28. Drama Tiffany

1K 190 83
                                    

Ini adalah tahun kelima usia pernikahan Rio dan Rose, teraphy yang di jalani bersama dokter Sandara, Rio hentikan semenjak sang istri menjalani prosedur kuretase beberap bulan yang lalu, kini mereka sepakat untuk menjalani sendiri program hamil dengan merencanakan aktivitas bercinta yang di sesuai kan dengan masa subur Rose lewat kalender.

"Kamu tak ingin berusaha dengan dokter lain Rio? Siapa tahu dokter kemarin memang bukan jodoh kalian?" Tanya Jennie.

"Tidak noona, kami akan melakukan usaha sendiri saja" jawab Rio, bukan karena ingin menyerah, tapi ia tak tega melihat Rose yang sudah begitu banyak menjalani prosedur medis, Rio tak ingin sesuatu terjadi pada sang istri.

Dan seperti biasa, Rio kembali mulai menghitung uang yang harus sang mama bayarkan, drama pun di mulai.

"Mulai hari ini, tidak ada jatah untuk uncle, aunty mau pun appa, Rio sendirilah yang akan memberi nya nanti" tegas Rio.

"Tidak bisa, mama tetap akan memotong nya" tolak Tiffany

"Jika mama melakukan itu, carilah suplayer daging yang lain, Rio tak akan memotongkan sapi untuk mama" ancam sang putra.

"Kamu" hardik Tiffany.

"Sekuat ini ternyata pengaruh Rose pada mu Rio" teriak Tiffany murka.

"Mama menyesal karena telah menjodohkan kalian dulu, dan sekarang ini kah balasan istri mu pada mama" Tiffany mulai menangis.

"Istri Rio punya nama ma, dia menantu mama, Rose nama nya" Rio dengan tutur katanya yang lembut pada sang mama yang terus berteriak.

"Mama tidak peduli, dia bukan menantu mama, dia pencuri, karena telah mengambil anak kesayangan mama sekarang, dan mempengaruhi nya agar melawan mama kandung nya sendiri, apa kamu sudah tidak menyayangi mama lagi Rio?"

"Ma, bukan begitu"

"Diam, pilih mama atau istri mu?!"

Rio menghela nafas, ia akhir nya mengalah dengan membiarkan Tiffany memotong uang nya untuk ia berikan pada saudara-saudara nya.

"Maafkan mama ne" Rio memasuki kamar nya dan melihat Rose menangis tersedu karena ia mendengar ucapan Tiffany yang menyakiti hati nya, ia hanya bisa mengangguk dalam dekapan suami nya.

"Aku mencintai mu, dan akan selalu seperti itu" lirih Rio sambil menciumi kepala sang istri.

Yoong dan Seo mengobrol sebelum tidur, sang suami menceritakan kejadian di mana Rio bertengkar hebat dengan sang mama semalam.

"Mungkin ini yang menjadi sumber kenapa Rose tak kunjung hamil, mereka berdua sama-sama tertekan oleh sifat aunty" ujar Yoong.

"Padahal Rio dan Rose adalah anak-anak yang penurut, mulai dari di jodohkan hingga akhir nya saling mencintai dan bertahan sampai sekarang, kurang apa lagi coba?" balas Seo.

"Aunty memang tak pernah memiliki rasa puas, aku kagum pada uncle yang kuat menghadapi aunty selama puluhan tahun, seumuran Jennie, empat puluh tahun lebih" kaget Yoong menyadari betapa sabar nya Taeyeon dulu dalam menghadapi Tiffany.

"Mungkin Rio harus nya keluar dari rumah itu, oppa" ide Seo

"Tidak mungkin Hyunie, nanti siapa yang akan menemani aunty?"

"Ahjuma"

Dan suatu hari, Rio bersama sang istri tengah bersiap hendak mengunjungi orang tua Rose.

"Kalian mau kemana?" Tiffany menghadang langkah sang putra di ambang pintu utama.

"Ke rumah appa, ma" jawab Rio.

"Tidak boleh!"

"Ma, mereka juga orang tua Rio"

"Pokok nya tidak boleh ada yang keluar dari rumah ini, atau langkahi mayat mama" ancam Tiffany.

"Mama ingin cucu kan? Rio ke rumah appa demi program kehamilan Rose ma" jelas Rio dengan sabar nya.

"Tidak, mama tidak ingin cucu dari kalian, siapa dia? Kelak anak itu juga hanya lah cucu keluarga Kwon saja, tidak seperti Jisung yang memiliki darah Hwang, anak mu hanya akan menjadi orang lain bagi mama jika bukan karena Rio menikahi mu" ucap Tiffany tajam sambil melirik sinis ke arah Rose.

"Mama!" Kesabaran Rio mulai habis saat Tiffany mulai menyerang Rose dengan kata-kata yang menusuk hati.

"Kamu berani membentak mama? Demi wanita itu, baiklah, seperti nya mama harus mulai bersikap lebih tegas pada mu Rio" ancam Tiffany.

"Kalian harus cerai!"

Duar


Rio dan Rose terhenyak mendengar ucapan Tiffany.

"Mama tak akan segan-segan menyingkirkan siapa pun yang mulai berani melawan mama"

"Sejauh ini, hanya dia yang sulit mama atur, tidak seperti Jennie dan Mina" gumam Tiffany.

"Ahjuma!" Teriak Tiffany

"Ya nyonya" ahjuma datang dengan wajah ketakuatan nya.

"Panggilkan Yoong, suruh dia kemari" perintah nya, ahjuma pun segera berlari ke rumah Yoong.

"Ma, mama tidak bisa melakukan ini pada Rio ma, Rio mencintai Rose" melas si bungsu

"Masuk ke kamar mu, atau mama akan menyusul papa mu!" Bentak Tiffany mengancam.

"Rosie" Rio menggengam tangan kanan sang istri, yang juga mulai menangis.

"Yaa aunty" Yoong datang setelah ahjuma memanggil nya.

"Antar Rose pulang ke rumah orang tua nya, dia bukan lagi menantu ku mulai sekarang" perintah nya pada Yoong, sang keponakan terkejut bukan main, ia menatap tak percaya dan iba pada Rio dan Rose.

"Rosie" Rio menggeleng, tangan nya tak mau melepas genggaman nya pada tangan sang istri, keduanya hanya bisa saling bertatapan sambil menangis.

Sret

Tiffany menarik kasar tangan Rose yang bebas dan mendorong nya keluar rumah.

"Oppa"

"Rosie"

"Rio! Masuk atau mama akan bunuh diri di hadapan mu saat ini juga!" Tiffany selalu mengancam agar Rio menuruti kata-kata nya.

Yoong tak bisa berkata-kata, otak nya terasa kosong, ia mengemudikan mobil Rio mengantar Rose pulang ke rumah keluarga Kwon.

"Ujian apa lagi ini?" Batin nya iba memikirkan Rio yang semakin di tekan oleh Tiffany, entah apakah ia masih waras, sebab dulu ia yang memaksa Rio agar menikah dengan Rose, dan setelah keduanya saling mencintai, dipaksa untuk berpisah.


#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang