang!" Lily tidak terima.

Namun, lelaki itu sudah berada alam posisi berbaring. Membelakangi Lily.

"Mending nggak usah datang ke sini lagi."

Lily mengernyit tidak menyangka. Gadis itu akhirnya menggebrak meja lalu pergi membawa keranjang buah bersamanya.

"Brengsek. Cewek udah jauh-jauh jenguk juga!"seru Lily keras lalu berjalan menjauh dari Neandra dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum menutup pintu, Lily masih sempat bergumam lirih.

"Kalau gini akhirnya, ngapain lo bikin gue baper, Nanjing...."–Lalu bergegas menjauh dengan perasaan tak karuan.

Sementara itu, di sisi lain, Neandra juga bergumam.

"Lo sebaiknya benci gue, Ly ...."

***

TBC.

Well, aku nggak biasa buka cerita dengan konflik.

But, jangan menyerah sebelum mencoba ye, kan ... wkwk

Salam hangat
Xyraa~ang @_@

Liliandra (NCT DREAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang