34. Berubah

1K 177 18
                                    

Semenjak menghadiri reuni bersama Rose waktu itu, Tiffany akhir nya luluh, ia telah berubah lebih hangat pada sang menantu, meski tak terucap kata maaf dari mulut nya, tapi setidak nya ia sudah bisa mencair.

Rose menceritakan kejadian di restauran saat reuni tadi pada sang suami, Rio tersenyum lebar menatap penuh cinta pada sang istri dan mendengarkan semua penuturan Rose, dalam hati ia tentu ikut bahagia, karena sang mama kini sudah bisa menerima Rose sebagai menantu nya lagi.

"Terima kasih sudah bersabar menghadapi mama, dan berjuang bersama ku" ucap Rio saat sang istri sudah selesai bercerita.

"Itu karena aku mencintai oppa" Rose menyandarkan tubuh nya ke sang suami.

"Aku juga mencintai mu" balas Rio, ia memeluk sang istri lalu mencium bibir nya.

Cup

Beberapa hari kemudian

Tiffany menghubungi Rose.

"Hallo ma"

"Bisa datang ke butik mama, Rose?"

"Sekarang ma?"

"Iya kalau kamu tidak sibuk"

"Bisa ma"

"Mama tunggu"

Rose pun datang ke butik sang mertua, usia pernikahan Rio dan Rose telah memasuki tahun keenam.

"Ada baju baru datang, pilihlah mana yang kamu mau untuk pesta pernikahan Jaehyun nanti" ujar Tiffany, yaa, Jaehyun akan menikah dengan Joy gadis yang sudah lama ia kencani secara sembunyi-sembunyi.

"Gumawo ma" Rose pun dengan girang nya memasuki ruang stock baju di butik sang mertua, dan ternyata sudah ada Jennie juga di sana.

"Unnie/Rose" kaget kedua nya.

"Kamu datang dengan siapa?" Tanya Jennie bingung.

"Sendiri unnie, mama yang meminta ku datang kesini" jawab Rose jujur, tapi Jennie tak cemburu, padahal dia datang ke butik hanya pas kebetulan barang baru sang mama tiba, bukan karena permintaan Tiffany seperti Rose.

"Ayo kita pilih" ajak Jennie terkekeh girang, mereka pun mencoba baju yang hendak di pakai untuk menghadiri pesta pernikahan Jaehyun.

Rose mengantar Tiffany pulang, dan kebetulan Rio juga berada disana.

"Aku mencari mu tadi, rupa nya dari butik mama" manja nya menyambut kedatangan sang istri dan mama nya.

"Maaf oppa, aku lupa memberitahu mu" sesal Rose.

"Kalian makan disini kan?" Tanya Tiffany

"Ya ma" jawab Rio dan Rose kompak.

Setelah makan malam, Rio dan Rose pun bersiap untuk pulang, mereka melihat Karina dan Jaemin bermain di teras rumah nya, Rio pun menghampiri sambil membawakan dua buah apel.

"Karina, bagi dengan oppa ne" pesan Rio menyerahkan buah apel ditangan nya.

"Ne uncle, gumawo" Karina tersenyum senang.

Hujan turun dengan deras nya, sapi-sapi milik Rio semua bersuara dengan gelisah, Bobby pun mengechek setiap kandang sendirian, Rio yang mendengar dari dalam rumah nya pun segera mengambil payung untuk mengechek ke kandang, ia khawatir dan cemas, karena jika cuaca dingin, sapi mudah terserang kembung dan beresiko mati.

Dan benar saja, dua ekor sapi nya mati dengan perut membesar, jika sudah begini, rugilah Rio hampir ratusan juta.

"Sabar ya oppa, kita pasti akan mendapatkan ganti nya" hibur Rose, Rio mengangguk.

Keesokan hari nya, Yoong, Bobby, Mark dan Bambam pun mengubur sapi yang mati semalam di area peternakan, padahal bulan ini jatah Rio untuk memberi uang bulanan pada uncle Jackson, aunty Sinb dan Changmin appa, yaa dia masih rutin memberi uang pada saudara-saudara mama nya itu tapi tidak dengan kebutuhan pokok nya, yang akhirnya di tanggung oleh Tiffany.

Jaehyun akhir nya menikah, dengan Joy, dan tinggal di rumah keluarga Kwon, seluruh keluarga Rio pun datang karena di undang, termasuk keluarga Yoong, yang di wakili oleh Yoong saja, karena sang istri mengasuh anak-anak di rumah.

"Senang rasa nya melihat keluarga mu sebahagia ini" gumam Yoong yang melihat keluarga Rio berfoto bersama pengantin baru.

"Aku juga hyung, meski mama belum meminta maaf, tapi akhir nya dia mau menerima Rose lagi, itu sudah cukup melegakan bagi ku" balas Rio.

"Yang nama nya orang tua, mereka tak akan pernah mau mengakui kesalahan nya dan meminta maaf pada anak, gengsi nya tinggi, tapi mereka mengganti nya dengan yang lain, ku dengar Rose sering diajak aunty bepergian bukan?"

"Uhum, sekarang kemana-mana mama mau nya diantar oleh Rose" cerita Rio.

"Nah itu, bentuk permintaan maaf dari orang tua mu" jelas Yoong, Rio mengerti dengan maksud ucapan Yoong.

Acara pun selesai di gelar, keluarga Kim pun pamit dengan Yoong yang mengemudikan mobil Rio.

Setiba di rumah, semua nampak lelah, termasuk Rio dan Rose yang tak langsung pulang ke peternakan, mereka tengah duduk di sofa guna beristirahat sejenak.

Prank

Terdengar suara gelas dan piring pecah dari arah dapur, Rio pun berlari ke sumber suara.

"Ahjuma" kaget nya melihat pembantu di rumah nya jatuh terlentang.

"Tuan muda, sakit" rintih nya memegang lengan kiri nya, Rio pun membantu nya berdiri, dan membawa nya ke kamar, sementara pecahan gelas tadi di bersihkan oleh pembantu nya yang lain.

"Apa yang terjadi Rio?" Tiffany menyusul ke kamar ahjuma.

"Ahjuma jatuh ma"

"Ada yang terluka tidak?"

"Lengan saya tidak bisa di gerakan nyonya"

"Kita bawa saja ke rumah sakit Rio, mama khawatir" cemas Tiffany

"Ne ma"

"Sayang, tolong panggilkan Yoong hyung ne, untuk menemaniku mengantar ahjuma ke rumah sakit" perintah Rio pada sang istri.

"Ne oppa"

Ahjuma pun di bawa ke rumah sakit dan ternyata tekanan darah nya sangat tinggi, itu yang membuat ia jatuh sampai tangan kiri nya patah, tapi tidak sampai terkena serangan stroke.

"Harus dioperasi tuan, dan memasang pen di lengan nya" beritahu sang dokter.

"Baik, lakukan saja yang terbaik dok" dan lagi, Rio harus mengeluarkan uang untuk menanggung biaya operasi ahjuma, serta pengobatan nya yang lain, ia tak mungkin membebankan nya pada Tiffany.

Seminggu hari kemudian, Rio tengah makan di sebuah restauran bersama Rose, mereka akan menjemput ahjuma dari rumah sakit, Rose yang hobby makan pun dengan lahap menyantap menu nya, Rio sangat suka ketika melihat sang istri tengah makan, dan di sela-sela acara makan mereka, Rose membuka ponsel nya karena ada pesan yang masuk, setelah membalas nya ia melihat ada story baru dari kontak sepupu nya Somi, Rose pun membuka nya.

Deg

Hati nya terasa tercubit membaca status Somi, Rose meletakan kembali sumpit nya, wajah nya berubah menahan tangis, Rio pun curiga.

"Ayo oppa, aku sudah selesai" dingin Rose yang tak menghabiskan makanan nya, Rio pun tak membantah karena paham dengan perubahan sikap sang istri, meski ia belum tahu apa penyebab nya.

#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang