Chapter 16 ♥

11 0 0
                                    

Aidan bertopang dagu. Dalam minggu ini, baru hari ini dia merasakan hatinya paling tenang. Apa yang sudah membuat hatinya gundah gulana sudah ditemukan.

Aidan sudah memenuhi janjinya, baik pada Kalani maupun Rune. Beberapa menit lalu Kalani menghubunginya dengan paras wajah berseri. Sangat berbeda dengan penampakannya beberapa hari lalu saat dia masih mengkhawatirkan keadaan Isla.

Pun demikian dengan Rune. Aidan yakin, meski dia belum menghubunginya tapi dia pasti juga senang adiknya sudah kembali. Aidan tidak banyak berharap ucapan terimakasih dari lelaki itu. Karena sebenarbya menemukan kembali Isla dalam keadaan selamat bukan hanya keingingan Kalani dan rune, tapi juga dirinya.

Justru sekarang, yang membuat penasaran Aidan bukanlah Kalani ataupun Rune, tapi Onyx. Saat Isla menghilang dia tidak menunjukkan rasa kehilangannya. Sekarang Isla sudah kembali. Aidan sangat ingin tahu apa yang Onyx lakukan setelah ini.

Aidan menghela napas panjang. Setelah urusan ini selesai, sepertinya dia masih belum bisa bersantai. Selain urusan penyerangan Seanon, dia juga masih punya hutang dengan Igor dan Emery.

Meski pada awalnya ini hanya permintaan mereka, tapi lama kelamaan Aidan juga penasaran dengan Klan Eldris. 

Sudah sangat lama dia tak membaca lagi tentang klan tersebut. Terakhir kali, saat ayahnya melakukan persiapan penyerangan ke utara. Ayahnya lah yang justru banyak bercerita tentang klan tersebut. Ini juga yanh memancing rasa pensaran Aidan. Sayangnya, setelah penyerangan itu, satu per satu klan utara hilanh dati data pencarian.

Ketika terjadi penyerangan ke Eldris, Aidan masih berumur sekitar tujuh tahun. Dan selama penyerangan ke klan selatan itu, ayahnya tidak pernah ada di rumah. Bukan hanha hitungan minggu, bahkan bulan.

Saat kembali, Cagan, ayahnya yang menjadi pasukan utama Soren, sering bercerita bagaimana heroiknya para Soren di medan perang. Termasuk saat penyerangan ke Eldris. 

Itu pula sebabnya, Cagan ingin Aidan bergabung pasukan Soren saat dewasa kelak. Sama seperti dirinya. Cagan ingin Aidan juga menjadi pasukan yang setia pada Atticus.

Aidan ingat, sepulang dari Eldris, ayahnya membawakan hadiah baginya. Anggap saja itu sebagai kompensasi karena Cagan harus meninggalkannya dalam waktu lama. Cagan memberinya kenang-kenangan berupa belati kecil berwarna perak.

Bertahun-tahun Aidan menyimpan belati tersebut. Kini belati itu sudah berpindah tangan. Aidan memberikan belati itu kepada Isla sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas, beberapa tahun lalu.

Dua jam lagi Aidan punya janji dengan dokter Warner. Dia akan pergi ke Oreon dan menemui lelaki itu untuk membicarakan tentang Isla, secara rahasia.

Aidan masih punya waktu untuk berselancar dengan data-data. Aidan memberanikan diri membuka data rahasia tentang klan selatan, terutama Eldris.

Saat mengakses semua data itu, Aidan tidak bisa mengopy atau juga menyimpan ulang. Dari sini Aidan berpikir, Onyx benar-benar merahasiakan data-data tentang Eldris.

Aidan hanya bisa membaca file-file itu, lalu menuliskan beberapa hal penting yang diperlukannya. Dia juga memfoto ulang beberapa sketsa dan gambar tentang Eldris.

Berdasarkan apa yang Aidan baca, Eldris sudah dibumi hanguskan. Tidak ada yang tersisa dari Eldris. Bahkan daerah itu kini sudah tidak ada dalam peta. Di peta terbaru, hampir semua klan selatan sudah masuk ke daerah Klan Atticus.

Saat Aidan sampai di Oreon, dokter Warner sedang bersama pasien. Aidan harus menunggu sebentar untuk bertemu dengannya. 

Dokter Warner menyambut Aidan di depan ruangannya. "Aku tidak melihatmu beberapa hari ini." 

THE SIGN [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang