24. Ketakutan Rose

1.5K 209 31
                                    

Ini adalah tahun keempat pernikahan Rio dan Rose, tanda-tanda kehamilan tak kunjung juga Rose rasakan, tapi ia masih menyimpan sendiri rasa takut nya, jika ia sampai tak bisa memberi sang suami keturunan.

"Rio, mama meminta uang mu untuk membayar keperluan belanja aunty, uncle dan appa mu untuk bulan ini" pinta Tiffany yang langsung memotong uang daging yang harus nya ia bayar penuh ke Rio, yang di sebut appa adalah Changmin, kakak tertua Tiffany, sementara Kim Heechul adalah kakak kedua Tiffany, sekaligus besan nya, yaitu ayah kandung Mina, ia tak terlalu kelihatan dalam memanfaatkan kekayaan Rio, karena Taehyung lah yang menanggung semua hutang dan kebutuhan nya, sampai nyaris kehilangan pabrik pakan ternak nya.

"Yaa ma" pasrah Rio, ia terlalu malas untuk berdebat, karena ujung-ujung nya selalu kalah.

Rio memasuki kamar nya, meletakan tumpukan uang dari sang mama di atas meja kerja nya, ia lalu berbaring menyusul Rose dan langsung memeluk sang istri, Rio akan semanja itu saat ia sedang tidak baik-baik saja, dan Rose yang paham, akan selalu membalas nya dengan mengusap atau memainkan rambut sang suami.

Keesokan hari nya, Rio menceritakan keluh kesah nya pada Yoong di peternakan, satu-satunya sepupu dari pihak Taeyeon yang tahu segala permasalahan di keluarga Rio, ia tak pernah iri atau cemburu pada keluarga Rio dari pihak Tiffany yang bisa mendapatkan apa pun dari sepupu nya itu, karena Yoong terlalu menyayangi Rio.

"Kenapa harus aku hyung?" Putus asa Rio.

"Karena mereka semua tahu nya kamu adalah yang tersukses diantara yang lain, tanpa melihat bagaimana usaha mu dalam mencapai posisi ini, baik nya kamu harus mulai sedikit tegas, diawali dari mama mu lebih dulu" nasehat Yoong.

"Tapi hyung, aku tidak mau melawan mama, aku tidak berani" alasan Rio

"Sampai kapan? Kamu juga harus memikirkan perasaan istri mu Rio, kamu pikir hyung tidak tahu setiap tengah malam kamu terbangun demi mengubah catatan daging yang mama mu ambil, agar Rose tak tahu potongan timbangan mama mu?" Bukan berniat jahat, tapi Yoong juga ikut sakit hati melihat Rio di manfaatkan oleh orang-orang di sekitar nya, tak ada yang tahu jatuh bangun nya Rio dalam membangun peternakan nya dulu, bahkan sampai sekarang jika Yoong dan yang lain kewalahan, Rio akan terjun langsung membantu mereka memberi makan sapi-sapi nya.

"Bagaimana cara nya hyung?"

"Putuskan hubungan kerja sama dengan mama mu, minta dia untuk mencari suplayer daging yang lain, agar dia tahu serumit apa berurusan dengan orang lain" ide Yoong.

"Aku tidak berani hyung" lirih Rio.

"Kamu akan selalu pasrah hidup dalam tekanan mama mu? Sampai kapan?" Rio terdiam, lalu melangkah pergi meninggalkan Yoong yang menghela nafas dan menatap iba punggung Rio, diusia nya yang baru duapuluh tujuh tahun, tapi sudah mengalami banyak ujian dalam hidup nya.

"Andai uncle masih ada, dia pasti tak akan membiarkan mu seperti ini" batin Yoong, ya saat Taeyeon masih hidup, keluarga Tiffany tak ada yang berani meminta ini dan itu, mereka hanya menerima apa pemberian Tiffany saja, tapi setelah Taeyeon meninggal, mereka bertingkah semau nya pada Rio.

Rose hari ini pulang lebih awal, ia menyusul sang suami ke peternakan bersama Karina dan Jaemin, anak-anak Yoong, suara tawa kedua bocah itu mengalihkan perhatian Rio dari pekerjaan nya, ia tersenyum lebar menghampiri keponakan dan sang istri.

"Uncle uncle" Karina menunjuk ke arah ayam betina yang tengah makan bersama anak-anak nya, sambil menatap Rio.

"Jaemin jangan!" Seru Rio melihat Jaemin hendak menangkap salah satu anak ayam itu, tapi terlambat.

"Appa. . . Appa. . . " panik nya berlari mencari perlindungan dari Yoong karena ia di kejar induk ayam tadi, Rio dan Rose malah terbahak begitu juga dengan Karina.

Hap

Jaemin langsung melompat ke gendongan sang ayah, dan Yoong berteriak menghalau induk ayam tadi, Jaemin memang kadang jahil, seperti Rio.

"Main dengan anak kambing itu saja, tapi jangan di sakiti ok" ujar Yoong menurunkan si sulung dari gendongan nya.

"Karina, kemari sayang" panggil Yoong, sang putri berlari kecil menghampiri sang ayah, yang memberi nya rumput gajah untuk memberi makan kambing-kambing milik Rio yang tidak di kandangi, di peternakan itu memang ada banyak hewan, tak hanya sapi saja, tapi jumlah nya tidak banyak.

Rio dan Rose duduk sambil mengawasi Jaemin, serta Karina, Yoong kembali bekerja.

"Oppa"

"Hm?" Rose menyandarkan kepalanya di bahu sang suami dan Rio menyandarkan pipi nya diatas kepala sang istri.

"Bagaimana jika aku tak bisa memberi mu keturunan?"

"Aku tidak memikirkan itu Rose, yang penting aku selalu bersama mu"

"Lalu bagaimana dengan hari tua kita nanti?"

"Kita bisa membayar seseorang untuk merawat kita"

"Oppa aku serius" Rose menarik kepalanya dari bahu Rio dan menatap kesal pada sang suami.

"Rosie aku juga tidak bercanda" Rio membalas tatapan sang istri.

"Pernikahan kita memang terjadi karena perjodohan, tapi aku sudah benar-benar mencintai mu sepenuh nya setelah malam pertama kita, jika kamu takut tak bisa memberi ku keturunan, perlu kamu ketahui ketakutan terbesarku adalah kehilangan kamu, bagaimana jika aku yang tak mampu dan bukan kamu?" Tanya Rio, yang dibalik segala permasalahan yang menghimpit nya, ternyata ia juga menyimpan rasa ketakutan yang sama dengan Rose.

"Aku tak akan meninggalkan oppa apa pun yang terjadi" janji Rose yang kemudian memeluk sang suami.

"Aku juga tidak akan menuntut apa pun dari mu Rose, cukup temani aku sampai maut lah yang memisahkan kita nanti" balas Rio mendekap erat tubuh istri nya, Rose pun mengangguk.

Sebagai penghiburan bagi kedua nya, Rio dan Rose memang kerap mengajak Karina bermain, karena masih kecil, jadi ia menurut saja, tidak seperti Jaemin yang kadang mau kadang tidak, karena ia sudah besar.


#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang