2. Taehyung

1.6K 228 44
                                    

Keluarga Tiffany semua berkumpul, masing-masing anak nya membawakan makanan yang ayah mereka sukai, untuk bekal besok ke rumah sakit, Taeyeon akan berangkat jam enam pagi, dan pulang jam satu siang setelah melakukan cuci darah selama lima jam, di temani Jennie, ia menolak di temani sang istri, maupun Mina sang menantu yang masih keponakan nya sendiri.

Rio datang paling akhir, membawa bebek panggang pesanan sang ayah.

"Uncle" seru Jisung sang keponakan yang berusia delapan tahun, anak pertama Taehyung.

"Hi, Jisung-ie, ada donat di mobil uncle, ambil lah, jangan di habiskan, bagi lah dengan dongsaeng mu" Rio mengulurkan kunci mobil nya pada sang keponakan agar mengambil nya sendiri.

"Yuna mau oppa, Yuna mau" seru dongsaeng nya Jisung, Yuna yang berusia lima tahun, ia berlari mengejar sang oppa ke mobil paman nya.

"Wah donat kentang!" Seru Jisung.

"Oppa, Yuna mau" pinta sang dongsaeng.

"Tidak, ini milik oppa semua" tolak Jisung, yang dengan acuh nya membawa semua donat nya tanpa membagi pada Yuna, gadis kecil itu pun menangis sambil terus mengejar Jisung.

"Yuna juga mau!" Teriak nya.

"Papa!" Jisung bersembunyi dibalik punggung sang ayah.

Hap

Taehyung menangkap tubuh sang putri.

"Yuna ini saja ya" bujuk nya, ia lalu memberikan sepotong kue bolu untuk Yuna yang langsung terdiam.

"Jisung-ie, kamu tidak boleh begitu boy, donat itu kan ada tiga, kamu bisa memberikan nya satu untuk Yuna" nasehat Rio pada keponakan nya, Taehyung yang mendengar itu pun menoleh.

"Biarkan saja, jangan ganggu Jisung" tegur nya pada Rio, Jennie dan Jisoo menatap kaget ke arah Rio, karena secara tak langsung, Taehyung mendidik Jisung jadi pribadi yang egois, seperti diri nya, Mina sang istri nampak kikuk, karena tahu reaksi saudara-saudara ipar nya itu.

Yuna seolah lupa dengan kejadian tadi, setelah menghabiskan kue nya, ia berlari ke rumah saudara nya yang berada tak jauh dari rumah grandpa Kim.

"Appa, dimana Jaemin oppa?" Tanya Yuna pada Yoong, sepupu Rio dari pihak papa nya.

"Dia di halaman depan Yuna-yaa" jawab Yoong, Yuna lalu berlari menyusul Jaemin dan Jisung yang tengah bermain game.

Taeyeon dan sang istri sudah memasuki kamar, karena besok harus bangun pagi untuk cuci darah.

"Kamu masih tak mau menemui Rose?" Tanya Taehyung pada Rio.

"Tidak hyung, aku tidak mau di jodohkan, aku punya pilihan sendiri" jawab Rio.

"Berarti kamu berani melawan mama?"

"Tae, hati tidak bisa dipaksa, jangan ikut campur mengatur dengan siapa Rio akan menikah nanti" tegur Jennie membela dongsaeng nya.

"Noona, pilihan Rio belum tentu baik" balas Taehyung pada Jennie.

"Tapi bukan berarti pilihan mama juga yang terbaik"

"Oh, jadi noona merasa jika hyung bukan pilihan terbaik mama?" Taehyung memancing pertengkaran Jennie dan Jisoo, yang melirik sang istri.

"Kamu juga di jodohkan sama hal nya dengan ku Tae, aku akui pilihan mama selama ini adalah yang tepat, baik untuk mu, maupun bagi ku, tapi bukan berarti hal yang sama akan terjadi pada Rio nanti" jelas Jennie, Mina menunduk tak enak mendengar pertengkaran saudara dan suami nya itu, wajah Taehyung merah padam, marah karena Jennie lebih membela Rio dari pada diri nya, si bungsu langsung memasuki kamar nya, malas mendengar perdebatan Jennie dan Taehyung.

"Berapa uang yang mama janjikan pada mu jika berhasil membujuk Rio?" Sindir Jennie, ia tahu saudara laki-laki nya itu butuh uang untuk mempertahankan pabrik nya dari kebangkrutan, Taehyung tak menjawab, ia langsung keluar dari rumah orang tua nya dan pulang begitu saja, setelah memanggil anak-anaknya.

Jisoo mengusap punggung sang istri yang nampak emosi.

"Oppa, bukan nya aku menyesali perjodohan kita, tapi. . ." Jelas Jennie penuh sesal.

"Aku tahu, jangan khawatir, aku tidak marah" potong Jisoo.

Keesokan hari nya, mereka kembali berkumpul untuk mengantar keberangkatan Taeyeon ke rumah sakit, Rio memasukan kursi roda sang ayah, dan Yoong sepupu nya yang akan mengemudikan di temani Jennie.

"Papa hati-hati ne" pesan Rio, Taeyeon mengangguk.

Setelah sang ayah berangkat, Rio pun bersiap untuk ke kampus, ia dan Taehyung tak saling bertegur sapa, masih marah atas kejadian semalam.

"Aku kehabisan akal untuk membujuk Rio, Soo" cerita Tiffany pada menantu nya.

"Apa Jisoo boleh menyarankan sesuatu ma?" Tanya Jisoo.

"Apa?" Tanya Tiffany, Taehyung dan Mina sudah kembali ke rumah nya, dan hanya tinggal Jisoo dan Tiffany di rumah keluarga Kim.

"Ada baik nya mama memberi kesempatan untuk Rio dan Sohee, mungkin karena mama belum mengenal nya saja, coba ajak Sohee bertemu, siapa tahu mama akan cocok dengan nya nanti" saran Jisoo, selama ini, keluarga Kim memang hanya tahu jika Rio berpacaran dengan Sohee, putri pengusaha tembakau yang kaya raya, sedangkan ibu nya adalah pegawai pemerintahan setara pembantu menteri, kakak perempuan nya seorang pramugari, dan kakak laki-laki nya adalah seorang tentara, tapi, keluarga Sohee tidak utuh, kedua orang tua nya bercerai, itu yang sulit di terima oleh Tiffany.

"Huft" Tiffany menghela nafas, ada baiknya juga ide Jisoo, tapi ia terlanjur tak menyukai Sohee, jadi berat rasa nya jika harus bertemu dengan gadis itu.

"Kami temani jika mama mau" lanjut Jisoo.

"Mama pikirkan dulu" jawab Tiffany.




#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang