Giysi benar-benar tidak percaya atas apa yang terjadi. Pikirannya kalang kabut bukan main, nafasnya pun terus dipompa dengan cepat tak terkendali
Suara tangis buah hatinya, menjadi bencana
Mata perempuan Xanthew itu mengarah pada sang suami, meminta penjelasan dari semua yang telah mereka lampui.
"Selamat, anak ibu laki-laki. Astaga dia sangat tampan dan cantik sekali, ternyata gen anda dan suami adil tanpa ada yang mendominasi"
Bagaikan dihantam, kepala Giysi berkunang-kunang. Posisinya masih sama pasca melahirkan secara normal, kakinya bergetar dengan lelehan darah yang ia yakini tak kunjung berhenti sebelum kegelapan merenggut kesadarannya
"Dok?"
"Tenang pak, itu hal biasa setelah melahirkan"
Dokter dalam ruangan bersalin langsung sigap, menangani keturunan Xanthew yang terlelap. Agaknya Gevin-pun tidak tau harus berbuat apa, ketakutan dan sebuah rasa yang amat susah untuk diungkapkan menjalar pada hatinya
Gevin berjalan keluar dan didapati Danny serta Teri yang menatap tajam padanya.
Plak.....
"Kau bukan manusia kan?!!!"
Teri, oknum penamparan menantunya. Wanita berusia 43 tahun itu sangat berantakan dengan penampilan acak-acakan. Bahkan Danny yang terkenal tenang pun sudah menangis lirih saat mengetahui cucu tunggalnya adalah seorang laki-laki
"Giysi pasti pernah bercerita padamu tentang kutukan Verco! Kenapa kau tak mempercayainya hah!! Sekarang cucuku yang menjadi korbannya", suara Teri amat keras dibarengi oleh tangis yang tertahan.
"Aku manusia bu"
"Kau berbohong Gevin"
"Jadi kau Elf?"
Giysi menunduk meremat selimutnya. Ia baru sadar dan tanpa menunggu langsung meminta suaminya bercerita sejujur-jujurnya.
"Aku pernah memperingati ini Gev! Bahkan sebelum kita menikah"
"Aku mencintaimu Giys"
"dan kau menggorbankan anak kita?!"
Gevin tak terima dengan perkataan istrinya. Bagaimana bisa ia dituduh menjadi penyebab kutukan datang ke anaknya sendiri? Gevin menyayangi putranya asal kalian tau!!
"Bagaimana bisa kau menyebutnya seperti itu Giys!! Aku menyanyangi putraku!!"
Dalam ruangan itu beberpa orang diam, enggan berkomentar. Mereka tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Gevin. Kutukan dan legenda itu apakah masih bisa dipertanyakan?
"Perlihatkan wujud aslimu"
Gevin mengangguk saat Teri menyuruhnya. Dalam sekejap rambut yang semula hitam menjadi putih panjang, kemejanya berganti pakaian tunik berbahan sutra, telingganya melancip dengan tindik-tindiknya.
"Jadi benar?"
"David dan Jenny juga?"
"Ya karena mereka saudara kandungku"
Memijit pangkal hidungnya pelan, "alasan ayah dan ibumu tidak datang selain jarak yang jauh karena mereka kaum elf juga?"
Gevin mengangguk, "iya, ayah dan ibu tidak bisa terlalu lama berada diluar kawasan kaumku. Selain ayah sebagai pemimpin disana yang harus selalu dilindungi"
Hening kembali menyita 4 orang didalam. 3 pasang mata tetap mengarah pada Gevin, aura putra pemimpin Elf itu sangat kuat bahkan warna putih benar-benar seperti mendominasi seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malédiction | Yoshi Harem III [ HIATUS]
Fantasíatakdirnya sudah dibuat oleh masa lalu Yoshinori Treasure🖤