23. Feel Better

1K 201 14
                                    

Keluarga Kwon pun berangkat menuju ke danau buatan terdekat dengan rumah mereka, yang memakan waktu tiga puluh menit perjalanan dengan mobil, para pria memakai topi untuk melindungi kepala mereka dari terpaan sinar matahari pagi, sengaja mereka berangkat lebih awal karena ikan-ikan sedang lapar jadi lebih mudah di dapat.

Rio terbahak mengejek Jaehyun yang hanya mendapatkan ikan kecil, padahal ia dan Yuri mendapatkan ikan sebesar telapak tangan orang dewasa, si bungsu memanyunkan bibir nya, merasa kesal.

"Aku senang melihat oppa bisa tertawa sekeras itu" gumam Rose menatap sang suami sambil tersenyum.

"Yaa, kamu tepat membawanya kemari" balas sang eomma.

"Aku tak masalah andai oppa terlalu di tekan mama, tapi yang membuat Rose kesal, semua saudara mama, menjadi tanggung jawab oppa, eomma" keluh Rose.

"Mereka juga berhak menikmati hasil kerja keras Rio, Rose, karena mereka bukan orang asing, mereka keluarga nya" tutur Jessica menasehati sang putri.

"Itu bukan ikut menikmati eomma, tapi merampok secara halus, oppa yang bekerja keras dan mereka yang menikmati nya, padahal ketika Yoong oppa hanya meminjam mobil oppa saja, mama akan mengomel tak jelas, rasanya ingin sekali Rose mengingatkan perbuatan dongsaeng-dongsaeng nya, tapi oppa selalu melarangku"

"Eomma setuju dengan Rio, lebih baik kamu tidak ikut campur, bagaimana pun Tiffany juga adalah ibu mu sekarang, hormati dia seperti kamu menghormati eomma, eomma tidak mau kamu berani berbuat tidak sopan pada mertua mu, kami tidak pernah mengajari mu untuk berperilaku seperti itu" nasehat Jessica panjang lebar.

"Ne eomma" patuh Rose.

"Rosie!" Seru Rio memanggil sang istri yang tengah menyiapkan camilan di bawah pohon rindang bersama sang ibu, yang dipanggil pun menoleh, Rio menunjukan seekor ikan lumayan besar hasil memancing nya pada sang istri.

"Woah besar sekali oppa" takjub Rose tertawa lebar.

"Kita makan berdua ok?" Tanya Rio, Rose mengangguk.

Dan keluarga Kwon membakar ikan hasil pancingan mereka di tepi danau, sebagai menu makan siang mereka.

"Yeobo, ini untuk mu" Jessica mengambilkan potongan ikan yang sudah matang untuk sang suami, begitu juga dengan Rose.

"Oppa mau lagi nasi nya?" Tanya nya pada Rio yang begitu lahap menyantap nasi dan ikan bakar nya.

"Yess please" Rio menyodorkan mangkuk nya.

"Kalian menyebalkan" protes Jaehyun karena ia dibuat cemburu dengan kemesraan orang tua dan kakak perempuan nya bersama pasangan masing-masing.

"Segeralah bawa Joy ke rumah, agar kamu tak cemburu pada kami" ujar Yuri santai, Rio, Rose dan Jaehyun pun terbelalak, karena tak ada yang tahu siapa kekasih Jaehyun, yang ternyata sang ayah sudah mengetahui nya.

"Jangan kamu pikir appa tidak tahu, dia putri pertama keluarga Park bukan?"

"N-ne appa" gugup Jaehyun.

Setelah menginap semalam di rumah mertua nya, Rio pun akhir nya kembali ke Seoul bersama Rose, wajah nya nampak lebih ceria sekarang, begitu tiba ia tak langsung ke rumah tetapi ke peternakan nya lebih dahulu, Rio menyusul Yoong yang tengah memeriksa stock pakan ternak.

"Sudah pulang?" Sapa Yoong, yang ditanya malah tersenyum lebar.

"Merasa lebih baik?" Rio mengangguk.

"Oppa, sapi kecil ini lucu sekali" seru Rose antusias melihat anak sapi yang tengah menyusu pada induk nya, Rio terkejut, ia menghampiri sang istri.

"Hyung, bukan kah dokter Seunghwan bilang masih seminggu lagi, kapan dia melahirkan?" Kaget Rio.

"Saat kamu berangkat ke rumah mertua mu, aku sengaja tak memberitahu mu, agar kalian menikmati liburan nya" jawab Yoong, Rose menatap Yoong seolah mengucapkan terima kasih karena sudah mengerti dan paham dengan Rio, wajar karena Yoong adalah orang yang mengasuh Rio dulu, karena jarak usia yang terpaut sepuluh tahun, Taehyung dan Jennie dulu di asrama semasa sekolah mereka, jadi Yoong lah yang menjadi teman bermain sekaligus mengasuh sepupu nya itu.

Kini, tiga tahun sudah usia pernikahan Rio dan Rose, tapi mereka tak kunjung di karuniai keturunan, dan ini membuat Rose cemas, sekaligus khawatir, ia melihat Karina dan Jaemin sedang membantu sang eomma menjemur cucian di depan rumah mereka, Rose pun keluar, ia terkikik lucu melihat Karina yang baru berusia dua tahun, berdiri sambil bergidik kedinginan memegang baju basah yang hendak di jemur Seohyun.

"Karina, ayo main ke rumah aunty" ajak Rose, tapi Karina acuh.

"Jaemin saja aunty, mau nonton kartun" malah si sulung yang menawarkan diri.

"Masuk saja, ada uncle di kamar" jawab Rose, Jaemin pun langsung berlari memasuki rumah keluarga Kim, Seohyun menatap cemas sang putra.

"Mama sudah berangkat ke butik unnie" beritahu Rose seolah tahu apa yang Seo pikirkan, yaa, dia takut karena Tiffany tak menyukai ada anak kecil yang bermain di rumah nya kecuali kedua cucu nya sendiri, Seo tersenyum lega.

"Unnie"

"Yaa Rose?"

"Apa unnie dulu, setelah menikah dengan Yoong oppa, langsung hamil Jaemin?" Tanya Rose ragu, Seo menatap Rose.

"Ini sudah tahun ketiga pernikahan kami unnie, tapi. . ."

"Rose, jangan khawatir, selama kamu dan Rio sehat, kalian pasti akan di beri keturunan, percayalah" balas Seo.

"Tidak semua orang di beri kemudahan, kamu tahu nyonya dan tuan Byun di depan rumah kita itu? Mereka baru di beri keturunan setelah empat belas tahun menikah, kalian baru tiga tahun, dan masih muda, jadi jangan khawatir ok" hibur Seo agar Rose tak terlalu memikirkan tentang keturunan.

"Bersabarlah, aku percaya, kamu mampu memberi Rio seorang anak" Seo terus menyemangati sepupu nya itu.

"Ne, gumawo unnie" beban Rose seolah sedikit terangkat berkat nasihat Seo, ia lega karena bercerita pada orang yang tepat, tak mungkin Rose menyampaikan kekhawatiran nya pada Jennie, karena ia sendiri sudah belasan tahun menikah tapi juga tak kunjung di beri keturunan, Rose takut malah akan membuat Jennie ikut tertekan dan merasa bersalah pada mertua dan orang tua nya.



#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang